Before Reading Do Not Forget To Follow Me On twitter @AlbertPrayoga_ Thank You Very Much For Visiting My Blog ^^
Selasa, 10 Juni 2014
Cerpen 3 Sekawan
Semua berawal saat Yasen, Albert, dan Devina akan camping di hutan belantara saat musim liburan telah tiba. mereka bertiga bersahabat sejak kecil hingga saat ini. mereka merencanakan pergi camping bertiga saja karena tidak ada yang mau camping. teman temannya memilih liburan ke puncak.
Cerpen Kado Ulang Tahun
Saya sungguh beruntung mendapatkan kado ulang ahun dari orang tua, sahabat dan juga teman teman.
" inilah kado ultah teristimewa yang pernah saya temukan. "
bagus, bentuk kadonya besar, warna kertas pembungkus / kadonya yang indah, menarik dan simple.
***
Memang kado itu besar dan indah dengan dihiasi tali pita. dan menurut saya. aku juga bisa membuat kado ultah seperti itu. seperti kado yang saya terima ini, kado itulah pemberian dari sahabat saya.
" terimakasih, atas kadonya ya.. " ucap albert
" ya.. sama-sama " tersenyum lebar.
w tajah saya menjadi kemerah merahan gara gara telah diberikan hadiah yang menurt saya istimewa. saya senang sekali telah diberikan hadiah teristimewa ini.
***
hari ini minggu, saya akan jogging seperti biasa dengan sahabat saya Yasen. dia itu berbadan gemuk dan suka bercanda. dan paling yang tidak kusukai adalah saat dia membeli makanan tidak dibagi bagikan ketemannya malah asik dimakan sendiri. memang dia serakah tapi otak selalu encer dalam mencari ide. so bagaimana lagi ? hehehe :D
" bagi dong jajanan nya sen ? "
" gak boleh ... beli aja sendiri... :P"
" Pelit Lu aahhh :( "
albert meninggalkan yasen yang sedang menikmati jajanan kecilnya. dan albert pun melanjutkan jogging nya sendirian.
***
Seminggu kemudian, kabarnya sahabat saya kecelakaan di jalan. saya kaget akan hal seperti ini. dan cepat cepat saya telephone kerumahnya dan meminta alamat rumah sakit yang sedang dihuni oleh sahabat saya.
" selamat siang bu ? kabarnya yasen kecelakaan ya ? dan rumah sakit mana bu ?
" RS. TELOGOREJO nak "
" terimakasih bu, saya akan segera ke rumah sakit sekarang juga! "
dengan tak sabar saya pun cepat cepat bergegas kerumah sakit telogorejo dengan hati yang gelisah dalam hati saya terbayang bayang dengan kondisi yasen yang semakin memburuk keadaannya.
" gimana keadaanmu ?" ucap albert panik
" baik baik saja kok "
' syukurlah kalau begitu"
albert membawakan buah buahan untuk yasen yang sedang sakit agar cepat sembuh jika makan buah buahan yang penuh dengan serat dan vitamin.
hatiku snagat senang dengan keadaan yasen yang tidak begitu parah akhirnya saya pulang kerumah karena sudah hampir menjelang malam.
" aku pulang dulu ya !!"
" iya... hati hati dijalan "
" oke ! cepat sembuh sob "
dalam perjalanan aku melamunkan diri entah apa yang sedang kupikirkan. saat ini dalam benakku berkata besok jumat adalah hari ulang tahun yasen. aku dan kawan kawan akan membuat kejutan yang menarik.
aku ingin membuat surprize buat sahabatku. aku akan memberinya kado ultah teristimewa buat dia. dan tetapi dengan cara yang lebih seru dan menarik.
***
Hari ini aku sedang duduk duduk di teras sekolah sambil membaca novel. dan tiba tiba temanku datang menghampiriku. samai membuat aku jadi kaget.
" dia datang!!! dia datang!! "
" siapa ?"
" itu !!"
" ayo beri kejutan sekarang juga!"
dengan basa basi aku langsung masukkelas dan bersembunyi di bawahmeja dan menunggu yasen datang. ketika yasen datang langsung semua menyanyikan lagu ulang tahun dengan semangat dana penuh rasa tawa.
" oh.. siapa yang membuat kejutan ini ?"
" aku hehehe "
" oh kamu ? " senang hatiku... makasih yaaa atas suprize buat aku
" iyaaa sama sama :) kan kita sahabat :D
aku dan kawan kawan langsung berpesta pesta didalam kelas dengan hati yang sangat gembira.
THE END ^^
Thanks For Read ^^
The Writter :
Albert
Senin, 09 Juni 2014
Cerita Misteri Rahasia Rumah Tua
Putri adalah seorang wanita yang baik hati, ia berusia 22
tahun. Putri sudah lama ditinggal oleh kedua orangtuanya. Putri tinggal bersama
neneknya dan adiknya yang bernama Juni. Juni masih berusia 5 tahun. Putri
bekerja untuk neneknya dan menyekolahkan adiknya, Putri bekerja di sebuah
restoran yang cukup terkenal. Putri sudah 2 tahun bekerja direstoran itu.
Banyak suka dan duka ia lalui bersama sahabatnya yang bernama Ranti. Putri
sudah lama bersahabat dengan Ranti, sejak putri masih duduk dibangku sekolah
kelas 2 SMA.
Putri juga memiliki seorang kekasih
yang bernama Fadli. Fadli sangat menyayangi Putri, begitu juga dengan Putri.
Setahun sebelumnya Putri pernah menjalin hubungan dengan seorang pria yang
kaya, namun hubungan mereka berhenti ditengah jalan karena Putri diduakan oleh
kekasihnya dulu .
Suatu malam disaat Putri dan Ranti
sudah selesai bekerja, mereka bersiap-siap untuk pulang. Rencananya mereka
mampir kerumah temannya Ranti. Rumah temannya Ranti lumayan jauh dari rumah
Ranti dan Putri, bukan hanya jauh rumah temannya Ranti juga terletak di suatu
gang yang dikelilingi dengan pepohonan yang besar dengan suasana pedesaan.
Dengan rasa yang gembira, Ranti berharap bisa bertemu dengan teman lamanya itu.
Namun, ditengah perjalanan menuju rumah temannya Ranti, dengan suasana gelapnya
jalan, pohon-pohon yang rindang dan angin malam yang sangat dingin, membuat
Putri dan Ranti ketakutan. Akan tetapi mereka tetap harus melanjutkan
perjalanan, karena kalaupun mereka pulang perjalanan yang mereka lalui sudah
begitu jauh dan sudah mendekati rumah temannya Ranti.
Tiba-taba langkah Ranti terhenti saat mendengar suara aneh
dan menyeramkan dari atas pohon. Putri sangat ketakutan, dengan keringat
dinginnya dan menahan nafas sejenak, suara aneh itu Terasa semakin mendekati mereka,
Ranti berteriak ketakutan, namun ia tidak bias melangkahkan kakinya seakan-akan
ada yang menahan kakinya unutk melangkah. Putri pingsan, terjatuh dan terbaring
didekat Ranti, Putri tak sadarkan diri. Ranti terkejut dengan datangnya seorang
anak kecil yang membawa lilin dan anak kecil itu memberi tahu bahwa tempat itu
adalah tempat kematian.
Ranti semakin ketakutan, ia pun mendekati anak kecil , tapi
saat Ranti ingin mengucapkan sesuatu, anak kecil itu menghilang dengan
seketika. Ranti menjerit dengan sangat kencang, namun tidak ada yang mendengar
suara jeritan Ranti. Tiba-tiba handphone Putri bergetar, denga penuh semangat
Ranti mangangkat handphone Putri. Ternya Fadli yang menelepon. Ranti
menceritakan semua hal ini kepada Fadli. Dengan cepat Fadli dan temannya Aldo
menuju tempat Ranti dan Putri tersesat.
Putri sadarkan diri,ia pun langsung menarik tangannya Ranti
dan mereka lari meninggalkan tempat itu. Putri dan Ranti masuk kedalam sebuah
rumah tua yang ksong dan tidak berpenghuni lagi, mereka sangat ketakutan. Hujan
deras , diiringi dengan Angin kencang. Fadli dan Aldo sudah menuju ke tempat
Putrid an Ranti tersesat. Sambil teriak memanggil nama Putrid an RAnti, Fandli
dan Aldo dikejutkan dengan penampakan sesosok kuntilanak yang sangat menyeramkan.
Aldo sangat ketakutan dan tanpa sadar Aldo lari meninggalkan Fadli. Aldo
melihat sebuah rumah tua dan tanpa berfikir panjang, Aldo masuk kedalam rumah
tua tersebut.
Di ruang depan rumah tua itu, Aldo bertemu dengan Putri dan
Ranti. Dengan senter yang dibawa Aldo, mereka bertiga berfikir untuk keluar
dari rumah tua itu, karena mereka berfikir rumah tua itu adalah rumah yang
menyeramkan. Mereka mencari jalan keluar, namun semua pintu terkunci dan tidak
ada jalan keluar. Mereka terjebak didalam rumah tua itu, Putrid an Ranti sangat
ketakutan saat suara aneh terdengar lagi. Mereka bertiga terus mencari jalan
keluar.
Diluar Rumah tua itu, Fadli melanjutkan perjalanan untuk
mencari Putrid an Ranti. Di bawah pohon bamboo didekat rerumputan, Fadli
menemukan Hanphone yang ternyata adalah milik Putri. Fadli mengikuti jejak kaki
Putrid an Ranti, dan tidak lama Fadli menemukan sebuah rumah tua. Awalnya ia
curiga bahwa rumah ini adalah rumah yang menyeramkan, Fadli sempat berfikir
untuk tidak masuk kedalam rumah tua itu. Namun, Fadli menemukan Gelang
pemberianya kepada Putri terjatuh di dekat pintu rumah tua itu, Fadli pun
berubah pikiran, ia masuk ke dalam rumah itu dan berharap bias menemukan Putrid
an Ranti.
Rumah tua itu begitu gelap, untunglah Fadli membawa sebuah
senter. Fadli terus mencari dan berharap tidak terjadi apa-apa dengan Putri dan
Ranti. Di ruang tengah Aldo, Putri dan Ranti melihat sesuatu yang aneh, patung
yang mirip seorang kakek-kakek yang memiliki mata yang menyeramkan. Saat Putri
mendekati patung tersebut, terdengar suara tangisan anak kecil. Dengan
tiba-tiba patung yang tadinya ada di depan Putri menghilang. Saat Ranti dan
Aldo melihat kebelakang Putri tidak ada lagi bersama mereka. Aldo panic dan
mencari Putri. Ranti menangis, namun Aldo member semangat untuk mencari Putrid
an keluar dari rumah tua tersebut.
Di ruang depan, Fadli melihat sesosok anak kecil yang
tersenyum melihat dia, dengan muka yang pucat dan mata yang merah. Namun Aldo
tidak menghiraukan itu, ia tetap berjalan dan berharap bisa menemukan Putri dan
Ranti. Saat Fadli berada di ruang tengah, ia di kejutkan karena melihat Putri
terbaring di lantai dengan tubuh yang dingin dan muka pucat, Putri tidak
sadarkan diri, ia Pingsan.
Fadli mengangkat Putri dan membawanya ke ruang depan, ia
ingin mencari jalan keluar. Sambil berteriak memanggil nama Ranti. Di ruang
belakang Aldo dan Ranti merasakan sesuatu yang aneh, Saat Aldo mengarahkan
senternya ke sudut dinding rumah tua itu, Aldo dan Ranti melihat penampakan
wanita yang bermuka rata dan tangannya bunting. Dengan muka yang sangat
menyeramkan dan memakai baju putih dengan rambut panjangnya membuat Aldo dan
Ranti lari ketakutan dan meninggalkan senter di ruan g belakang rumah tua itu.
Aldo dan Ranti menuju ruang depan, Ranti sangat ketakutan begitu juga dengan
Aldo. Mereka berdua terus mencari jalan keluar dan mencari pertolongan.
Di ruang depan Aldo dan Ranti bertemu dengan Fadli dan
Putri. Mereka berempat mencari jalan keluar , namun tidak adal pintu dan
jendela yang bias di buka oleh Aldo dan Fadli. Tiba-tiba Senter yang di pegang
Fadli mati. Ruangan itu semakin gelap dan semakin banyak terdengar suara-suara
yang aneh dan menyeramkan.
Putri sadar, Ia bangun dan langsung memeluk Fadli. Putri
menangis ketakutan. Tiba-tiba hujan berhenti dan anginkencang tidak ada lagi.
Dengan sangat terkejut Mereka berempat melihat pintu dengan sendirinya terbuka
dan senter yang di pegang Fadli dengan sendirinya bisa hidup lagi. Mereka
berempatpun keluar dari rumah tua itu, ditengah perjalanan mereka didatangi
oleh seorang anak kecil yang membawa lilin dan anak kecil itu berkata ?Kalian
tidak bersalah? dan anak kecil itu pun menghilang.
Sehari kemudian, Putri menceritakan kejadian pada malam itu
kepada neneknya. Namun nenenknya tidak terkejut mendengar cerita dari cucunya
itu. Karena neneknya mengetahui bagaimana cerita yang sebenarnya dan apa yang
telah terjadi di rumah tua itu. Nenek Putripun menceritaka tentang rahasia
rumah tua itu kepada Putri.
Kisah di rumah tua itu berawal dari sorang Ibu yang bernama
Ani yang memiliki suami yang bernama Sulaiman dan mereka tinggal bersama adik
perempuan dari Ani yang bernama Siti. Pada saat itu, Ani tengah hamil muda. Ani
pergi kerumah temannya untuk mengikuti arisan. Ani pulang ke rumah sekitar
pukul 23.00 Malam. Tapi ternyata disaat Ani berada di rumah temannya, terjadi
sesuatu di rumahnya. Dua perampok masuk kedalam rumah dan karena tidak ingin
ketahuan jejak mereka, perampok itu membunuh Sulaiman dengan cara yang sangat
sadis. Begitu juga dengan Siti, adik perempuan dari Ani. Siti dibunuh dengan
sangat sadis, tangannya di potong oleh dedua perampok itu dan wajah Siti
ditusuk dengan pisau tajam.
Kejadian itu begitu cepat, semua barang mereka hilang dan di
rampas oleh perampok itu. Ketika Ani itu datang , ia pun dikejutkan dengan
mayat suaminya dan adik perempuannya. Ia sangat terpukul atas kejadian itu. Ani
kehilangan semuanya. Ani meninggalkan rumah itu, ia pergi jauh dari tempat itu.
Dan sekarang Ani sudah tua dan tinggal bersama kedua cucunya. Ani adalah nenek
Putri yang sekarang. Karena itulah nenek Putri mengetahui cerita tentang rumah
tua itu. Putri terhatu dan menangis mendengar cerita neneknya, ia memeluk
neneknya.
Cerpen ini hanya karangan. Cerpen ini saya buat pada tanggal
13 Juni 2012 pada pukul 23:17 malam dan saya ketik pada tanggal 14 Juni 2012
pada pukul 12:08 di Kostan MAIB.
?Terungkapnya Rahasia Rumah Tua?
Setelah mendengar semua cerita dari
neneknya, Putri mempunyai rencana untuk mengungkap rahasia rumah tua, siapa
pelakunya yang sebenarnya. Putri sangat berharap agar siapa pun pelakunya
tersebut terungkap, karena Putri tidak ingin arwah kakeknya dan adik neneknya
tidak bergentayangan lagi, tenang dialam sana. Bersama Fadli, putri mendatangi
rumah tua itu.
Malam Jumat Kliwo, cuaca pada malam
itu begitu cerah, tidak ada tanda-tanda akan turunnya hujan dan tidak ada
sesuatu yang aneh didalam rumah tua itu. Ketika Putrid an fadli berada di rumah
tua itu dan masuk ke ruang tengah, mereka tidak melihat apapun dan tidak
merasakan keanehan di dalam rumah itu.
Sudah satu jam mereka berada di
dalam rumah itu, namun apa yang mereka inginkan tidak terjadi. Kejadian yang
pernah mereka rasakan dahulu tidak terjadi lagi saat mereka ada di rumah tua
itu lagi. Fadli meminta kepada Putri agar mereka cepat-cepat keluat dari rumah
tua itu, karena percuma saja mereka ada didalam rumah tua itu kalau tidak ada
tanda-tanda yang bias mengungkap rahasia dirumah tua itu. Putri pun memutuskan
untuk keluar dari rumah tua itu.
Putri dan Fadli keluar dari rumah
itu, namun disaat mereka membuka pintu untuk keluar, mereka mendengar suara
jeritan dari ruang tengah. Mereka terkejut dan langsung berlari mengejar dimana
sumber suara itu berada. Fadli terpaksa mengikuti Putri, Saat mereka berada di
ruang tengah, tiba-tiba ada seorang lelaki yang duduk di kursi goyang dan
seorang wanita berdiri di dekat lelaki tersebut. Dengan keberanian Putri, ia
menghampiri Lelaki itu dan menanyakan tentang siapa yang sebenarnya dibalik
peristiwa rumah tua itu. Putri sangat berharap bias mendapat jawaban dari
lelaki itu. Tiba-tiba, Lelaki itu menjawab dan menjelaskan bahwa pembunuhan
yang pernah terjadi di rumah itu memang sudah di rencanakan, ada dua pelaku
yang merupakan teman Kakek Putri sendiri.
Dahulu, Sulaiman begitulah panggilan
kakek Putri itu. Ia dan kedua temannya mengalami pertengkaran yang hebat.
Pertengkaran terjadi karena masalah kecil, yaitu masalah gaji yang diterima
oleh Sulaiman lebih besar daripada kedua temannya. Sebenarnya ini wajar saja,
karena Sulaiman pekerjaannya lebih berat dibandingkan dengan kedua temannya,
akan tetapi temannya kurang puas dan iri hati kepada Sulaiman. Sehingga timbul
lah permusuhan diantara mereka.
Ternyata timbul dendam diantara
mereka, kedua teman Sulaiman menyusun rencana untuk membunuh Sulaiman dan
keluarganya. Pada Sabtu malam terjadilah pembunuhan itu. Sulaiman dan adik
perempuan dari Isterinya meninggal didalam rumah mereka sendiri. Isteri
Sulaiman yang merupakan nenek Putri selamat karena pada waktu kejadian ia tidak
ada di rumah tersebut.
Putri dan Fadli sangat serius
mendengarkan kisah yang diceritakan lelaki itu. Lelaki itu meneruskan ceritanya
dan mejelaskan bahwa orang yang telah membunuhnya dan keluarganya sekarang
masih hidup. Lelaki itu berpesan kepada Putri dan Fadli agar kedua pembunuh itu
harus minta maaf kepada Sulaiman dan keluarga Sulaiman yang masih hidup. Fadli
semakin penasaran dan ia menanyakan bagaimana bias mereka mengetahui siapa
pembunuh yang sebenarnya dan dimana pembunuh itu sekarang tinggal. Lelaki itu
memberi tahu tempat dimana Pembunuh itu berada.
Dirumah Ranti, Ia dan pacarna duduk
di teras rumah depan. Sedangkan Kakek Ranti yang bernama Hardi sudah tertidur
dikamar. Kedua orang tua Ranti sedang keluar kota. Didalam kamar Hardi
mendengar suara aneh didalam kamar mandi, seperti ada suara tangisan perempuan
yang sangat menyeramkan. Hardi pun penasaran dan pergi kekamar mandi itu, saat
Hardi membuka pintu kamar mandi suara aneh itu hilang seketika. Hardi memeriksa
sampai kedalam kamar toilet, namun tidak ada apa-apa. Tiba-tiba pintu kamar
mandi tertutup dan suara aneh itu kembali terdengar. Hardi berusaha membuka
pinti namun pintu tersebut terkunci. Suasana didalam kamar mandi itu semakin
menyeramkan saat lampu kamar mandi padam.
Hardi minta tolong, ia mulai
ketakutan. Suara Hardi terdengar sampai keluar, Ranti dan pacarnya yang bernama
Jefri langsung masuk kedalam rumah dan berusaha mendobrak pintu kamar mandi.
Hardi terus teriak dan semakin ketakutan, Hardi mendengar bisikan suara
laki-laki. Ia mendengar bahwa ia harus meminta maaf kepada seseorang jika ia
ingin hidupnya didunia ini tenang, setelah itu suara aneh itu secara tiba-tiba
hilang. Suasana semakin aneh, Kaki Hardi terasa dingin, ia melihat kakinya dan
ternyata ada sepotong tangan yang menarik kaiknya ke dalam toilet. Hardi
berteriak kencang dan sangat ketakutan.
Pintu kamar mandi pun berhasil
didobrak oleh Jefri dan Ranti, lampu didalam kamar mandi itu tiba-tiba hidup
kembali. Ranti dana Jefri mengangkat Hardi dan membawa ke dalam kamarnya. Ranti
masih tidak percaya atas apa yang terjadi pada kakeknya. Apakah terjadi sesuatu
yang aneh didalam kamar mandi atau hanya terpeleset di kamar mandi, Ranti
bertanya-tanya. Hardi menceritkan semua kejadian disaat dia ada dikamar mandi
itu, sedang asyiknya Ranti dan Jefri mendengarkan cerita Kakeknya terdengar
suara ketukkan pintu. Ranti langsung berlari dan membuka pintu, ternyata Putri
dan Fadli yang bertamu kerumahnya.
Putri heran dan terkejut saat Ranti
membuka pintu, Putri langsung bertanya kepada Ranti, kenapa Ranti ada didalam
rumah itu. Ranti menjelaskan bahwa ia sekarang ada di rumah kakeknya. ?Apakah
nama kakekmu Hardi?? Putri langsung menanyakan hal itu kepada RAnti. Ternyata
Hardi adalah salah satu pembunuh Sulaiman dan keluarganya. Putrid an Fadli
menceritakan semuanya kepada Ranti, Jefri dan kakeknya Ranti. Ranti sangat
kecewa kepada Kakeknya. Hardi mengakui semuanya, bahwa memang benar dialah yang
membunuh Sulaiman dan keluarga Sulaiman. Teman Hardi yaitu Joko yang sudah lama
meninggal dunia. Hardi sangat merasa bersalah, ia menyesali semua atas apa yang
telah ia lakukan kepada Sulaiman dan Adik Isteri Sulaiman.
Hardi datang kerumah tua itu, ia
meminta maaf kepada arwah Sulaiman dan adik perempuan Isteri Sulaiman. Dengan
rasa sesal, Hardi meminta maaf dengan setulus hati, ia rela mendapat hukuman
apa saja walaupun nyawanya sekalipun. Namun arwah Sulaiman tidak membalaskan
dendamnya kepada Hardi. Sekitar sejam kemudian Hardi menemui Isteri Selaiman,
Bu Ani yang merupakan nenek Putri. Hardi meminta maaf kepada nenek Putri, namun
nenek Putri tidak memaafkan Hardi, ia ingin Hardi merasakan penderitaan yang
selamanya ini dirasakan oleh nenek Putri selama ia ditinggal oleh keluarganya.
Nenek Putri menangis dan sangat bersedih, ia berharap ada hukuman yang setimpal
kepada Hardi.
Sehari kemudian, dirumah Ranti dan
didalam kamar, Ranti melihat kakeknya sudah terbaring kaku dengan busa yang
keluar dari mulut kakeknya serta muka dan badannya pucat. Ternyata Hardi sudah
meninggal dunia, Ranti memberi tahu kepada kedua orang tuanya yang ada diluar
kota. Ranti juga memberi kabar kepada Putri dan keluarga Putri bahwa kakeknya
sudah meninggal dunia.
Di pemakaman, Nenek Putri akhirnya
memaafkan Hardi. Nenek Putri langsung pulang dan mengajak Putri pergi dari
tempat itu. Ayah dan Ibu Ranti sangat berduka, Ibu Ranti sangat besedih
kehilangan ayahnya, begitu juga dengan Ranti. Sebulan setelah kejadian itu,
tidak ada kejadian yang aneh lagi yang tejadi di rumah tua itu. Rumah tua itu
sudah seperti rumah yang biasa. Arwah yang gentayangan di rumah tua itu tidak
ada lagi. Putri, adiknya Juni dan neneknya kembali beraktivitas seperti
biasanya. Putri dan Ranti kembali bekerja seperti biasa, begitu juga dengan
Fadli dan Aldo yang bekerja di bengkel Ayah Aldo.
Sambungan Cerpen ini hanya karangan. Cerpen ini saya buat
pada tanggal 16 Juni 2012 pada pukul 22:20 malam dan saya ketik pada tanggal 24
Juni 2012 pada pukul 14:54 di Kostan MAIB.
Thanks For Read ^^ The Writter : Albert
Cerita Misteri Kampus Universitas Indonesia
selama kuliah di Fakultas Sastra (FS) UI dan juga di Fakulta Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) UI, selain mendengar rumor-rumor tentang kisah-kisah seram, saya juga mengalami sendiri beberapa kejadian yang membuat bulu kuduk berdiri. Apalagi di gedung VI FSUI (sekarang telah berubah menjadi Fakultas Ilmu Budaya, FIB) yang terletak di ujung komplek fakultas, di pinggir lembah Teksas (Teknik, Ekonomi Sastra). Tak jarang saya juga diminta jadi paranormal dadakan untuk mengobati rekan-rekan mahasiswa yang kesurupan.
?
Image
Menarik untuk disimak, ternyata ada beberapa kisah horor yang berkembang turun temurun terkait kampus rakyat. Apalagi, dari sekitar 600 hektar luas komplek ini, mayoritasnya masih terdiri dari hutan dan danau. Saya coba rangkum dan ceritakan ulang 5 kisah misteri yang biasa menghantui 5 lokasi berbeda di UI. Simak baik-baik dan siap-siap untuk merinding.
Hantu Mahasiswi di Gerbatama
Alkisah ada seorang mahasiswi yang meninggal karena ditabrak lari di sekitar gerbang utama (gerbatama). Hantunya gentayangan, karena pulang kuliah dia tidak bisa lagi pulang ke rumah. Hantu ini selalu menghantui taksi-taksi kosong yang baru mengantar penumpang ke dalam kampus. Buat para sopir yang sudah mengetahui kisah ini, mereka akan berhati-hati. Tapi sial bagi yang tidak tahu, karena harus membawa si hantu mahasiswi pulang ke rumahnya di sekitar Bintaro. Hantu ini juga tak jarang mengganggu mereka yang berdiri atau berjalan sekitar gerbatama, terutama satpam.
Gadis Gantung Diri di Rektorat
Seringkali sivitas akademika yang beraktivitas hingga larut malam, baik mahasiswa maupun dosen menghindari lewat rektorat. Karena, banyak sekali saksi mata yang pernah melihat penampakan seorang gadis berjalan tertatih-tatih dengan kepala terkulai. Ketika ditegur dia takkan menyahut dan ketika diperhatikan akan terlihat wajahnya yang pucat dengan mata melotot, bibir kebiruan dan lidah terjulur. Dia adalah mayat gadis yang gantung diri di sekitar rektorat. Penyebabnya, diputuskan pacarnya dalam keadaan hamil. Jadi, masih berani pulang lewat rektorat malam-malam?
Hantu Berkebaya di Fakultas Teknik
Tiap tahun saat acara wisuda di Fakultas Teknik (FT) UI selalu ada penampakan mahasiswi lengkap dengan kebaya dan sanggulnya berdiri di salah satu balkon gedung kuliah menghadap ke arah lapangan. Atau terkadang berjalan dan ikut berbaur dengan para wisudawan tapi tidak dikenal oleh siapapun. Konon dia adalah hantu gentayangan mahasiswi yang kecelakaan saat akan berangkat wisuda ke kampu. Rupanya si arwah tidak bisa menerima kenyataan kalau tidak jadi diwisuda. Jadi, hati-hati kalau saat wisuda ada perempuan tak dikenal yang mengajak kenalan ya...
Image
Kereta Hantu Stasiun UI
Ini adalah kisah paling klasik yang sudah beredar dari pertengahan 90an. Ceritanya ada seorang mahasiswa yang baru pertama kali naik kereta sehingga tidak tahu jam operasionalnya. Stasiun kereta UI yang sangat sepi tak membuatnya curiga. Tiba-tiba kereta datang dan berhenti di hadapannya. Berbekal karcis abodemen, dia langsung masuk gerbong dan duduk. Saat dia melihat sekeliling, suasananya sangat kuno. Semua penumpang menunduk lesu, pakaiannya lusuh dan tak peduli satu sama lain. Atribut dan aksesoris yang digunakan mereka pun kuno dan ketinggalan jaman.
Tanpa curiga, ia tetap saja duduk. Anehnya, kereta itu tak berhenti di semua stasiun hingga mahasiswa itu ingin turun di stasiun Tebet. Tak ada penumpang lain yang turun kecuali dirinya. Mahasiswa itu baru tersadar ketika penjaga stasiun Tebet menegurnya dan bertanya apa dirinya tidak capek berjalan sepanjang rel kereta. Si mahasiswa syok karena merasa dirinya naik kereta. Si penjaga menenangkan sambil berkata kalau si mahasiswa baru saja menaiki kereta hantu. So, jangan nekat untuk menunggu kereta kalau tidak tahu jam operasional terakhirnya!
Hantu Mpok Betawi di Fakultas Hukum
Beberapa kali baik mahasiswa maupun masyarakat yang melintas di depan Fakultas Hukum (FH) UI maupun di Balik Rel (Barel) melihat seorang mpok-mpok berpakaian Betawi kuno. Dia akan selalu menanyakan arah jalan kepada tiap orang yang ditemuinya. Ada sebuah kejadian lain, dimana setelah ditanya si mpok-mpok, seorang mahasiswa diikuti dan akhirnya melihat penampakan kepala si mpok di depannya. Hiii... Diduga si mpok adalah korban perampokan di jaman dulu dan dibuang di lokasi FHUI. FHUI dulunya adalah hutan dan rawa-rawa.
Itulah beberapa kisah seram yang saya ingat beredar dari dulu dan mungkin hingga sekarang. Entah apakah sekarang, mereka masih gentayangan menghantui kampus Makara ini? Atau justru anda sudah tidak sendirian lagi saat membaca kisah ini? Apalagi tulisan ini diterbitkan pada hari Jumat tanggal 13. He7x... Tak ada satupun niatan untuk menakut-nakuti loh!. So, kuatkan nyalimu dan jangan pernah ragu akan keberadaan Tuhan yang selalu melindungimu dari gangguan dan godaan Setan yang terkutuk.
Thanks For Read ^^
The Writter :
Albert
Cerita Misteri Gadis Kecil
Malam yang sunyi itu, Mellyza mengerjakan PR-nya di ruang
keluarga. Semua keluarganya sudah tidur, kecuali Mellyza dan kakaknya.
Sebenarnya, hari itu adalah hari Kamis, dan lebih tepatnya malam Jumat.
Mellyza hampir menyelesaikan PR-nya saat jam di rumahnya
berdentang 10 kali yang menandakan bahwa saat itu sudah pukul 22.00.
"Tok...tok...," Mellyza mendengar bunyi seperti
orang memukul palu.
"Siapa yang malam-malam begini memasang paku?"
tanyanya bingung.
"Tok...tok...," bunyi itu terdengar lagi. Namun,
kali ini bunyi itu disertai dengungan keras. Mellyza yang penasaran, segera
naik ke kamar mama-papanya yang ada di lantai 2.
"Ma, Lyza pinjam balkon sebentar!" katanya pada
Mama yang masih sibuk dengan laptop. Mama mengangguk.
Angin berhembus kencang saat Mellyza berlari ke balkon kamar
mamanya yang sedikit luas. Ia menoleh ke rumah di sebelah kirinya.
Tiba-tiba, "Kyaaa... Setan!!" teriak Mellyza
ketakutan. Mama terkejut, dan segera mendatangi Mellyza.
"Ada apa, Sayang?" tanya Mama.
"Ada setan, di kiri rumah kita Ma!" jawab Mellyza
masih ketakutan. Mama dan Papa segera melihat ke rumah sebelah. Papa
mengantarkan Mellyza ke kamarnya.
Lampu kamar Mellyza dimatikan, kemudian menyala lampu
tidurnya.
"Selamat tidur, anak Papa. Mimpi indah!" ucap Papa
lembut. Mellyza menarik selimutnya, ketika Papa pergi.
"Tok...tok...," Mellyza merinding, seketika ia
menutupi tubuhnya dengan selimut. Selimut Mellyza tiba-tiba tertarik sendiri.
Dan pintu kamarnya terbuka lebar.
"KAKAK!!" jerit Mellyza melihat kakaknya
tergantung di depan kamarnya.
"Lyza, ada apa?" tanya kakak Mellyza khawatir akan
adiknya itu. Mellyza terbangun, ternyata ia mimpi. Di sekelilingnya sudah ada
keluarga besarnya.
"Kak, aku enggak mau tinggal di rumah ini!"
jawabnya penuh keringat dingin. Nenek Mellyza dan Tantenya saling berpandangan
dengan wajah penuh ketakutan.
"Nenek sama tante tahu sesuatu?" Mellyza bertanya
pelan.
"Sebenarnya..."
"Sebenarnya... kamu diincar," jawab Nenek. Mellyza
mengerutkan dahi, ia bingung dengan semua ini.
"Diincar? Siapa dan kenapa?" kakak Mellyza yang
sedari tadi diam jadi ikut bingung. Mata Tante Mellyza dan Nenek tampak
berkaca-kaca.
"Mahkluk astral... Mereka ingin membawa adikmu, agar
mereka bisa hidup ke dunia ini lagi," jawab Tante Charien. Mellyza tak
menyangka mendengar jawaban tantenya. Dengan wajah sedih, ia berlari turun ke
bawah untuk menemui ayahnya.
"Mellyza..." panggil kakak Mellyza.
Kenapa aku? Mungkinkah Tuhan menginginkanku pergi? Jika
begitu, tidak perlu begini. Aku ketakutan, mereka tinggi dan berdarah...
Itu adalah tulisan Mellyza yang ditulisnya terakhir kali,
sebelum ia tidak sadar untuk selamanya.
Mellyza melihat tubuhnya sendiri, ia dikelilingi oleh
keluarganya. Isak tangis dari Mama dan kakaknya terdengar. Tiba-tiba ia
melayang tinggi, masuk ke dalam lubang dan...
"Di mana aku?" Mellyza mendapati rohnya berada di
depan rumahnya. Ia masuk, namun tidak menemukan siapapun. Mellyza naik ke
kamarnya, di dalamnya ada boneka patung mirip keluarganya. Ia memeluknya, dan
segera pergi dari rumahnya.
"Tok...tok...," bunyi itu terdengar lagi, namun
kali ini agak pelan. Mellyza mendekati rumah kosong di samping rumahnya.
Kriekk... Mellyza menginjak batang kayu, seseorang yang ada di dalam rumah itu
segera keluar. Mellyza dengan cepat bersembunyi agar tidak ketahuan.
"Siapa itu?" orang itu bersuara seperti anak kecil,
namun ia tinggi besar dan ditubuhnya penuh darah. Orang itu mendekati tempat
persembunyian Mellyza, dan ia sudah amat dekat. Mellyza berdoa supaya ia tidak
ketahuan. Tempat persembunyian Mellyza dibuka, namun tidak ada Mellyza di
dalamnya. Lalu dimana Mellyza? Seseorang ternyata membantunya. Kini ia aman di
dalam gudang di rumahnya.
"Hey, kamu siapa?!" teriak Mellyza kecil.
"Aku Nessyza," dia dingin sekali, itu membuat
Mellyza tak nyaman.
"Aku harus kembali," katanya.
"Tidak, atau kau mati," cegahnya. Kali ini Mellyza
tak mau menurut, Mellyza memberontak. Dia hendak berlari, namun rasanya kakinya
sakit.
"Aku sudah melarangmu kembali, atau kau mati!"
ujarnya. Mellyza menangis, ia rindu mama dan papanya.
Krieet...Dorr... bunyi yang pernah didengar Mellyza.
"Pasti disekitar sini, ada orang mendekat,"
gumamnya. Mellyza menarik Nessyza.
"Ada apa?" tanyanya.
"Seseorang datang mendekat," jawab Mellyza. Mereka
pergi secepat mungkin. Surat itu jatuh... Orang itu tahu di mana Mellyza pergi.
Ia terus mengincar, hingga...
Hingga orang yang mengincar Mellyza itu tahu dimana tempat
Mellyza. Ditempat lain, Mellyza dan Nessyza bersembunyi. Mellyza sangat
ketakutan, ia dalam hati ingin kembali ke pada keluarganya.
"Di mana kita?" tanya Nessyza yang belum kenal
tempat itu.
"Kita aman di rumah pohonku," jawab Mellyza.
Sreett...Kyaakk..Doorr... bunyi keras itu terdengar didekat rumah pohon
Mellyza. Mellyza dan Nessyza menutup mata, ketika orang yang mengincar Mellyza
tepat berada di depan mereka.
"Aku pasti menemukanmu...," kata orang itu dengan
suara beratnya. Apa yang terjadi? Orang itu berlalu pergi tanpa menoleh sedikit
pun ke rumah pohon Mellyza.
"Fiiuuh... syukurlah dia tidak melihat kita," ucap
Nessyza menarik nafas. Mellyza bingung, ia harus melakukan apa supaya dapat
kembali ke tubuhnya.
"Aku tahu, kau harus melawan orang itu.. Atau kau
menyerah? Tidak ada jalan pulang," jawab Nessyza yang seolah-olah
mengetahui pikiran Mellyza.
Di rumah Mellyza,
"Lyza, sadar, dong, Sayang. Mama kangen sama
kamu," isak Mama Mellyza sambil memeluk tubuh Lyza.
"Cucu Nenek, Lyza. Lawan orang itu, kamu pasti
bisa!" Nenek Mellyza menyemangati Mellyza. Nenek Mellyza sudah tahu, jika
cucunya sekarang tidak berada jauh dari rumah itu.
Mellyza segera pergi dari rumah pohon itu, ia ingin melawan
orang yang mengincarnya. Namun, anehnya tiba-tiba rumahnya menjadi seperti
pasar yang dilalui oleh beberapa mahkluk astral. Salah satu mahkluk itu melihat
Mellyza, mahkluk itu mengejar Mellyza.
Mellyza terus berlari hingga ia sudah tidak tahu lagi dimana
ia berada. Nessyza menolong Mellyza dengan memberikan peta kemana ia harus
menemui orang yang mengincar Mellyza.
"Terima kasih Nes," gumamnya pelan sambil terus
berlari. Setelah tahu mahkluk di belakangnya sudah tidak ada, ia menuju tempat
yang ditunjukan oleh Nessyza. Letaknya tidak jauh dari tempat Mellyza sekarang
berdiri.
Nessyza mengikuti Mellyza secara diam-diam, ia takut Mellyza
terluka. Mellyza masuk ke dalam rumah kosong. Ia terkejut saat melihat rumah
itu sangat terang. Mellyza masuk ke sebuah ruangan yang baginya cukup gelap. Ia
duduk di kursi kecil dan bernyanyi lirih. Angin kencang tiba-tiba masuk di
dalam ruangan itu, sesosok tubuh kecil keluar dari dalam angin itu. Cahaya
merah keluar di tubuhnya. Mellyza tidak tahan, ia pingsan.
"Lyza, bangun. Mahkluk itu sudah tahu kita
datang," bisik Nessyza. Mellyza kemudian sadar, ia menemukan sebuah pedang
bercahaya berada di dekatnya. Pedang itu ukirannya sangat indah, sehingga
Mellyza mengambilnya.
"Dia belum tiba, dia bersama pasukannya," kata
Mellyza sedikit berteriak.
Mellyza benar, mahkluk itu mengumpulkan pasukannya. Mereka
pasti akan berperang melawan Mellyza dan Nessyza.
"Aku ingin kita menang! Dengan kemenangan kita, aku
bisa hidup kembali. Dan kalian juga akan menemukan banyak tubuh untuk
dimasuki!" teriak mahkluk itu.
Waktu yang ditunggu telah tiba, mahkluk itu bersama
pasukannya sudah berada di depan rumah kosong yang ditempati Mellyza dan
Nessyza. Mellyza dan Nessyza yang berada didalam berdoa dan menyiapkan senjata.
Mellyza akan menggunakan pedang bercahaya itu.
3..2..1.. pasukan mahkluk astral itu menyerang dari berbagai
penjuru. Nessyza menembakan pistol apinya ke 3 pasukan mahkluk astral itu.
Whoos..Doorr.. bunyi tembakan pistol itu membuat pasukan mahkluk yang mengincar
tubuh Mellyza datang ke tempat mereka.
Semua berjuang mati-matian agar bisa hidup, walaupun itu
hanya hidup di alam kedua.
"Rasakan ini... Hyaat..." Mellyza menusukan
pedangnya ke-5 mahkluk astral dalam sekejap. Mahkluk itu segera berubah menjadi
abu. Nessyza melindungi Mellyza dari 8 pasukan mahkluk astral yang mengelilingi
Mellyza.
"Awas kau, ya! ..." Nessyza menembakan pistolnya
ke arah mahkluk yang mengelilingi mereka.
Pasukan mahkluk astral itu hampir habis, hanya berjumlah
5-6. Hal itu membuat mahkluk astral itu marah. Ia masuk dan menghadapi Mellyza
serta Nessyza. Dengan cermat, Mellyza dan Nessyza berhasil menghindar dari
serangan mahkluk itu.
"Matilah kau, Mellyza!" seru mahkluk itu sambil
mengarahkan senjatanya ke arah Mellyza.
"Tidak akan, mahkluk aneh!" balas Mellyza menolak.
"Kembalikan aku ke bumi! Kembalikan aku ke tubuhku!
Hyaat..." jerit Mellyza marah. Ia melompat, lalu menusukan pedang ke tubuh
mahkluk itu. Mahkluk itu mulai melemas, Nessyza membantunya. Ia menembakan
pistol ke arah mahkluk itu dan....
Dan mahkluk itu mengeluarkan cahaya yang menyilaukan.
Mahkluk itu berubah menjadi seorang gadis kecil berambut panjang dengan jubah
yang menutupi seluruh tubuhnya.
"Kau masih ingat aku, Mellyza?" tanya gadis itu.
Mellyza sejenak memandang gadis kecil itu.
"K..k..kamu.. Eneria!" jawab Mellyza terkejut.
"Ya.. Aku sahabat lamamu! Relakan tubuhmu untukku,
Lyza!" serunya.
"Tidak akan pernah, Eneria!!" teriak Mellyza. Ia
mengambil pistol dari tangan Nessyza dan mengarahkannya ke arah Eneria.
"Maafkan aku Mellyza, aku hanya ingin hidup!"
bisiknya.
Doorr... Mellyza menembak Eneria, Semoga apa yang kulakukan
ini benar... ucap Mellyza dalam hati. Eneria tergeletak dengan penuh darah, ia
memandang wajah Mellyza. Senyum mengembang diwajah Eneria, pelan-pelan matanya
tertutup. Semua tiba-tiba gelap, alam semesta seakan-akan berputar.
Cahaya terang telah berada dekat dengan Mellyza.
"Uh, Mama..." panggil Mellyza. Mama Mellyza
menoleh ke arah Mellyza yang sudah sadar.
"Mellyza, sudah sadar? Minum dulu, ya!" kata Mama
Mellyza sambil meminumkan segelas air putih ke Mellyza.
"Selamat ya, cucu Nenek sudah menang," ucap Nenek
Mellyza penuh haru.
"Makasih, Nek," jawab Mellyza.
Pyarr... kaca jendela ruang depan dipecah. Mellyza segera
turun untuk melihat. "Surat?" gumam Mellyza sambil menoleh ke segala
arah. Ia duduk di sofa ruang tamu dan membaca isi surat itu.
Dear Mellyza,
Selamat tinggal sahabatku. Maafkan aku telah berbuat begitu
buruk kepadamu, mungkin kamu masih trauma dengan kejadian tadi. Aku mohon, kamu
memaafkan aku. Kamu jangan kaget jika surat ini sampai kepadamu, sebenarnya
Nessyza adalah roh nenekmu. Nenekmu pasti tak ingin kamu kenapa-napa, jadi dia
membantu mu. Aku berutang budi padamu, karena kamu telah membebaskanku. Selamat
tinggal sahabatku tersayang, I love you !
Salam,
Eneria Belllinda (Sahabatmu)
Mellyza terkejut, Nessyza adalah roh neneknya? Eneria iri
kepada Mellyza? Ia telah memaafkan Eneria, dan mendoakan Eneria. Jedaar...
bunyi apa lagi itu?
Mellyza mencari ke arah sumber suara, ia melihat rumah
kosong di sebelah. Ayunan di depan rumah kosong itu bergerak, seperti ada yang
menaikinya. Mellyza tersenyum, ia tahu siapa yang menaikinya.
"Sampai jumpa, Eneria! Aku sudah memaafkanmu.."
ucap Mellyza. Ayunan itu berhenti berayun, kemudian Mellyza melihat Eneria
melambai ke arahnya.
Kakak Mellyza menghampiri adiknya yang sedang melambai.
"Hei!!" panggil kakaknya. Mellyza menoleh, senyum
terpancar diwajahnya.
"Apa?" tanya Mellyza.
"Masuk!" jawab kakaknya. Mellyza masuk dengan
wajah tenang.
Nenek Mellyza membisiki sesuatu ke Mellyza, "Kamu bisa
mengalahkannya!". Mellyza mengangguk. Ia teringat Nessyza. "Makasih,
Nessyza," kata Mellyza seakan tak tahu siapa Nessyza. Neneknya tertawa.
Seseorang tersenyum di jendela kamar Mellyza, ia mengucapkan
selamat tidur pada Mellyza.
"Bye, Mellyza.." itulah suara terakhir Eneria
sebelum ia pergi selamanya.
Akhirnya Eneria dapat hidup tenang, dan Mellyza juga. Ah,
akhirnya masalah selesai!!
Note : Sebenarnya itu mau dipake cerbung, tapi, males... ya
udah disatukan aja biar panjang! Hehehe... :D
Thanks For Read ^^
The Writter :
Albert
Misteri Bangku Kereta Api Nomor 13
Perjalanan jauh dengan kereta merupakan sebuah perjalanan
yang penuh dengan petualangan. Banyak hal yang bisa kita dapat dari perjalanan
jauh ini. Seperti halnya kisah perjalananku selama dua hari satu malam dengan
Kereta Bima, Jakarta-Surabaya. Perjalanan kali ini, seperti halnya
perjalana-perjalanan sebelumnya, tak pernah kusia-siakan hanya dengan
melihat-lihat pemandangan lewat jendela ataupun tertidur sepenjang perjalanan.
Ada suatu hal yang biasa kulakukan untuk mengisi perjalanan dengan kereta api
yaitu dengan ?mengobrol?. Mengobrol merupakan cara yang ampuh untuk mengusir
rasa bosan dan juga baik untuk kesehatan terutama otot-otot muka guna menjaga
keremajaan kulit dan elastisitasnya. Mengobrol hanya membutuhkan sedikit energi
dengan sedikit cemilan dan sebotol softdrink lengkap sudah fasilitas untuk
memulai suatu obrolan.
Sudah tiga puluh menit berlalu semenjak aku terduduk sendiri
di bangku nomor 14 gerbong ketiga. Kulihat bangku nomor 15 yang terletak
disebelahku belum juga terisi penumpang dan juga bangku nomor 13 dan 12 yang
terletak di hadapanku kosong sama sekali. ?Kalo begini gimana aku bisa dapat
teman ngobrol??.
?Ting?teng?ting?teng?lima menit lagi Kereta Bima akan segera
diberangkatkan?, begitu bunyi pengumuman dan petugas stasiun. Kereta mulai
penuh oleh para penumpang. Semua bangku telah terisi kecuali tiga buah bangku
yang ada di dekatku, tak juga ada yang menempati. Sudah empat puluh menit aku
menunggu teman seperjalananku, namun mungkin takdir berkata lain. Di perjalanan
kereta kali ini, mungkin akan kulewatkan dengan tidur atau melihat-lihat
pemandangan saja.
?Huaaaah?!!?, suasana ini membuatku mengantuk, mataku mulai
berkaca-kaca. Tak terasa aku pun terlelap untuk beberapa waktu. ?Roooeng?!!!?,
?Hah, bunyi apa itu???, aku tersentak, dan bangun dari tidurku. Oh rupanya
bunyi yang melengking itu hanyalah bunyi pertanda kereta akan segera
diberangkatkan. Kereta pun mulai berangkat. ?Huaaah?!!?, lagi-lagi
meliuk-liukkan tubuhku, mencoba melemaskan semua otot-otot yang tadi kaku karena
kugunakan tidur dalam keadaan duduk. Kini ngantukku serasa hilang dalam sekejap
oleh getaran-getaran berirama yang ditimbulkan oleh roda-roda kereta.
Kuperhatikan sekelilingku, nampaknya bangku nomor 12 dan 13 yang ada
dihadapanku serta bangku nomor 15 yang terletak di sampingku memang tak ada
yang menempatinya. Atau memang tak ada yang mau mendudukinya? Ah masa bodoh?
Tiba-tiba seorang wanita muda dengan tergesa-gesa berjalan
sambil menyeret sebuah koper yang tampaknya cukup berat menuju ke arahku. Dia
tampaknya butuh pertolongan. Pak kondektur pun menghampirinya. ?Anda butuh
pertolongan Nyonya??, tegurnya dengan sopan. ?Iya Pak, tolong saya Pak!?, ujar
nyonya itu dengan nada setengah panik. ?Maaf nyonya, bisa tolong tunjukkan
tiket anda??, ujar sang kondektur. ?Ini pak, saya duduk di bangku nomor 13?,
jawabnya dengan nafas terengah-engah. ?Oh bangku nomor 13 ada di sebelah sini
nyonya. Silahkan, anda bisa duduk dan tenangkan diri anda terlebih dahulu?,
ujarku memotong pembicaraan mereka.
?Pak kondektur..anak saya pak?anak saya hilang di kereta
ini?, ujar nyonya itu yang tampaknya tak menghiraukan perkataanku.
Pak kondektur pun berkata lagi pada nyonya itu dengan lembut
?Nyonya, anda bisa duduk dulu di bangku dan ceritakan semua kejadiannya pada
kami.?
Mendengar hal itu kemudian si nyonya pun akhirnya duduk dan
kemudian mulai mencoba menenangkan diri. Setelah merasa cukup tenang ia pun
bercerita ?Begini Pak Kondektur, aku naik ke kereta ini bersama anak
laki-lakiku yang bernama Andi. Ketika kami tiba di stasiun, kereta hampir saja
berangkat. Karena takut ketinggalan kereta aku pun menaikkan Andi terlebih
dahulu kemudian aku turun lagi untuk membawa koper yang kutitipkan pada seorang
penjual makanan yang menunggu di depan pintu masuk gerbong lima kereta ini.
Sementara itu Andi ku suruh mencari tempat duduk nomor 13 dan 14 yang telah
kami pesan. Saat itu para penumpang masuk secara berdesakkan, mungkin mereka
juga tak ingin ketinggalan kereta. Bahkan ketika aku ingin masuk, hampir saja
aku terdorong keluar oleh penumpang lain yang juga turut berdesak-desakkan. Dan
sesampainya di dalam kereta aku mencari-cari Andi dan tidak menemukannya.?
?Oh begitu?, ujar kondektur manggut-manggut. ?Ehm begini
saja nyonya. Sekarang saya akan mencari anak nyonya dan nyonya silahkan tunggu
di sini. Oh ya apakah nyonya yakin kalau anak nyonya sudah masuk ke dalam
kereta ini??, Tanya pak kondektur.
?Saya yakin pak. Anak saya tak mungkin keluar lagi, karena
ketika kami masuk, para penumpang yang lain juga masuk bahkan hingga berdesak-desakkan
sehingga tak mungkin ia bisa keluar.?, jelas nyonya itu.
?Oh ya, bagaimana ciri-ciri anak nyonya??
?Hmm?anak saya memakai baju kemeja warna biru laut dan
celana pendek warna hitam. Umurnya 10 tahun dan tingginya sekitar 150 cm. Ia
berkaca mata dan rambutnya hitam lurus.?, jawab nyonya itu.
?Ya?cukup jelas, kami pasti menemukannya?, ujar sang
kondektur meyakinkan nyonya itu.
Lima menit telah berlalu, namun si kondektur tadi tak juga
kembali. Nyonya itu nampak masih gelisah sejak tadi, wajahnya memerah dipenuhi
sejuta penyesalan.
?Maaf nyonya, mau permen??, ujarku seraya menyodorkan lima
bungkus permen cokelat yang tadi kubeli dari pedagang kaki lima.
?Hmm maaf?terima kasih?, ujarnya menolak.
?Tenang saja nyonya, tak perlu terlalu gelisah. Anak nyonya
pasti ditemukan, mungkin saja dia tadi bingung dan tersesat di gerbong lain.
Kereta ini kan hanya terdiri dari beberapa gerbong dan anak nyonya tak mungkin
akan jauh-jauh pula dari sini?, ujarku mencoba menenangkannya.
?Oh ya, tujuan nyonya mau kemana??
?Hmm?.saya mau ke Surabaya, ke rumah kakak ipar saya untuk
mengabarkan suatu hal?, jawab nyonya itu.
?Lalu suami anda???
?Dia baru saja wafat tiga hari yang lalu?
?Oh maaf nyonya?ehm saya turut berduka cita atas wafatnya
suami nyonya.?
Waktu pun telah berlalu dua jam lamanya. Hari kini mulai
beranjak sore, kereta api delapan gerbong yang kini kunaiki mulai menembus
senja. Obrolanku dengan nyonya ini semakin menarik saja, dan nampaknya si
nyonya mulai melupakan anaknya yang belum juga ditemukan.
Saat ini aku mulai tahu banyak tentang nyonya itu. Ternyata
yang duduk di bangku nomor 12 adalah anaknya dan yang duduk di bangku nomor 15
yang ada disebelahku adalah suaminya yang kini telah wafat semenjak tiga hari
yang lalu. Suaminya adalah seorang polisi lokal. Ia wafat karena tertembak
ketika terjadi baku tembak dengan para perampok bank tiga hari yang lalu.
Semula mereka bertiga memang hendak liburan ke rumah Nenek anak semata
wayangnya di Surabaya. Kematian sang Ayah pada mulanya membuat rencana
kepergian Si Nyonya dibatalkan. Namun karena si Nyonya kemudian mendapat kabar
bahwa ibundanya di kampung halaman sedang sakit keras, dan dengan pertimbangan
tiket yang sudah dipesan, jadilah mereka berdua memaksakan diri pergi ke
Surabaya meskipun masih dalam suasana duka.
?Maaf nyonya apa makanan favoritmu??, tanyaku.
?Hm?aku amat menyukai cokelat, suamiku dan anakku juga
menyukainya. Cokelat sudah lama menjadi makanan favorit keluarga kami.?,
jawabnya. ?Kalau anda Tuan??
?Hmm?aku juga suka cokelat, tapi terkadang aku juga suka
permen dan juga kembang gula. Pokoknya semua makanan yang manis-manis aku
menyukainya.?, jawabku.
Tiba-tiba si nyonya itu mengeluarkan sebuah kotak dari tas
kecil yang diipangkunya. Dan ia membuka kotak itu. Ternyata isinya adalah
cokelat.
?Anda mau cokelat, Tuan??, ujarnya seraya menyodorkan kotak
itu ke arahku.
Aku pun mengambil tiga bungkus cokelat dari kotak itu.
?Hmm?terima kasih nyonya.?, ucapku seraya menaruh dua bungkus cokelat ke dalam
saku kemejaku. Sementara yang sebungkus lagi kubuka dan kumasukkan ke dalam
mulutku.
?Bagaimana rasanya, Tuan??, Tanya nyonya itu.
?Hmm?sangat enak.?, jaawabku.
Nyonya itu cukup menarik untuk dijadikan teman ngobrol.
Setelah sekian lama mengobrol tampaknya aku mulai suka padanya. Wanita itu
lumayan cantik, wajahnya sangat ayu dengan bibirnya yang manis. Matanya juga
indah. Rambutnya tergerai lurus sepinggang. Lama-lama aku merasa tertarik
kepadanya. Hatiku mulai bertanya-tanya ?Apakah aku telah jatuh cinta??
Dalam sekejap kami menjadi lebih akrab. Rupanya si nyonya
itu juga suka mengobrol sepertiku. Kami pun melanjutkan obrolan kami hingga
lupa waktu.
Sejam kemudian. Pak kondektur datang mengantarkan seorang
anak berambut lurus dan berkaca mata. ?Oh anakku!?, si nyonya sejenak tersentak
melihat anaknya, lalu memeluknya sambil menetesakan air mata. Ia baru ingat
bahwa anaknya telah hilang di kereta beberapa jam yang lalu. Dengan perasaan
bersalah ia pun memeluk anaknya erat-erat sambil menangis.
Aku dan pak kondektur hanya bisa memandang kedua anak dan
ibu itu sambil tersenyum lega. Setelah itu si nyonya itu pun kemudian berterima
kasih kepada pak kondektur.
?Maaf nyonya kami terlalu lama menemukan anak anda.
Tampaknya anak anda tersesat di kereta ini dan kelelahan, lalu ia pun tertidur
di dekat tumpukkan barang di pojok gerbong delapan. Tadinya kami tak mengira
anak itu bersembunyi di sana. Namun, setelah kami berpikir bahwa tak ada
salahnya memeriksa tumpukkan barang kami pun memeriksanya dan berhasil
menemukan anak nyonya ini.?, jelas pak kondektur.
?Tak apa-apa pak kondektur, yang penting saat ini anakku
sudah di temukan. Terima kasih?.pak?saya ucapkan beribu-ribu terima kasih.?,
ujar nyonya itu.
?Tak apa nyonya, itu memang sudah tugas kami.?, ujar pak
kondektur.
Tak lama kemudian suasana pun kembali tenang. Sang anak
sudah duduk di bangkunya dan si nyonya kembali melanjutkan obrolannya denganku.
Kami pun mengobrol cukup lama dan kuperhatikan, selama kami mengobrol, anak
nyonya itu menatapku tajam ke arahku. Aku jadi sedikit salah tingkah.
Anak nyonya itu tampaknya tak suka kepadaku. Ia lalu
menarik-narik ibunya dan membisikkan sesuatu ke telinga ibunya. Si nyonya
manggut-manggut lalu berbicara lirih kepadaku ?Tampaknya anakku tidak terlalu
menyukaimu, maaf ya, harap di maklumi karena anakku baru saja kehilangan
ayahnya. Jadi, ia tak begitu suka kalau ada lelaki lain yang mendekatiku.?
Aku pun manggut-manggut seraya mengerti apa yang dimaksud si
nyonya itu. Aku pun bisa memahami perasaan mereka. ?Hmmm?.baiklah kalau begitu
aku mohon diri sejenak, rasanya ingin aku berjalan-jalan ke gerbong lain. Lagi
pula kakiku rasanya mulai kesemutan semenjak tadi duduk di bangku.?, ujarku
pamit untuk pergi sejenak.
Sambil berjalan santai aku pun menelusuri gerbong-gerbong
kereta sampai di ujung gerbong ke delapan yang terletak paling ujung, aku duduk
di sebuah bangku kosong yang terletak di depan bagasi tempat barang-barang.
Bangku-bangku di gerbong delapan nampaknya banyak yang kosong. Aku kemudian
menatap keluar jendela sambil memandang bulan purnama yang membumbung tinggi di
luar sana.
Tak terasa tiga puluh menit berlalu dengan cepatnya. Aku
bangkit dari tempat duduk dan berjalan menuju bangku nomor 14, tempat dudukku
yang semula, ?Mungkin si anak tadi sudah lelap tertidur dan aku pun bisa
ngobrol lagi dengan si nyonya tadi.?, pikirku.
Namun, sesampainya di bangkuku, yang ada hanya anak tadi
yang masih terjaga. Kemudian aku pun duduk, dan memberanikan diri bertanya
kepada anak itu. ?Nak, dimana ibumu??
?Mau apa kamu mencari-cari ibuku! Lagi pula apa urusanmu
menanyakan dimana ia berada, toh kamu kan bukan ayahku!?, ucapnya kasar.
Hatiku bergetar mendengar perkataan anak kecil itu, sesaat
aku menganggap anak ini kurang ajar, tapi mungkin ada benarnya juga. Walaupun
aku suka kepada ibunya tapi kan ia sudah berkeluarga dan sulit bagi sebuah
keluarga untuk dengan mudah kehilangan salah satu anggota keluarga yang
dicintainya maupun dimasuki oleh orang yang baru mereka kenal. Aku dan anak itu
pun terdiam beberapa lama kemudian anak itu tertidur pulas. Aku pun mulai
mengantuk karena semenjak tadi hanya diam mengunci mulut. Akhirnya aku pun
memejamkan mata dan tertidur pulas.
Beberapa saat kemudian terdengar lagi olehku deru roda-roda
kereta yang berirama. Aku pun mulai membuka mataku lagi. Namun, kini di
hadapanku duduk seorang pria gagah yang mengenakan sebuah kemeja putih dan
bercelana cokelat. Rambutnya tampak klimis dan dia juga tampak lebih arif
dengan kacamatanya. Aku mulai bingung, bukankah yang tadi duduk di hadapanku
ini seorang nyonya dan anaknya. ?Ah mungkin saja aku sedang bermimpi.?,
batinku.
Aku pun berkenalan dengan pria itu, namanya Andi. Persis
seperti nama anak kecil yang kutemui dalam mimpiku tadi. Dan kami pun mengobrol
tentang segala hal. Andi mulai terbawa pembicaraan. Begitu pula denganku. Kami
saling berbagi pengalaman, berbagi cerita dan juga berbagi alamat dan nomor
telepon.
?Oh ya, Tuan. Maukah engkau kuceritakan sebuah kisah menarik
saat aku berumur 10 tahun??, Tanya Andi. ?Oh tentu saja.?, jawabku. ?Baiklah,
akan kuceritakan.?, Andi pun bercerita tentang pengalamannya ketika ia berusia
10 tahun. Ketika itu ia tersesat di gerbong kereta dan tidur di bagasi barang.
Dan saat ditemukan dan di bawa oleh kondektur menemui ibunya, ia mendapati
ibunya sedang asyik mengobrol dengan seorang pria yang tak ia kenal dan ia pun
akhirnya merasa cemburu karena belum lama ayahnya meninggal. Ia tak ingin punya
ayah yang baru karena ia amat mencintai ayahnya. Andi menyuruh ibunya agar
berhenti ngobrol dengan lelaki itu dan menyuruhnya pergi. Lalu sesudah lelaki
itu pergi, Andi bertengkar dengan ibunya sehingga ibunya kesal dan akhirnya
pergi untuk pindah gerbong. Ketika ibunya telah pergi, lelaki yang semenjak tadi
mengobrol dengan ibunya datang kembali dan menanyakan tentang keberadaan
ibunya. Adi menjawab dengan nada ketus ?Mau apa kamu mencari-cari ibuku! Lagi
pula apa urusanmu menanyakan di mana ia berada, toh kamu kan bukan ayahku!?
?Aku merasa bersalah dengan perbuatanku terhadap lelaki itu
dan ingin rasanya aku memohon maaf atas sikap kasarku dulu kepadanya.?, Andi
menutup ceritanya.
?Lalu dimana ibumu saat ini??, tanyaku.
?Ibuku pindah gerbong dan ternyata ia pindah ke gerbong
belakang. Beberapa saat setelah aku tertidur aku merasa aneh dan beranjak dari
tempat dudukku. Tiba-tiba terjadi tabrakan antara kereta yang kutumpangi dengan
kereta lain. Saat itu aku berada di gerbong tiga dan selamat sedangkan ibuku
rupanya tewas karena ia pindah ke gerbong belakang yang hancur akibat tabrakan
itu. Aku amat menyesal seandainya saja aku membiarkan ibuku tetap mengobrol
dengan pria itu mungkin ibuku tak akan pindah gerbong dan menyusul ayahku ke
alam baka.?, Andi menjelaskan panjang lebar untuk kesekian kalinya.
?Oh, aku turut bersedih atas pengalamanmu yang amat
menyedihkan.?, ujarku bersimpati. Dalam hati aku berfikir mungkinkah aku
melenggang ke masa lalu selama aku tertidur, ataukah mimpi itu hanya kebetulan
saja.
?Hmm?boleh aku tanya sesuatu??, tanyaku.
?Oh ya, silahkan.?, jawab Andi.
?Hmm?aku ingin tahu, saat kau terbangun?.sebelum kecelakaan
itu..kau tahu dimana pria yang duduk dihadapanmu??, tanyaku lagi.
?Kurasa ia pergi ke gerbong lain saat aku tertidur, yang
jelas aku tidak menemukannya saat aku terbangun.?
Seribu satu tanda tanya mulai memusar di dadaku. Apakah
benar pria yang ada di masa lalu itu adalah aku? Sesaat aku masih ingat
senyuman nyonya yang tadi duduk di bangku nomor 13 dan mengobrol denganku
sambil menunggu anaknya ditemukan hatiku mulai gundah, tak mungkin ini suatu
kebetulan?tapi bagaimana bisa?
?Maaf, Tuan. Apa kau suka berjalan-jalan dengan kereta??,
Andi tiba-tiba memotong lamunanku.
?Oh?eh?iya?tentu saja??, jawabku gugup.
?Selama hidupku aku merasa dihantui perasaan bersalah
terhadap pria yang kucaci maki 10 tahun lalu. Setiap aku bepergian naik kereta
aku selalu memesan bangku nomor 13 tempat dahulu ibuku duduk sebelum ia pergi
untuk selama-lamanya. Dan aku juga selalu menceritakan kisah ini kepada setiap
orang yang duduk di bangku nomor 12, 14 dan 15. aku juga selalu berpesan kepada
semua orang yang kuceritakan tentang kisah ini untuk menyampaikan permohonan
maafku yang sebesar-besarnya untuk pria yang 10 tahun lalu kucaci maki. Ibu dan
ayahku di sana pasti tak suka memaafkanku jikalau permohonan maaf ini tak
sampai kepada pria itu. Maukah Tuan membantuku??, pinta Andi.
?Baiklah aku akan membantumu. Dan aku yakin pria itu pasti
sudah memaafkanmu, karena dulu umurmu kan masih 10 tahun.?, ujarku menghibur
Andi.
?Saat ini pasti pria itu sudah berumur sekitar 40 tahun dan
mungkin dia sudah punya istri dan anak.?, ujar Andi.
Kereta pun terus melaju, hingga akhirnya tiba di kota
Surabaya. Aku dan Andi pun turun di salah satu stasiun di Kota Pahlawan itu.
Dari sana kami berpisah menuju ke tempat tujuan kami masing-masing. Walaupun
kami sudah berpisah masih saja aku memikirkan serentetan peristiwa yang kutemui
di kereta tadi. Semenjak saat itu aku pun mulai berjanji, aku tak akan banyak
ngobrol selama perjalanan dengan kereta. Aku juga nggak bakal lagi-lagi
tertidur di bangku kereta. Mungkin aku bisa mengusir kebosanan dalam perjalanan
dengan membaca-baca buku sambil minum kopi, atau melihat-lihat pemandangan
sepanjang perjalanan.
Tapi ?Ops?!?, tak kusadari kedua ikatan tali sepatuku
terlepas, aku pun berjongkok untuk menalikannya kembali. Namun saat aku
berjongkok, ?Pluk?!!?, dua bungkus cokelat jatuh dari sakuku. Aku mulai
berfikir dari mana cokelat-cokelat ini, aku merasa tak pernah membeli cokelat
sepanjang perjalanan. ?Ah?.aneh-aneh saja yang terjadi hari ini.?
Thanks For Read ^^
The Writter :
Albert
Cerita Misteri Pintu Belakang Rumah
Kisah ini berawal dari seorang gadis yang berumur 15 tahun
bernama Shea. pulang ke rumah di tengah malam, dan orang tuanya sudah tidur.
Dan dia memutuskan untuk membuka pintu belakang rumahnya dan dibiarkan terbuka
untuk kakaknya yang belum pulang ke rumah.
Kesalahan besar yang dia buat adalah membiarkan pintu rumah
dibelakang dalam keadaan terbuka. Saat itu tengah malam, gadis itu terbangun
dan merasakan sesuatu yang dingin dan menekan di lehernya. Pada awalnya, dia
pikir itu adalah sebuah lelucon dari kakaknya yang baru pulang kerumah. Saat
itu kamar gadis itu dalam keadaan gelap gulita dan dia tidak dapat melihat
sesuatu apapun di kamar yang gelap. Kemudian ia merasakan tangan yang besar
menutupi hidung dan mulutnya, dan dia tidak bisa bernapas. Dia mendengar suara
aneh, kali ini suaranya sangat berat dan serak sepertinya ini bukan suara dari
kakaknya, suara itu berkata, "Jika kau berteriak, aku akan membunuhmu
sekarang!".
Saat matanya sudah terbiasa dengan melihat di dalam
kegelapan, dia bisa melihat sesosok figur seorang pria sedang membungkuk tepat
di atasnya. Pria itu menutupi wajahnya dengan sebuah alat penutup wajah
berwarna hitam, dan hanya terlihat sepasang mata yang besar melotot dan
memandang ke arahnya. Pria itu memegang sebuah pisau dan menempelkanya tepat di
lehernya. Orangtuanya sedang tidur di kamar sebelah, gadis itu mencoba untuk
membuat suara sebanyak yang dia bisa, tetapi tangan pria itu telah menutup
jeritannya dan dia merasakan sesuatu aroma yang tajam dari tangan pria itu,
aroma itu tercium seperti bau amis darah. Saat itu dia mencoba untuk bangkit
dan menendang kakinya, mencoba untuk menggedor dinding kamar orangtuanya
sehingga mereka akan mendengarnya.
Di kamar sebelah, kedua orangtuanya sedang tidur nyenyak.
Tiba-tiba, beberapa suara-suara aneh telah terdengar dan membangunkan mereka.
Mereka memutuskan untuk memeriksa putri mereka yang berada di kamar sebelah,
dan berpikir dia hanya sedang mengalami mimpi buruk. Ketika orang tua gadis itu
membuka pintu kamarnya, mereka dihadapkan oleh pemandangan yang sangat
mengerikan. Yang mereka bisa lihat di ruangan gelap itu, hanya suatu siluet
hitam yang sedang membungkuk di putri mereka, ia sedang memegang pisau ke arah
leher putrinya, dan itu adalah seorang penyusup. Begitu ia melihat pisau,
Ayahnya langsung melompat menuju ke atas penyusup itu dan berjuang untuk meraih
pisau ditanganya. Ketika itu Ibunya berlari dan meraih pergelangan tangan pria
itu dan berhasil mengambil pisau dari tangannya. Ayahnya telah berhasil
menghajar pria itu dan membuatnya tertidur lemas dilantai.
Setelah semuanya berakhir dan keadaan menjadi tenang, gadis
itu berlari dan meraih ponselnya di atas meja dan berlari keluar rumah untuk
menghubungi 911 untuk meminta pertolongan. Orangtuanya masih terus menjaga sang
penyusup di lantai kamar tidur sampai polisi tiba dirumah. Setelah itu pintu
kamar telah terbuka dan polisipun mulai berlari masuk ke dalam kamar dengan
memegang sebuah pistol, kemudian polisi itu mulai memborgol si penyusup dan
menyeretnya keluar dari rumah, polisi itu berkata padanya "Diam! Dan
jangan banyak bergerak atau aku akan menembak kepalamu!". Di luar
rumah, polisi menemukan sebuah truk kecil dan truk itu adalah milik si
penyusup, ketika polisi menggeledah truk pria itu, mereka menemukan berbagai
senjata api lengkap dengan peluru dan ada beberapa pakaian berdarah di dalam
tas. Setelah polisi menanyakan siapa pemilik pakaian bernoda darah ini, namun
penyusup itu berkata bahwa pakaian itu adalah milik korban yang berhasil ia
bunuh dan mengambil pakaianya untuk menghilangkan bukti apa yang ia perbuat. Di
sisi lain keluarga ini tidak mengetahui hal apapun mengenai penyusup itu,
tetapi hal yang paling mengejutkan bagi mereka adalah mereka baru saja
menangkap seorang pembunuh berantai.
Kisah ini adalah kisah nyata dan benar-benar terjadi dialami
oleh keluarga McDonagh. Nama gadis itu adalah Shea McDonagh, kemudian nama dari
penyusup dan sekaligus pembunuh itu adalah Adam Leroy Lane. Pria itu akan
menghabiskan waktunya di penjara selama 25 sampai 30 tahun berikutnya.
Jadi pesan moral dari kisah ini adalah Selalu pastikan
pintu belakang rumah kalian dalam keadaan terkunci. Tetap selalu waspada dan
waspada, kalian tidak ingin menjadi korban dari kejadian ini bukan?
Thanks For Read ^^
The Writter :
Albert
Cerita Misteri Rahasia Dibalik Lawang Sewu
Selamat Berjumpa kembali kali ini saya akan mencoretkan
tentang Rahasia di balik Lawang Sewu Mungkin sedikit membuat kita
merinding kali ya hehehehehe.... Menurut Sejarah Lawang Sewu yang terletak di
tengah Kota Semarang Jawa Tengah ternyata menjadi sebuah tempat yang
disukai bagi wisatawan mancanegara maupun dalam negri kita sendiri, apa si yang
mereka ketahui tentang Lawang Sewu yang terkenal sampai mancanegara apa karna
sejarah nya atw mesteri nya, Meski pihak pengelola wisata Jawa Tengah termasuk
Dinas Pariwisatanya tidak ingin destynasinya dikenal karena aura misteri akan
tetapi nilai sejarahlah yang harus digali di lingkungan Lawang Sewu , sejak
pendiriannya hingga keberadaannya kini. Kata salah satu Pemandu Wisata (Joko)
nama disamarkan, di Semarang Kamis malam 17 Januari 2013.
Rahasia Dibalik Lawang Sewu
Kenapa wisatawan lebih suka pada cerita misteri dari pada
sejarah, ternyata Lawang Sewu yang dimisterikan dari kejamnya sang Jepang dalam
mengelola gedung tersebut yang dulu sebagai pusat perkantoran
perkereta-apian diubah sebagai tempat pembantaian bagi penduduk Indonesia
di bawah tanah dari lubang pembuangan yang ada di Lawang Sewu. Gedung tua ini
sebelum jaman penjajahan Jepang adalah bangunan biasa saja.kantor perkereta -
apian yg dikelola belanda.cerita misteri bermula saat jepang masuk menyerbu
gedung dan menjadikan gedung sebagai salah satu basis peristirahatan tentara
jepang.
Mengapa gedung ini disebut Lawang Sewu (pintu seribu) memang
memiliki alasan tersendiri, pintu tersebar dimana-mana. Sebagai gambaran lantai
2 di bagian belakang gedung memiliki sekitar 20 ruangan berjajar yang masing2
memiliki 6 pintu. Jika lawang bisa diartikan sebagai pintu atau pintu
menyerupai jendela, maka saya yakin lawang sewu memiliki 1000 pintu.memiliki kesan
horor pun berlanjut ke 'bungker' bawah tanah. sebenarnya ini bukanlah bungker,
melainkan tempat penyimpanan atau persediaan air bersih pada jaman Belanda.
maka tak heran sampai sekarang bangunan tersebut terus tergenang air dan harus
di pompa keluar agar air tidak membanjiri objek wisata utama di Lawang Sewu
tersebut. Di dalam nya Lawang Sewu memiliki, Penjara Jongkok; lima sampai
sembilan orang dimasukan dalam sebuah kotak sekitar 1,5 x 1,5 meter dengan
tinggi sekitar 60 cm, mereka jongkok berdesakan lalu 'kolam' tersebut diisi air
seleher kemudian kolam tersebut ditutup terali besi sampai mereka semua mati,
ya benar aja mati.
terdapat 16 kolam dalam setiap ruangan, 8 ruangan bagian
kanan dan 8 bagian kiri, ratusan kolam.Penjara Berdiri; karena banyaknya orang
yang ditangkap, dan penuhnya kolam penyiksaan mereka membuat tempat baru. lima
sampai enam orang dimasukan dalam sebuah kotak sekitar 60 cm x 1 meter, mereka
berdiri berdesakan kemudian ditutup pintu besi sampai mereka semua
mati.Dipenggal; jika dalam seminggu mereka yg di penjara jongkok dan penjara
berdiri masih hidup maka kepala mereka dipengggal dalam ruangan
khusus.menggunakan bak pasir untuk mengumpulkan mayat tersebut.semua mayat
dibuang ke kali kecil yang terletak disebelah gedung tersebut.
Menurut Cerita dan mitos yang beredar di kalangan masyarakat
si di lawang sewu terdapat ruangan bawah tanah yang memiliki kesan sangat
menyeram kan di ruang bawah tanah ini sering terdengar suara-suara mistis yang
menyeramkan. Bahkan salah satu stasiun televisi swasta pernah meliput dan
mengadakan acara uji nyali ditempat ini. Saya pun sedikit merasakan bagaimana
perasaan peserta uji nyali pada saat itu. Pasti merinding karena diruang bawah
tanah ini suasananya gelap, basah, dan sunyi.
Sekian Dulu ya coretan dari saya semoga apa yang tercoret di
sini menjadi pengetahuan yang mungkin bemanfaat bagi yang membaca nya
Terimakasih dan Sampai berjumpa lagi hehe
Thanks For Read ^^
The Writer :
Albert
Cerpen Shark Lake
Saat liburan tiba albert dan kawan kawannya akan berlibur di
suatu tempat yaitu di rumah keluarganya yg sepi dekat danau lousiana. Kawan kawannya yaitu Yasen, Devina,
Sitta, Priska, Daniel, Duncan, Aulia, Sara dan wahyu.
Dengan cepat mereka mengenakan baju renangnya dan bermain
air.
Saat wahyu sedang menaiki papan selancar yang ditarik kapal
itu tiba tiba papan selancar itu bergoyang goyang hingga wahyu terjatuh di air
dan kawan kawannya pun kaget dan panik melihat kejadian ini. Akhirnya wahyu
sudah sampai didaratan dan kawan kawannya pun lega tapi tiba tiba
" Uhhh Uhhh ahhh srrrgghhhhh tanganku. kata wahyu
dengan menangis "
" Aaaaaaaaaaa, Kawan kawannya pun terkejut melihat
tangan wahyu yg patah"
Dengan cepat mereka mengambil kotak P3K untuk tangannya
wahyu. Wahyu lemas dan tak berdaya.
" Kaa lii aann taa uu dii da naauu ii tuu ada ikan hiu
pemaa akaann daa gingg kata wahyu terbata bata. "
" Apa ? Ikan hiu ?" Kata albert terkejut
" Iyaa al " katanya singkat
Albert pun memberitahu kepada kawan kawannya tentang
mengenai ikan hiu itu di danau lousiana itu.
" Kawan, kata wahyu tangannya patah karena dimangsa
oleh ikan hiu pemakan daging di danau itu " kata albert sedikit gugup.
" Emang beneran ? Ah gak mungkin deh, ada ada saja kamu ni" kata daniel dan
sitta penasaran.
" aku sih ga percaya deh masak didanau kok ada hiu nya
sih :? " Seru duncan dan yasen "
" Yaudah lah kita tanya saja sama wahyu " kata
albert dan devina
" Yuk ayukk " kata kawan kawannya .
***
" Wahyu emangnya didanau itu ada danaunya ada ikan hiu
nya ya ?" Kata priska dan sara penasaran banget.
"Iyaa pris makanya aku beritahu supaya kalian gak
seperti aku kayak gini " kata wahyu dengan nada pelan "
" Kita kedanau yuk ? " Kata daniel mengejek.
"
" Ngapain ? " Ucap aulia, devina, sitta dan sara
" Buktikan lah yaa, bener nggak kata wahyu " ucap
daniel
" Yauda yukk " ucap kawan kawan
***
Mereka pun pergi meninggalkan wahyu untuk mencari bukti
tentang ikan hiu itu. Sesampai ditengah danau daniel dan duncan menyelam untuk
mencari hiu itu.
" duncan yuk kita menyelam kedanau " kata daniel
" Engga ah aku takut dimangsa hiu itu " kata
duncan ketakutan.
" Ayolah gak usah takut kan ada gue " hehe "
kata daniel mengeledek.
"Yaudah ayo "
" Byuurrrrr "
Mereka pun mencari hiu itu, tiba tiba seekor hiu pun muncul
menyambar dan memangsa daniel dan duncan.
"Astaga !! " Daniel , duncan teriak albert
" Berarti bener dong ada hiu nya di danau itu "
Albert dan kawan kawan sedih karena kawan kawannya telah
dimangsa oleh seekor hiu.
" Sabar yaa, semua nya" ucap albert sambil
meneteskan air mata.
" Gimana mau sabar al teman kita telah dimangsa oleh
hiu itu " ucap aulia dan yasen.
" Ada apa ini kok ribut ribut begini ? " Ucap
wahyu.
" Daniel dan duncan dimangsa oleh hiu, benar kata mu ,
didanau itu ada hiu nyaa kata priska "
" Ayo cepat cepat kita segera meninggalkan tempat
ini " seru Albert dengan semangat
" Ayo ayo aku udah gak tahan dan takut liburan diisini
lama lama aku juga dimangsa lagi ngeriii deh " ucap yasen
***
Mereka cepat cepat ke kapal dan pergi meninggalkan rumah
itu. Dan akan kembali ke rumah mereka masing masing. Alangkah terkejutnyaa
kapal kehilangan kendali
" awas awas " kata yasen gugup
semua panik akibat kapal kehilangan kendali dengan cepat
kapal menabrak pohon di danau itu dan mereka tercebur di danau itu dan mereka
cepat cepat menyelamatkan diri, alangkah sia sia nasib nya, nyawa mereka semua
telah tak ada karena dimangsa 6 hiu
pemakan daging itu.
***
Sebuah liburan yang menjadi tantangan untuk menyelamatkan
diri dan untuk bertahan hidup.
THE END ^^
Thanks
for Read ^^
The Writer : Albert
Cerpen Sahabat Tukang Tikung
" Bel, Itu Ada Apaan Kok Rame Rame Ya ? " Ucap
Shelvi Kepada Abell
" Yaudah Kesana Yuk!!" Seru abell
Di sekolah SMA Negri 96 Jakarta Barat Kedatangan Murid Baru
Dan Anaknya Itu Keren Dan Tajir Semua Orang Memandang Anak Itu Keren Dan Tajir.
Mereka Pun Pada Minta Kenalan Begitu Pula Dengan Shelvi.
" Bel, Bentaran Yaa Gue Mau Kenalan Sama Cowo Kece Itu
" Katanya centil
" Ah.. Basi Lo ! Penyakit Kepo Lu Dateng " Ucap
Cemberut.
" Hay boleh Kenalan ? " Ucap shelvi malu malu
" Boleh.. ? Siapa Nama Kamu ? " Memandang
Tersenyum.
" Namaku Shelvi Namamu ?
" Namaku Firdauz "
" Salam Kenal Yaa :-) "
" Oke "
Bel Berbunyi Saat nya Masuk Kekelas Masing masing dan anak
anak kelas XI kaget semuanya karena cowok kece yg tajir itu sekelas dengan
mereka.
" OMG Hellow " dia sekelas sama kita ? " Ucap
abell " iya bel " seneng deh "
Cowok tajir itu memperkenalkan diri di depan sekolah sambil
memandang abell
" Perkenalkan nama saya firdauz saya pindahan dari
amerika semoga semua senang dengan saya " kata cowok itu"
" Silahkan duduk firdauz " ucap ibu guru
" Kamu duduk dibelakangnya abell, mari saya antar
"
" Terimakasih bu "
***
Saat Malem Tiba Nggak Biasanya Abell Suka Tawa Sekarang
Malah Hobby Ngelamun.
" Duh kenapa gue kepikiran cowo itu ya ? Apa jangan
jangan gue jatuh cinta lagi ? Ah masak sih " Ucap dalam hati.
" Mungkin iya kali gue jugak tadi agak gimana gitu sama
shelvi " ( dalam hati )
***
" Hay ? Boleh kenalan ? " Kata firdauz
" Boleh kok " tersenyum
" Namaku abell "
" Salam kenal yaa "
" Iya bel "
Makin lama mereka semakin akrab dan begitu akrab sekali
sering bercanda, jahil dan sebagainya.
" Kamu udah punya pacar bel ?
" Kenapa tanya itu ? " Ucapnya ragu
" Cuma nanya aja kok bel hehe " tersenyum
" Aku single kok " mengedipkan mata
" Hayo mentang mentang udah deket terus nempel terus
" kata shelvi ngeledek
" Apaan sih lo ! Biarin kek sana jangan ganggu gue lagi
PDKT !
" Ha ? PDKT ? Nggak salah tuh yaudah gue pergi deh
" ucap shelvi
***
Pulang Sekolah firdauz akan menembak abell pada suasana yang
sepi.
" Abell aku mau ngomong sesuatu ! " Seru firdauz
" Iyaa ngomong apa ? " Ragu ragu
" Aku sayang kamu bel maukah jadi pacarku ?
" Emmmmmm gimana ya ? Iyadeh aku juga sayang kamu
" ( sambil berpelukan )
" Yaudah aku antar pulang kamu ya " kata firdauz
" Enggak usah ya aku udah dijemput papa ! " Bye
" Love you bel " :* "
" Too :) "
***
" Omg hellow !!! Lo pacaran sama firdauz ? " Gue
cemburu tau gak !!
" Loh knp cemburu sih katanya gak suka ? " Katanya
abell
" Gue suka tp aku diem ajaa ! " Cemberut !
" Iya iya sorry say " kata abell menghibur
***
Sepulang sekolah ternyata shelvi menunggu firdauz biasa
ngomong hal yg gak penting
" Lo pacaran sama abell ? Benar ? " Kata nya ketus
" Iyaa kenapa emgnya ? Tapi aku juga sayang kamu shelvi
" Kata merayu
" Masak lo ? Yg bener ! " Ketus
" Iyaa maukah kau jadi pacarku ? " Katanya firdauz
" gila kau ! Lo kan miliknya abell "
***
( Berfikir sejenak )
( Dalam hati ) : iya juga ya lagian gue juga sayang sama
firdauz
" Gimana ? Mau gak ? "
" Iya mau tp backstreet ya agar gak ketauan abell
"
" Sipp sayang ! :* "
***
tetapi aneh dari kejahuan yusuf sahabatnya firdauz melihat
kejadian itu dan merekanya lewat ponsel dan langsung mengaddu ke abell
( SMS )
" Bel ternyata firdauz selingkuh sama shelvi tp dia
backstreet terus shelvi nya aja mau berarti shelvi nikung lo bel "
" Masak ah shelvi gak mungkin gitu lagian firdauz kan
pcr gue ! "
" Ga percaya ? Gue kirim video lewat BBM sekarang !
"
" Bener kata lo thanks ya udh ngasih info tentang
kejadian ini.
" Sama sama bel "
***
" Dasar sahabat tukang nikung !! ( Menampar wajah
shelvi ) "
" Apaan sih lo ! Gue bukan tipe kayak gitu ya bel ! (
Cemberut )
" Ini apa ? " ( Menunjukan video rekaman yg dari
yusuf )
" Emmmm sorry bel iya aku pacaran sama dia karena aku
syg sama dia makanya aku nikung lo sekali lagi maaf "
" Apa apaan ini ! " Kata firdauz
" Dasar cowok ! Lo selingkuh kan sama shelvi !
" Enggak sayang ! " Kata firdauz
" Stop ! Jangan bicara ! " Ketus banget
" Lebih baik lo jauhin gue ! Dan gue gak akan
mengganggu hubungan kalian ! " Ketus sambil menangis.
" Lo emg keterlaluan ya ! " Kata yusuf !
" ( Diam saja ! )
***
Shelvi dan firdauz meminta maaf kepada abell karena
perbuatannya yg membuat abell sakit !!!
" Gue minta maaf ya bel " kata firdauz
" Gue juga bel " kata shelvi
" Iya gpp kok " ( sambil mengusap air matanya )
***
THE END ^^
Thanks For Read
The Writter
Albert
Cerpen Papan Tulis Berdarah
" Tettt tettt tettt " suara bel berbunyi "
Pulang sekolah telah tiba dengan cepat cepat lia membereskan semua alat alat sekolahnya.
" Kenapa aku merasa ada yang aneh di papan tulisnya ya " ucap lia ( dalam hati )
" Ah masak sih aneh, ada ada ajaa deh " ( ujarnya lagi )
" Hei!! ( Lia kaget ) apaan sih tin bikin kaget ajaa " katanya dengan nada kesal
" Kamu kenapa melamun begitu sambil memandang papan tulis kita ?" Ucap tina ragu ragu sambil menopang dagu.
" Kayaknya ada yg aneh deh di papan tulis kita " sambil menunjuk papan tulis
" Ah masak ! Ada ada sajaaa kebanyakan nonton film / sinetron jadi begituu kamunya"
" Ah enggak emg beneran " ucap dengan nada melotot.
" Terserah kamuuu lahhh, yuk pulang "
" Yukk "
****
Keesokan hari nya lia pun sengaja untuk berangkat sekolah lebih awal untuk melihat lihat papan tulis itu.
" Maa aku berangkat sekolah dulu ya " ucap lia tergesa gesa.
" Gak kayak biasanya kamu berangkat pagi nak ?" Ujar ibunya.
" Hari ini ada jumat bersih ma"
" Iyasudahlah hati hati dijalan sayang " katanya lembut.
" Oke mamm byeee " melirik ibunya dengan senyuman.
***
Sesampai disekolah dengan cepat lia menuju kelas dan melihat papan tulisnya.
" Apaan itu kok ada darah menetes di papan ada apa sihh " ucapnya merinding ketakutan
Lia pun membau bau disekitar papan tulis dengan cepat di belakang papan tulis ada sebuah lubang kecil di dinding. Lia pun melihat dilubang itu sampai kagett
" Ituuu apaan ? Kayak ada orang baunya busuk ?
" Jangan jangan ada mayat yg di pendam di dinding papan tulis ini "
Sara menyongkel dinding hingga terlihat ada sebuah mayat yg tergeletak disitu dg bau yg busuk dan memakai seragam osis sma
" Aaaaaa mayattt " lia terkejut
" Tolong tolong tolong ada mayattt " suara lia membuat guru guru dan penjaga sekolah panik.
" Ada apa lia kenapa kamu ketakutan begini ? Ucap ibu guru.
" Di kelas ada mayat yg dipendam di dinding papan tulis bu " katanya dengan gugup.
" Masak ? Kamu mengada ada ajaa " ucap ibu guru.
" Kalau tidak percaya lihat saja dikelas bu dinding udah saya congkel sedikit biar bisa melihat yg ada didalam dinding ituu.
dengan cepat ibu guru kekelas "
" Astaga !!! ( Ucap ibu guru setengah kaget)"
" Benar kan bu " ucap lia
" Kenapa mayat ada disini ? Dan kenapa kamu tahu ?
" Aku juga tidak tahu bu aku tahu karena ada bau busuk di dinding itu "
" Sudahlah kita panggil polisi saja dan mengurus mayat ini "
" Iyaaa bu "
***
Dari kejahuan ada bayangan putih yg membuat lia takut.
" Terimakasih, sudah mengetahui saya disini dan saya akan tenang di alam sana " ucap roh mayat tadi.
" ( Lia tersenyum ) iyaa sama sama "
Bayangan itu sudah menghilang begitu cepat dan tidak ada lagi misteri disekolah lia.
THE END ^^
Thanks For Read ^^
The Writer : Albert
Cerpen Misteri Boneka Sitta
"Gak boleh sara, itu boneka mariska nanti dimarahin sama mariska!"
Marah kata yasen kepada sara.
"Uh! Kan udah gak dimainin sama mariska nya, aku boleh
donk! Kan dia sahabat aku!" Marah sara tak kalah seru.
"Ya udah, kalau di marahin sama mariska aku gak
tanggung jawab yah!" Ujar yasen
"Amit-amit minta pertanggung-jawaban kamu!" Kata
sara sambil menjulurkan lidahnya.
Yasen pergi
meninggalkan sara sendirian.
Sara bermain dengan boneka itu. Karena lelah, dia pun pulang
kerumah.
"Mama, mariska kasih sara boneka lucu lho! Liat nih,
bagus kan?!" Tanya sara kepada mamanya.
Mama setengah kaget melihat boneka itu.
"Iya, bagus, tapi, boneka itu sangat berbahaya bagi
kamu." Jelas mama
"Kenapa bahaya,ma? Kan, cuman boneka?" Tanya sara
lagi.
"Mama mau ceritain Misteri boneka itu, tapi... Setelah
itu janji ya, mau lakuin apa yang mama minta?!" Minta mama
"Iya, ma!" Janji sara
"Dulu, ada anak kecil yang seumuran sara, dia anak
yatim piatu. Namanya Sitta. Sitta pingin punya boneka.
Sitta terus berpikir gimana caranya supaya dia, dapat
boneka.
Akhirnya dia menemukan ide. Sitta mencari kaleng bekas,
kemudian dia memukulnya, alhasil dia jadi pengamen.
Setelah mengamen, dia pun menghitung uang hasil ngamennya.
Ternyata, uangnya cukup untuk beli boneka.
Sitta langsung pergi untuk membeli boneka.
Sitta pulang membawa boneka itu. Sewaktu perjalanan
pulang, bonekanya di rampas oleh
temannya, ade
Ade ternyata membawa pisau untuk membunuhnya.
Sebelum sita dibunuh, dia sempat bersumpah:
"Siapapun yang membawa pulang boneka saya, saya akan
menghantuinya, saya akan membunuhnya!, Saya akan menunggu boneka itu entah itu
pagi siang sore malam!"
"Jadi, sara
buang aja ya bonekanya" kata mama
"Oke ma!"
" Buang jauh jauh jangan sampai jatuh ketangan orang
ya!"
" Sip deh "
Sara tidak membuangnya tetapi malah dikubur dibelakang
rumahnya tanpa sepengatahuan mamanya. Dengan cepat sara mengubur boneka itu dan
berkata
" Ahaha biar gak jatuh ketangan orang mendingan aku
kubur ajaa kayak orang mati haha " melirik rumahnya
" Saraaaa!!! " Teriak mamanya
" Iyaa mam, ada apaa " katanya gugup
" Udah kamu buang bonekanya ? " Kata mama
penasaran.
" Udah ma "
" Baiklah kalau begitu .. "
***
Saat disekolah pada jam istirahat sara curhat sama mariska
tentang boneka itu.
" Mar.. Gue mau ngomong sama elo kata mama gue boneka
elo itu berhantu ya ? " Ucap sara ke mariska penuh curiga "
" Gak tau juga, aku dapat nemu di jalanan, bonekanya
masih bagus ya aku ambil ajaa gitu"
" Ohhh, " kata sara
***
" Siang mam "
" Ehh sara udah pulang " kata mamanya
" Iyaa mam "
" Aku main dulu ya mam " kata sara keburu buru.
" Iya, jangan lama lama ya!" Ujar mama
" Ok!"
Sara pergi ke belakang rumahnya tempat mengubur boneka itu
sara menggali tanah tetapi sara terkejut bonekanya hilang.
" Astaga ! " Sara terkejut
" Boneka nya dimana serasa kemarin gue ngubur boneka
itu disini ? " Sara panik
" Apa jangan " diambil orang ? ( Ah masak diambil
org mana ada ) ucap dalam hati.
Sara pergi meninggalkan halaman belakang dan kembali ke
rumah..
***
Malam hari, pukul 22.00 ada yg mengetuk kamar sara. Tetapi
sara tidak tau yg mengetuk siapa sebab tak ada orang.
" Tuk tuk tuk " suara bunyi ketukan
" Siapa ya ? " Kata sara
" Uhh siapa sih malam malam ketuk pintu. "
Mata sara yg setengah membuka melirik jam dinding sudah
pukul 23.00 dengan cepat sara tidur.
" Tuk tuk tuk " suara berbunyi ketukan keras
" Ah siapa sih ! malam malam ganggu gue tidur aja
" kata sara marah
" Aaaaaaaaaa boonneeekaaa haantuuu " sara
ketakutan
Dengan cepat sara berteriak dan menuju kamar mama nya.
" Ma boneka itu datang dan membawa pisau aku takut mam
!"
" Ahhh sara menganggu mama tidur " mama kembali
tidur"
" Ini beneran ma " sara setengah mati ketakutan
Saat sara dan mamanya melihat boneka ituu membawa pisau
untuk membunuh sara dan mamanya dengan cepat mama sara mengambil tongkat untuk
memukul boneka itu !
" Uh uh uh uh mati kau ! " Kata mama
" Ma aku takuut.. " Kata sara serasa ketakutan.
" Sara kamu mengubur boneka itu ? Astaga "mama
terkejut
" Maaf mam , aku merasa bersalah" ujar sara
menyesali dirinya
***
" Akan kubunuh kau karena aku sudah kamu kubur selama
satu malam dan saat ini aku balas dendam atas perbuatanmu " kata boneka
marah.
" Tidak , kau tidak bisa membunuhku ! Kau hanya boneka
yg dikutuk !!
" Ma, cepat bakar boneka itu sebelum terlambat "
ujar sara lagi
Dengan cepat mama kedapur mengambil korek api dan minyak
gas. Alhasil
" Srekkk mama sara membakar boneka ituu hingga hangus
"
Saat sara mendekati boneka itu sara terkejut boneka itu
belum juga mati dan menjambaki rambut sara dan menggigit lehernya. Mamanya pun
menyambar boneka itu hingga boneka terjatuh dan terus ingin membunuh sara dan
mamanya. Tanpa berfikir panjang sara mempunyai ide .
" Srekkkkk sara menusuk dada, mata, telinga, dan semua
bagian boneka itu hingga keluar darah sedangkan mamanya membakar boneka lagi
hingga hangus.
Dan boneka itu hangus dan dibuang ke tempat yg jauh dari
rumah sara.
Sara dan mama nya lega boneka itu sudah tidak menghantuinya
lagi.
THE END ^^
Thanks
For Read ^^
The Writer :
Albert
Cerpen Birthday Party
Besok Hari Sabtu adalah ulang tahun yasen yang ke 15 tahun
" Besok hari ultahku yg ke 15 tahun, wah gak kerasaa (
ucap yasen dalam hati )
" Albert, kamu tau kan kalo besok aku ultah ? "
Ucap yasen.
" Iyaa tau dong, emg nya gue gak tau :P"
"Ohh Ok Deh Kalau Begituuu" ujar yasen bangga
"
"Aku diundang kan ke acara ultah mu ?"
" So pasti dong kan elo sahabat gue :) " ucap
yasen sambil mengedipkan mata.
" Ok ok "
" Gue mau undang semua anak anak kelas IX "
" Wow berapa undangan tuh kira kira "
" 100+ "
" Banyak bangett "
" Gpp lahh, eh yuk kekelas udah bel tuh"
***
Keesokan harinya yasen menyebarkan undangan ultah nya ke
teman temannya
Yasen membagikan mulai dari sahabatnya, teman deket dan
teman teman satu kelas hingga sampai kelas lainnya.
Sesudah membagikan undangannya dengan buru buru yasen
kembali kekelas dan mempersiapkan pelajaran berikutnya.
" Eh teman teman tonight dateng ya ke acara ultah gue
yg ke 15 th " ucap yasen dengan riang gembira
" Ok " satu kelas serentak menjawab.
Di undangan yasen tertulis :
Dear Friends,
Hi friend, I'm happy to invite you to my 15 th birthday
party.
Date : Saturday, May 17 th 2015
Time : 20 P.m
Place : Jl. Perbalan, No 35 Semarang
Please, Arrived on time. Without you, the party will be
meaningless.
With Love,
Yasen Sahputra
***
Yasen sedang mempersiapkan segala sesuatunya dari Clothes,
Food, And Beverages And Others. Dan yasen bertemu sahabat sahabatnya. Dan para
tamu undangan pun berdatangan.
" Hay yasen, " kata albert
" Wow, perfect " yasen terkejut
" yasen, party mu mesti meriah iya kan ?" Kata
devina memandang muka.
" So pasti dong " yasen melirik.
" Dev, lu kayak nggak pernah party ajaa, malu maluin
" ujar albert
" Hehe iyasih " devina malu malu
" Udah yuk, acara mau dimulai nih. " Kata yasen
terburu buru
" Iyaa yuk, " albert menjawab.
***
Waktu party dimulai yasen memotong kuenya. Dan bingung mau
dikasih kan kesiapa. Abisnya yasen malu malu.
" Make a wish dulu dong sen, " ujar albert.
" Yasen pun membagikannya ke gadis pujaanya yaitu Sitta.
" Oh, Yasen Thanks Youu " kata sitta
" Sama sama " yasen lega.
" Yaudah silahkan mau makan , minum, nyanyi, dll
sepuasnya deh. Kita rayakan bersama di malam pesta ini.
***
Waktu pun berlalu, saat devina dan sitta duduk duduk di
dekat kolam renang priska dan kawan kawannya pun akan membuat malam pesta ini
menjadi super duper heboh dengan diam diam priska menjorokkan devina ke kolam
renang.
" Byurrr... "
" Help me please, tolong akuuuuu " kata devina
menganga.
" Hahaha kasian deh loh, kaum gem to the bel gak pantas
datang ke party cocoknya disana tuh di pinggir jalanan haha " kata priska
mengeledek.
" Apa apaan ini ? " Ucap Venno "
Dengan cepat venno menolong devina
" Kenapa lo tolongin dia sih ?" Priska marah.
" Jangan sakiti dia ! " Kata venno ngotot
" Oh, okey!! Awas ya lo gue bakal bales loh suatu saat
! " Priska emosi
" Hey, priska jangan bikin keributan dong di party ku
." Yasen marah
" Iya iya sen bercanda doang kok " wajah priska
manyun.
" Okey lanjutin ajaalah"
"Sipp oke "
***
Devina pun menangis
dan venno pun menghiburnya dengan menyanyikan lagu " oh, thanks ven,
" kata devina sambil menangis"
" Iyaa dev, sama sama " kata venno
" Kenapa lo perhatian sama gue begini sampai lo
tolongin gue " katanya ragu
" Gue sayang elo dev, " katanya membuat kaget
semua orang.
" What ? Venno suka sama devina ? Oh my god" ucap
priska
" Cocok lah sama sama kaum gem to the bel " kata
aulia.
" Haha iya iya "
" Emg salah gue sayang sama devina " ? Kata venno
" Gak sih ? Cuma lucu ajaa haha " priska ketawa
"
" Udah udah biarin ajaa deh" ujar albert
***
" Venno sayang sama lo dev, apa lo juga sayang sama dia
" ucap yasen.
" Gak " dengan nada kesal devina pun pulang.
" Tunggu!" Ucap yasen.
" Ada apa lagi sen aku malu disini aku capek mau
tenangin diri!
" Okelah"
Devina pun pulang kerumah dengan nangis tiada henti
hentinya.
***
Pesta pun usai semua tamu undangan pada pulang kerumahnya.
" Bye sen, see you " ucap albert dan kawan kawan.
" Iyaa, thank yaa udah come and join di birthday party
ku " ujar yasen.
" Iyaa.. Hehe " kata albert.
" Byee... " Ucap albert.
Albert dan kawan kawan pun pulang dan semuanya sudah
berakhir.
Awalnya Berujung
Manis Dan Akhirnya Pun Berujung Pahit.
THE END ^^
Thanks
For Read ^^
The Writer :
Albert
Tutorial Membuat Email Baru Di Gmail Dengan Mudah
Cara membuat email baru di gmail memang sangat mudah. Jika anda sampai ke halaman ini besar kemungkinan anda belum bisa membuat email. Tapi itu tidak menjadi masalah buat saya.
Menurut saya, Gmail ini memiliki fitur-fitur yang lebih lengkap dari layanan email lainnya seperti yahoo mail (Ymail). Selain itu, Gmail juga memiliki fitur-fitur lainnya seperti blogger.com untuk membuat blog, google analytics, google webmaster, dan masik banyak lagi...
Anda bisa pelajari selengkapnya tentang apa itu gmail dan fitur apa saja yang diberikan di halaman wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Gmail
"KARENA TAMPILAN PENDAFTARAN GOOGLE MAIL (GMAIL) SUDAH BERUBAH, MAKA GAMBAR YANG SAYA BERIKAN DISINI "SEDIKIT BERBEDA" DENGAN APA YANG ANDA LIHAT DI GMAIL NANTINYA, JADI SILAHKAN SESUAIKAN SAJA KARENA PERUBAHANNYA HANYA SEDIKIT DAN TIDAK BERBEDA JAUH."
Cara Membuat Email Baru Di Gmail (Google Mail) Gratis!
Cara Membuat Email Gmail Gratis
Langsung saja kita ke pokok pembahasan, untuk cara membuat Email di gmail, silahkan ikuti langkah-langkah simple berikut...- Buka http://gmail.com
- Klik Create An Account di bawah form login.
- Anda akan masuk ke halaman pengisian data, silahkan isi formulir pendaftaran sesuai data pribadi anda..
- Nama : Isi dengan nama depan dan nama belakang anda.
- Pilih nama pengguna anda : Isikan alamat email yang anda inginkan (nama email harus belum digunakan orang lain).
- Buat sandi : Isi dengan password yang anda ingikan.
- Konfirmasi sandi anda : Masukkan ulang password anda.
- Tanggal lahir : Silahkan isi dengan tanggal lahir anda.
- Gender : Pilih jenis kelamin anda.
- Ponsel : Isikan dengan nomor telepon anda.
- Alamat email anda saat ini : Masukkan alamat email lain (masukkan jika ada). Bisa anda kosongi.
- Lokasi : Isi dengan lokasi negara tempat anda tinggal.
- Centang dua persyaratan dari google tersebut...
- Klik tombol LANGKAH BERIKUTNYA.
- Setelah anda mengisi formulir pendaftaran, anda akan dibawa ke halaman verifikasi akun, klik Lanjutkan..
- Anda akan diberi kode verifikasi yang dikirim oleh google secara otomatis ke nomor telepon yang anda isikan tadi. Kemudian masukkan angka verifikasi ke dalam kotak yang tersedia. Jika sudah, silahkan klik Verifikasi.
- Anda akan dibawa ke halaman Profil, langkah selanjutnya adalah menambahkan foto profil. Jika anda sudah punya silahkan ditambahkan dengan mengklik "Menambahkan Foto Profil". Jika sudah, klik saja Langkah berikutnya..
- Jika semua langkah diatas sudah anda lakukan dengan benar, akan ada ucapan sambutan dari Google. Klik Lanjutkan ke Gmail.
- Anda akan langsung dibawa ke halaman muka Gmail. Google akan langsung memberikan 4 pesan ke inbox email anda.
Langganan:
Postingan (Atom)