Jumat, 10 Oktober 2014

#Eeaaa4

#‎Eeaaa4
.
DEWASA!
.
Iqbaal menarik NK menghadapnya.
"Lo..!" iqbaal menunjuk wajah NK. Lalu mendekat. "Lo gak anggap gue? Cjr cuma Aldy Kiki hah??" Protes iqbaal.
NK dengan WaTaDos bertanya pada Aldy "masa iya di?"
Aldy hanya mengangkat bahu.
S
k
i
p
Ranty maria(Ranty) menatap Also dari kejauhan. Lalu berlari mendekat. "Also!!"
Also yang sedang melihat dokumen2 perusahaan terkejut. "Ah, maaf sekarang bukan jam istirahat"
Ranty mematung "gue? Ranty maria yang cantik gini diginiin?" gerutu ranty.
Also melirik sedikit ke arah ranty. "Please jangan dateng di kehidupan gue. Udah susah payah gue renovasi ruang hati gue. Gue harap lo gak berusaha masuk" batin also.
++
NK menyusuri trotoar di dekat taman kota. Ia merasa ada yang mengikuti. NK lalu berbalik.
"Kiki?"
"iya, gue mau ngomong"
bla
bla
"jadi inget pesen gue baik2." kiki lalu meninggalkan NK.
NK menatap kosong ke arah kiki.
"NK? Lo ngapain berdiri disini?"
Aldy mengejutkan NK.
Sejak kapan kiki hilang dari pandangan?
Sejak kapan Aldy dateng?
"NK, temenin gue yok."
"kke kemana?" NK gugup.
"cari kado buat salsha"
"Hah? Salsha Ultah?"
"engg.. Gak sih. Dia mau ngado temennya. Trus aku yang cariin"
"ya ampun Dy, setelah salsha nolak lo, gak pernah anggep lo, dan sekarang lo jadi kacung dia?" jerit NK dalam hati.
"ayo.." Aldy menarik tangan NK.
Ada kehangatan di hati NK saat Aldy menggandeng tangannya.
Tapi yang aldy rasakan hanyalah debaran jantungnya tentang Salsha.
+++
NK memasuki apartemen Also. Tapi yang ia temui adalah Angel yang sedang menyiapkan makan malam untuk Also.
"Also nya mana?"
"lagi mandi." Angel tersenyum
"hah? Lagi mandi? Dan.. Sejak kapan mereka berdua disini?" batin NK "Eh lo masih SMP kan?"
Angel Berhenti sejenak "Iya NK.."
"cih, produser mesum. Anak SMP aja diembat. Also.. Also."
Also keluar dari kamar. "Nk? Kapan lo dateng?"
"sejak Angel nyiapin makan malem lo." Jawab Nk sinis.
"hey.. Dia cuma asuhan gue.." elak Also.
"eh Also, elo tuh ya, baru umur 21 tapi udah nyimpen cwe gini"
Also pun..
— bersambung


By : Also

#Eeaaa3

#‎Eeaaa3
dewasa!!
.
.
Aldy yang merasa namanya dipanggil menoleh. Terlihatlah seorang gadis memakai celana kodok dan kaus biasa. Berambut keriting berantakan. Mata gadis itu bulat, sekilas mirip Nasya Marcella. Tapi versi udik. "iya?" jawab Aldy.
"gue Alovers.. Nama gue NK" NK berbinar menatap Aldy.
"oh NK.. Nice to meet you," Aldy tersenyum ramah.
NK salah tingkah. "Boleh minta nomernya gak?" tanya NK lugu.
Aldy menaikkan Alisnya "nomer? Sekarang pakai BB neng" batin Aldy. "em boleh asal jangan disebar ya." entah kenapa Aldy percaya pada gadis itu. Aldy rasa NK punya daya tarik tersendiri.
"Eh Dy, Bentar lagi kita ada MNG." seru kiki.
Kiki menghampiri Aldy bersama iqbaal.
Iqbaal mengamati NK dari belakang. "kaya'nya gue kenal deh" pikirnya.
NK menoleh. Iqbaal langsung buang muka.
"Eh Dy, ini yang gue ceritain kemaren, Alien" iqbaal terkekeh.
Aldy memegang pundak NK. "Dia Alovers, dan sekarang dia pacar gue"
iqbaal terbahak. Kiki hanya tersenyum.
"hy? Lo comate? Kok kayaknya sering liat lo ya?" tanya kiki.
"iya, gue kan tukang catering snack disini. Jadi kalo ada acara, biasanya pesen sama bos gue."
Iqbaal terbahak lagi. Kiki mendelik hingga iqbaal diam.
"eh gue balik ya, semua.. Oh ya Aldy, makasih yang tadi ya.. Daah" NK melambai ke arah Aldy.
"sial gue dikacangin. Masa gue kalah sama Aldy. SoniQ tu paling banyak ya. Tapi kenapa gembel tadi gak anggep gue!" umpat iqbaal dlm hati.
Kejadian itu sering terulang. Iqbaal sampai frustasi sendiri. Bahkan kiki juga lumayan akrab dengan NK. Tapi kenapa dengannya malah tidak peduli?
"Eh NK! Sinii" panggil kiki.
NK berlari mendekat. Rambut keriting berantakannya semakin berantakan terkena angin. NK duduk di sebelah Aldy 1 meter dari Aldy ada iqbaal. Kiki, Aldy dan iqbaal mengobrol. Iqbaal juga diajak. Tapi malah asyik dengan IPhone nya.
"rambut lo lucu." Aldy menyentuh sedikit rambut NK. Seketika iqbaal mematung. Lalu menatap ke arah NK. Iqbaal menarik NK menghadapnya.
NK terkejut, iqbaal melotot di depannya dan...

bersambung...

 

By : Also

#Eeaaa2

#‎Eeaaa3‬
.
Dewasa!!
.
Iqbaal mengecup pundak NK. NK menarik iqbaal lalu menciumnya. Iqbaal hanyut dalam ciuman panas itu. Ia mendorong NK lalu menindihnya. Memasukkan miliknya dan menggenjot NK.
"ahhh ahhh ahh" desah iqbaal pelan. NK menggelinjang menikmati genjotan iqbaal.
"ahh iqbaaalhh ahhh" payudara NK bergerak dengan indahnya. Iqbaal menurunkan tubuhnya. Menempelkan dadanya dengan payudara NK. Lalu menggeseknya.
Iqbaal menandai NK di leher. NK mengelus rambut iqbaal.
Iqbaal menggenjot lebih kuat. Dan ini membuat NK berteriak.
"aaah iqbaaal,, ahhhh!!!"
suara pergulatan mereka sangat menggairahkan.
"Nk.. Ahhh ahhsssss... Aahh!!" iqbaal berteriak. Lalu menekan miliknya dalam2. Dan menembakkan spermanya di dalam. NK menggigit bibirnya merasakan hadirnya sperma iqbaal di dalam rahimnya.
Iqbaal berkeringat, lalu memeluk NK erat.
Tok tok tok!!
Terdengar ketukan dari luar.
"Den iqbaal. Makan malam sudah siap" terdengar suara salah satu pembantunya dari luar.
"hmm.." iqbaal hanya menggumam malas. Iqbaal membuka matanya. Tubuhnya penuh dengan keringat. Ia melihat ke sekelilingnya. Sepi. Hanya ada dirinya. Iqbaal duduk. Lalu menggeleng2kan kepala.
"gak gak, itu cuma mimpi" batin iqbaal.
Ia melirik boxer nya. "sial, basah!"
ia benar2 mengeluarkan sperma. Ia bukan Abg lagi yang berada dlm posisi Mimpi Basah. 3 tahun yg lalu saja saat ia mimpi basah, spermanya tidak sebanyak ini. Iqbaal berdecak.
"kenapa harus cwe alien itu dalem mimpi gue? Gak ada yg lebih bagusan apa, dia bukan tipe gue. Dia paling sama kaya' Comate lain. Yang bisa bertekuk lutut sama pesona gue"
iqbaal tersenyum angkuh lalu bergegas mandi.
.
+ + +
"Udahlah Al, gue mau mandiri, jangan paksa gue buat numpang sama lo." NK melotot ke arah Also.
Also menghela nafas "Gue lakuin ini karna lo adalah.."
"stop Also! Gak sekarang." NK menyambar tasnya. "gue pergi"
Also menggelengkan kepala "dasar Angkuh." ia lalu menyesap cappucino green coffe nya.
.
NK melihat Aldi. Lalu NK menghampiri Aldi. "Aldi??"
dan..
‪#‎brsmbung‬

 

By : Also

#Eeaaa1

#‎Eeaaa1‬
P.U: NK, Aldy Iqbaal.

Warning!!
(remaja-dewasa)

Iqbaal berlari menuju koridor yang sepi.
"iqbaal..Iqbaal.." puluhan SoniQ mengejarnya dengan histeris.
"aduuh gue mesti kabur kemana lagi nih?" iqbaal menggaruk2 jidatnya. Hingga saat iqbaal belok ke arah koridir berikutnya.
Brukk!! Iqbaal menabrak seseorang. Seorang gadis. Iqbaal tetap berdiri. Sedangkan gadis yang ditabraknya terpental sejauh 1 meter.
Iqbaal merasa bersalah. "aduuh kamu baik2 aja?" iqbaal mengulurkan tangan.
Gadis itu menyambut uluran tangan iqbaal tanpa menatap iqbaal. Ia lalu langsung menyeret iqbaal menuju gudang di gedung stasiun TV itu.
Setelah 15 menit keadaan tetap tenang, gadis itu buka suara.
"lo bisa nafas sekarang. Mereka udah pergi. Gadis itu berkata dengan ceria seolah sebelumnya sudah akrab dan tidak terjadi peristiwa gadis itu terjatuh karena tabrakan iqbaal.
Iqbaal masih bengong.
'gue iqbaal hey, kok lo biasa aja ketemu Pentolan CJR?' dengus iqbaal dalam hati.
Gadis itu menyenteri iqbaal dengan HP nokia senternya.
"hey, lo beneran gapapa kan?"
Iqbaal salah tingkah "ooh em iya gue gapapa. Lo siapa? Tiba2 jatoh di depan gue, terus bawa kabur kesini?" iqbaal agak sinis.
"eem gue dewa penolong lo kali, coba aja lo gak gue tolong tadi, udah abis lo di serbu mereka"
Iqbaal menghela nafas. 'gak ada gunanya berdebat sama orang udik. Level pemikirannya beda' pikir iqbaal.
"pengap nih, gue mau keluar. Ikut?" iqbaal berjalan menuju pintu keluar.
"hey, punya lo nih jatoh" gadis itu menyodorkan dasi kupu2 polkadot merah hitam.
Mereka lalu keluar bersama menyusuri koridor yang tadi.
"Em.. Gue iqbaal" iqbaal berkata canggung karena daritadi gadis itu diam.
"semua orang jga tau kali, siapa sih yang gk kenal lo. Icon CJR."
"Lo siapa? Maksud gue, nama lo."
"oh gue?" gadis itu menghadang langkah iqbaal. "Gue NK"
"NK? Nike? Niken? Niki? Atau siapa?"
"NK. Singkatan dari Nama Kamu"
"iqbaal dong?" iqbaal heran.
"bukan. Panggil aja gue NK. Biar kaya' di cerbung.
Iqbaal masih heran. Lalu..
*brsmbng

 

By : Also

Selasa, 10 Juni 2014

Cerpen 3 Sekawan

Semua berawal saat Yasen, Albert, dan Devina akan camping di hutan belantara saat musim liburan telah tiba. mereka bertiga bersahabat sejak kecil hingga saat ini. mereka merencanakan pergi camping bertiga saja karena tidak ada yang mau camping. teman temannya memilih liburan ke puncak.
" sudah siap kau ? " ucap Albert
" sudah dong... Devina tuh yg kelamaan beres beresnya. " katanya nyindir..
" ini lho udah selesai, yaudah tinggal apa lagi ? ayo kita berangkat !!! " ujar devina semangat.
saat perjalanan mereka sibuk dengan barang barangnya yang mereka bawa. ada yang sedang menyiapkan makanan,menyiapkan keperluan mendadak, ada juga yang sedang santai mendengarkan musik dengan enaknya. saat perjalanan melewati hutan hutan belantara mobil Yasen mengerem mendadak..
" szzzszzz,,, " ( suara rem mobil )
" ada apa sen ? "ucap albert panik
" iya ada apa sih ahhh .... " devina berontak.
" sepertinya aku menabra sesuatu deh ? " ujar yasen.
" emg apaan ?  yaudah kita turun sekarang. " seru albert.
mereka menabarak seekor kucing hitam hingga tewas. hingga mereka menguburkannya di dekat pohon. alangkah terkejutnya mereka. saat albert menguburkannya bangkai kucing itu berubah menjadi kotak misterius.
" OMG HELLOW!!! kucingnya berubah menjadi kotak ini ? " albert melamun
" wow !! AMAZING " ujar devina.
" coba buka kotak itu ? sebentar aku ambilkan alat di mobil agar cepat untuk membukanya. "
" astaga!! ada 1 gelang, 1 kalung, dan 1 kacamata.pas dong satu satu buat kita saja kalian mau yang mana ?
" aku gelang " ucap yasen
" aku kacamata " sambung devina
" yaudah aku kalung saja. "
mereka melanjutkan perjalanannya hingga sampai ke hutan yang ditujunya. hutan itu indah dan tidak begitu angker. mereka melihat lihat isi hutannya dengan cepat devina berteriak kencang.
" aaaaa.... OMG !! kacamataku bisa melihat dengan jarak jauh ... coba kalian pakai ? " kata devina
" iyaaa wihhh berarti kalungku juga bisa dong " sambung albert
" aku pasti juga bisa :p " ujar yasen
" wow aku bisa lari cepat ....keren " ujar albert.
" keren juga loh " kata devina.
" aku mempunyai indra keenam wow... aku bisa merasakan kehadiran hantu disini..." ucap yasen.
mereka mempunyai kekuatan yang berbeda beda yasen mempunyai kekuatan indra keenam, albert mempunyai kekuatan lari cepat sedangkan devina mempunyai kekuatan bisa melihat dengan jarak jauh. dengan bantuan kekuatan ini mereka bisa mengandalkan kekuatannya untuk menjelajah isi hutan ini... mereka sangat senang dengan kekuatannya sendiri dan mereka juga akan menggabungkan kekuatannya agar kekuatan mereka semakin kuat.
" kita gabungkan kekuatan kita agar kekuatan kita menambah " ucap yasen.
" apakah bisa ? seru devina
" iyaaa pasti dengan menggabungkan kekuatan pasti kekuatan bisa bertambah mari kita coba ! " ujar albert.
mereka menggabungkan kekuatannya dengan cara kekuatan masing masing dipindah ke yang lain. alangkah terkejutnya kekuatan mereka bertambah dan ketiganya bisa mengendalikan kekuatan terbang diangkasa.
***
malamnya mereka bertiga bersiap siap untuk pulang kerumah karena mereka sudah puas dengan liburan yang menyenangkan dihutan dengan ditambah mempunyai kekuatan yang luar bisa.
" yuk kita pulang! " ucap albert
" oke :) " ujar yasen.
" bagaimana dengan kekuatan kita ini ? " sambung devina.
" kita rahasiakan saja tentang kekuatan ini yang penting kita selalu waspada dengan mengendalikan kekuatan kita jangan menyalahgunakan kekuatan ini yaaa " ujar yasen.
" oke ! "
Liburan yang sangat menyenangkan yang merubah liburan biasa menjadi liburan yang sangat luar biasa....
THE END
Thanks For Read ^^
The Writter :
Albert


Cerpen Kado Ulang Tahun

Saya sungguh beruntung mendapatkan kado ulang ahun dari orang tua, sahabat dan juga teman teman.
" inilah kado ultah teristimewa yang pernah saya temukan. "
bagus,  bentuk kadonya besar, warna kertas pembungkus / kadonya yang indah, menarik dan simple.
***
Memang kado itu besar dan indah dengan dihiasi tali pita. dan menurut saya. aku juga bisa membuat kado ultah seperti itu. seperti kado yang saya terima ini, kado itulah pemberian dari sahabat saya.
" terimakasih, atas kadonya ya.. " ucap albert
" ya.. sama-sama " tersenyum lebar.
w tajah saya menjadi kemerah merahan gara gara telah diberikan hadiah yang menurt saya istimewa. saya senang sekali telah diberikan hadiah teristimewa ini.
***
hari ini minggu, saya akan jogging seperti biasa dengan sahabat saya Yasen. dia itu berbadan gemuk dan suka bercanda. dan paling yang tidak kusukai adalah saat dia membeli makanan tidak dibagi bagikan ketemannya malah asik dimakan sendiri. memang dia serakah tapi otak selalu encer dalam mencari ide. so bagaimana lagi ? hehehe :D
" bagi dong jajanan nya sen ? "
" gak boleh ... beli aja sendiri... :P"
" Pelit Lu aahhh :( "
albert meninggalkan yasen yang sedang menikmati jajanan kecilnya. dan albert pun melanjutkan jogging nya sendirian.
***
Seminggu kemudian, kabarnya sahabat saya kecelakaan di jalan. saya kaget akan hal seperti ini. dan cepat cepat saya telephone kerumahnya dan meminta alamat rumah sakit yang sedang dihuni oleh sahabat saya.
" selamat siang bu ? kabarnya yasen kecelakaan ya ? dan rumah sakit mana bu ?
" RS. TELOGOREJO nak "
" terimakasih bu, saya akan segera ke rumah sakit sekarang juga! "
dengan tak sabar saya pun cepat cepat bergegas kerumah sakit telogorejo dengan hati yang gelisah dalam hati saya terbayang bayang dengan kondisi yasen yang semakin memburuk keadaannya.
" gimana keadaanmu ?" ucap albert panik
" baik baik saja kok "
' syukurlah kalau begitu"
albert membawakan  buah buahan untuk yasen yang sedang sakit agar cepat sembuh jika makan buah buahan yang penuh dengan serat dan vitamin.
hatiku snagat senang dengan keadaan yasen yang tidak begitu parah akhirnya saya pulang kerumah karena sudah hampir menjelang malam.
" aku pulang dulu ya !!"
" iya... hati hati dijalan "
" oke ! cepat sembuh sob "
dalam perjalanan aku melamunkan diri entah apa yang sedang kupikirkan. saat ini dalam benakku berkata besok jumat adalah hari ulang tahun yasen. aku dan kawan kawan akan membuat kejutan yang menarik.
aku ingin membuat surprize buat sahabatku. aku akan memberinya kado ultah teristimewa buat dia. dan tetapi dengan cara yang lebih seru dan menarik.
***
Hari ini aku sedang duduk duduk di teras sekolah sambil membaca novel. dan tiba tiba temanku datang menghampiriku. samai membuat aku jadi kaget.
" dia datang!!! dia datang!! "
" siapa ?"
" itu !!"
" ayo beri kejutan sekarang juga!"
dengan basa basi aku langsung masukkelas dan bersembunyi di bawahmeja dan menunggu yasen datang. ketika yasen datang langsung semua menyanyikan lagu ulang tahun dengan semangat dana penuh rasa tawa.
" oh.. siapa yang membuat kejutan ini ?"
" aku hehehe "
" oh kamu ? " senang hatiku... makasih yaaa atas suprize buat aku
" iyaaa sama sama :) kan kita sahabat :D
aku dan kawan kawan langsung berpesta pesta didalam kelas dengan hati yang sangat gembira.
THE END ^^
Thanks For Read ^^
The Writter :
Albert



Senin, 09 Juni 2014

Cerita Misteri Rahasia Rumah Tua

Putri adalah seorang wanita yang baik hati, ia berusia 22 tahun. Putri sudah lama ditinggal oleh kedua orangtuanya. Putri tinggal bersama neneknya dan adiknya yang bernama Juni. Juni masih berusia 5 tahun. Putri bekerja untuk neneknya dan menyekolahkan adiknya, Putri bekerja di sebuah restoran yang cukup terkenal. Putri sudah 2 tahun bekerja direstoran itu. Banyak suka dan duka ia lalui bersama sahabatnya yang bernama Ranti. Putri sudah lama bersahabat dengan Ranti, sejak putri masih duduk dibangku sekolah kelas 2 SMA.
     Putri juga memiliki seorang kekasih yang bernama Fadli. Fadli sangat menyayangi Putri, begitu juga dengan Putri. Setahun sebelumnya Putri pernah menjalin hubungan dengan seorang pria yang kaya, namun hubungan mereka berhenti ditengah jalan karena Putri diduakan oleh kekasihnya dulu .
     Suatu malam disaat Putri dan Ranti sudah selesai bekerja, mereka bersiap-siap untuk pulang. Rencananya mereka mampir kerumah temannya Ranti. Rumah temannya Ranti lumayan jauh dari rumah Ranti dan Putri, bukan hanya jauh rumah temannya Ranti juga terletak di suatu gang yang dikelilingi dengan pepohonan yang besar dengan suasana pedesaan. Dengan rasa yang gembira, Ranti berharap bisa bertemu dengan teman lamanya itu. Namun, ditengah perjalanan menuju rumah temannya Ranti, dengan suasana gelapnya jalan, pohon-pohon yang rindang dan angin malam yang sangat dingin, membuat Putri dan Ranti ketakutan. Akan tetapi mereka tetap harus melanjutkan perjalanan, karena kalaupun mereka pulang perjalanan yang mereka lalui sudah begitu jauh dan sudah mendekati rumah temannya Ranti.
 Tiba-taba langkah Ranti terhenti saat mendengar suara aneh dan menyeramkan dari atas pohon. Putri sangat ketakutan, dengan keringat dinginnya dan menahan nafas sejenak, suara aneh itu Terasa semakin mendekati mereka, Ranti berteriak ketakutan, namun ia tidak bias melangkahkan kakinya seakan-akan ada yang menahan kakinya unutk melangkah. Putri pingsan, terjatuh dan terbaring didekat Ranti, Putri tak sadarkan diri. Ranti terkejut dengan datangnya seorang anak kecil yang membawa lilin dan anak kecil itu memberi tahu bahwa tempat itu adalah tempat kematian.
 Ranti semakin ketakutan, ia pun mendekati anak kecil , tapi saat Ranti ingin mengucapkan sesuatu, anak kecil itu menghilang dengan seketika. Ranti menjerit dengan sangat kencang, namun tidak ada yang mendengar suara jeritan Ranti. Tiba-tiba handphone Putri bergetar, denga penuh semangat Ranti mangangkat handphone Putri. Ternya Fadli yang menelepon. Ranti menceritakan semua hal ini kepada Fadli. Dengan cepat Fadli dan temannya Aldo menuju tempat Ranti dan Putri tersesat.
 Putri sadarkan diri,ia pun langsung menarik tangannya Ranti dan mereka lari meninggalkan tempat itu. Putri dan Ranti masuk kedalam sebuah rumah tua yang ksong dan tidak berpenghuni lagi, mereka sangat ketakutan. Hujan deras , diiringi dengan Angin kencang. Fadli dan Aldo sudah menuju ke tempat Putrid an Ranti tersesat. Sambil teriak memanggil nama Putrid an RAnti, Fandli dan Aldo dikejutkan dengan penampakan sesosok kuntilanak yang sangat menyeramkan. Aldo sangat ketakutan dan tanpa sadar Aldo lari meninggalkan Fadli. Aldo melihat sebuah rumah tua dan tanpa berfikir panjang, Aldo masuk kedalam rumah tua tersebut.
 Di ruang depan rumah tua itu, Aldo bertemu dengan Putri dan Ranti. Dengan senter yang dibawa Aldo, mereka bertiga berfikir untuk keluar dari rumah tua itu, karena mereka berfikir rumah tua itu adalah rumah yang menyeramkan. Mereka mencari jalan keluar, namun semua pintu terkunci dan tidak ada jalan keluar. Mereka terjebak didalam rumah tua itu, Putrid an Ranti sangat ketakutan saat suara aneh terdengar lagi. Mereka bertiga terus mencari jalan keluar.
 Diluar Rumah tua itu, Fadli melanjutkan perjalanan untuk mencari Putrid an Ranti. Di bawah pohon bamboo didekat rerumputan, Fadli menemukan Hanphone yang ternyata adalah milik Putri. Fadli mengikuti jejak kaki Putrid an Ranti, dan tidak lama Fadli menemukan sebuah rumah tua. Awalnya ia curiga bahwa rumah ini adalah rumah yang menyeramkan, Fadli sempat berfikir untuk tidak masuk kedalam rumah tua itu. Namun, Fadli menemukan Gelang pemberianya kepada Putri terjatuh di dekat pintu rumah tua itu, Fadli pun berubah pikiran, ia masuk ke dalam rumah itu dan berharap bias menemukan Putrid an Ranti.
 Rumah tua itu begitu gelap, untunglah Fadli membawa sebuah senter. Fadli terus mencari dan berharap tidak terjadi apa-apa dengan Putri dan Ranti. Di ruang tengah Aldo, Putri dan Ranti melihat sesuatu yang aneh, patung yang mirip seorang kakek-kakek yang memiliki mata yang menyeramkan. Saat Putri mendekati patung tersebut, terdengar suara tangisan anak kecil. Dengan tiba-tiba patung yang tadinya ada di depan Putri menghilang. Saat Ranti dan Aldo melihat kebelakang Putri tidak ada lagi bersama mereka. Aldo panic dan mencari Putri. Ranti menangis, namun Aldo member semangat untuk mencari Putrid an keluar dari rumah tua tersebut.
 Di ruang depan, Fadli melihat sesosok anak kecil yang tersenyum melihat dia, dengan muka yang pucat dan mata yang merah. Namun Aldo tidak menghiraukan itu, ia tetap berjalan dan berharap bisa menemukan Putri dan Ranti. Saat Fadli berada di ruang tengah, ia di kejutkan karena melihat Putri terbaring di lantai dengan tubuh yang dingin dan muka pucat, Putri tidak sadarkan diri, ia Pingsan.
 Fadli mengangkat Putri dan membawanya ke ruang depan, ia ingin mencari jalan keluar. Sambil berteriak memanggil nama Ranti. Di ruang belakang Aldo dan Ranti merasakan sesuatu yang aneh, Saat Aldo mengarahkan senternya ke sudut dinding rumah tua itu, Aldo dan Ranti melihat penampakan wanita yang bermuka rata dan tangannya bunting. Dengan muka yang sangat menyeramkan dan memakai baju putih dengan rambut panjangnya membuat Aldo dan Ranti lari ketakutan dan meninggalkan senter di ruan g belakang rumah tua itu. Aldo dan Ranti menuju ruang depan, Ranti sangat ketakutan begitu juga dengan Aldo. Mereka berdua terus mencari jalan keluar dan mencari pertolongan.
 Di ruang depan Aldo dan Ranti bertemu dengan Fadli dan Putri. Mereka berempat mencari jalan keluar , namun tidak adal pintu dan jendela yang bias di buka oleh Aldo dan Fadli. Tiba-tiba Senter yang di pegang Fadli mati. Ruangan itu semakin gelap dan semakin banyak terdengar suara-suara yang aneh dan menyeramkan.
 Putri sadar, Ia bangun dan langsung memeluk Fadli. Putri menangis ketakutan. Tiba-tiba hujan berhenti dan anginkencang tidak ada lagi. Dengan sangat terkejut Mereka berempat melihat pintu dengan sendirinya terbuka dan senter yang di pegang Fadli dengan sendirinya bisa hidup lagi. Mereka berempatpun keluar dari rumah tua itu, ditengah perjalanan mereka didatangi oleh seorang anak kecil yang membawa lilin dan anak kecil itu berkata ?Kalian tidak bersalah? dan anak kecil itu pun menghilang.
 Sehari kemudian, Putri menceritakan kejadian pada malam itu kepada neneknya. Namun nenenknya tidak terkejut mendengar cerita dari cucunya itu. Karena neneknya mengetahui bagaimana cerita yang sebenarnya dan apa yang telah terjadi di rumah tua itu. Nenek Putripun menceritaka tentang rahasia rumah tua itu kepada Putri.
 Kisah di rumah tua itu berawal dari sorang Ibu yang bernama Ani yang memiliki suami yang bernama Sulaiman dan mereka tinggal bersama adik perempuan dari Ani yang bernama Siti. Pada saat itu, Ani tengah hamil muda. Ani pergi kerumah temannya untuk mengikuti arisan. Ani pulang ke rumah sekitar pukul 23.00 Malam. Tapi ternyata disaat Ani berada di rumah temannya, terjadi sesuatu di rumahnya. Dua perampok masuk kedalam rumah dan karena tidak ingin ketahuan jejak mereka, perampok itu membunuh Sulaiman dengan cara yang sangat sadis. Begitu juga dengan Siti, adik perempuan dari Ani. Siti dibunuh dengan sangat sadis, tangannya di potong oleh dedua perampok itu dan wajah Siti ditusuk dengan pisau tajam.
 Kejadian itu begitu cepat, semua barang mereka hilang dan di rampas oleh perampok itu. Ketika Ani itu datang , ia pun dikejutkan dengan mayat suaminya dan adik perempuannya. Ia sangat terpukul atas kejadian itu. Ani kehilangan semuanya. Ani meninggalkan rumah itu, ia pergi jauh dari tempat itu. Dan sekarang Ani sudah tua dan tinggal bersama kedua cucunya. Ani adalah nenek Putri yang sekarang. Karena itulah nenek Putri mengetahui cerita tentang rumah tua itu. Putri terhatu dan menangis mendengar cerita neneknya, ia memeluk neneknya.
 Cerpen ini hanya karangan. Cerpen ini saya buat pada tanggal 13 Juni 2012 pada pukul 23:17 malam dan saya ketik pada tanggal 14 Juni 2012 pada pukul 12:08 di Kostan MAIB.
 ?Terungkapnya Rahasia Rumah Tua?
     Setelah mendengar semua cerita dari neneknya, Putri mempunyai rencana untuk mengungkap rahasia rumah tua, siapa pelakunya yang sebenarnya. Putri sangat berharap agar siapa pun pelakunya tersebut terungkap, karena Putri tidak ingin arwah kakeknya dan adik neneknya tidak bergentayangan lagi, tenang dialam sana. Bersama Fadli, putri mendatangi rumah tua itu.
     Malam Jumat Kliwo, cuaca pada malam itu begitu cerah, tidak ada tanda-tanda akan turunnya hujan dan tidak ada sesuatu yang aneh didalam rumah tua itu. Ketika Putrid an fadli berada di rumah tua itu dan masuk ke ruang tengah, mereka tidak melihat apapun dan tidak merasakan keanehan di dalam rumah itu.
     Sudah satu jam mereka berada di dalam rumah itu, namun apa yang mereka inginkan tidak terjadi. Kejadian yang pernah mereka rasakan dahulu tidak terjadi lagi saat mereka ada di rumah tua itu lagi. Fadli meminta kepada Putri agar mereka cepat-cepat keluat dari rumah tua itu, karena percuma saja mereka ada didalam rumah tua itu kalau tidak ada tanda-tanda yang bias mengungkap rahasia dirumah tua itu. Putri pun memutuskan untuk keluar dari rumah tua itu.
     Putri dan Fadli keluar dari rumah itu, namun disaat mereka membuka pintu untuk keluar, mereka mendengar suara jeritan dari ruang tengah. Mereka terkejut dan langsung berlari mengejar dimana sumber suara itu berada. Fadli terpaksa mengikuti Putri, Saat mereka berada di ruang tengah, tiba-tiba ada seorang lelaki yang duduk di kursi goyang dan seorang wanita berdiri di dekat lelaki tersebut. Dengan keberanian Putri, ia menghampiri Lelaki itu dan menanyakan tentang siapa yang sebenarnya dibalik peristiwa rumah tua itu. Putri sangat berharap bias mendapat jawaban dari lelaki itu. Tiba-tiba, Lelaki itu menjawab dan menjelaskan bahwa pembunuhan yang pernah terjadi di rumah itu memang sudah di rencanakan, ada dua pelaku yang merupakan teman Kakek Putri sendiri.
     Dahulu, Sulaiman begitulah panggilan kakek Putri itu. Ia dan kedua temannya mengalami pertengkaran yang hebat. Pertengkaran terjadi karena masalah kecil, yaitu masalah gaji yang diterima oleh Sulaiman lebih besar daripada kedua temannya. Sebenarnya ini wajar saja, karena Sulaiman pekerjaannya lebih berat dibandingkan dengan kedua temannya, akan tetapi temannya kurang puas dan iri hati kepada Sulaiman. Sehingga timbul lah permusuhan diantara mereka.
     Ternyata timbul dendam diantara mereka, kedua teman Sulaiman menyusun rencana untuk membunuh Sulaiman dan keluarganya. Pada Sabtu malam terjadilah pembunuhan itu. Sulaiman dan adik perempuan dari Isterinya meninggal didalam rumah mereka sendiri. Isteri Sulaiman yang merupakan nenek Putri selamat karena pada waktu kejadian ia tidak ada di rumah tersebut.
     Putri dan Fadli sangat serius mendengarkan kisah yang diceritakan lelaki itu. Lelaki itu meneruskan ceritanya dan mejelaskan bahwa orang yang telah membunuhnya dan keluarganya sekarang masih hidup. Lelaki itu berpesan kepada Putri dan Fadli agar kedua pembunuh itu harus minta maaf kepada Sulaiman dan keluarga Sulaiman yang masih hidup. Fadli semakin penasaran dan ia menanyakan bagaimana bias mereka mengetahui siapa pembunuh yang sebenarnya dan dimana pembunuh itu sekarang tinggal. Lelaki itu memberi tahu tempat dimana Pembunuh itu berada.
     Dirumah Ranti, Ia dan pacarna duduk di teras rumah depan. Sedangkan Kakek Ranti yang bernama Hardi sudah tertidur dikamar. Kedua orang tua Ranti sedang keluar kota. Didalam kamar Hardi mendengar suara aneh didalam kamar mandi, seperti ada suara tangisan perempuan yang sangat menyeramkan. Hardi pun penasaran dan pergi kekamar mandi itu, saat Hardi membuka pintu kamar mandi suara aneh itu hilang seketika. Hardi memeriksa sampai kedalam kamar toilet, namun tidak ada apa-apa. Tiba-tiba pintu kamar mandi tertutup dan suara aneh itu kembali terdengar. Hardi berusaha membuka pinti namun pintu tersebut terkunci. Suasana didalam kamar mandi itu semakin menyeramkan saat lampu kamar mandi padam.
     Hardi minta tolong, ia mulai ketakutan. Suara Hardi terdengar sampai keluar, Ranti dan pacarnya yang bernama Jefri langsung masuk kedalam rumah dan berusaha mendobrak pintu kamar mandi. Hardi terus teriak dan semakin ketakutan, Hardi mendengar bisikan suara laki-laki. Ia mendengar bahwa ia harus meminta maaf kepada seseorang jika ia ingin hidupnya didunia ini tenang, setelah itu suara aneh itu secara tiba-tiba hilang. Suasana semakin aneh, Kaki Hardi terasa dingin, ia melihat kakinya dan ternyata ada sepotong tangan yang menarik kaiknya ke dalam toilet. Hardi berteriak kencang dan sangat ketakutan.
     Pintu kamar mandi pun berhasil didobrak oleh Jefri dan Ranti, lampu didalam kamar mandi itu tiba-tiba hidup kembali. Ranti dana Jefri mengangkat Hardi dan membawa ke dalam kamarnya. Ranti masih tidak percaya atas apa yang terjadi pada kakeknya. Apakah terjadi sesuatu yang aneh didalam kamar mandi atau hanya terpeleset di kamar mandi, Ranti bertanya-tanya. Hardi menceritkan semua kejadian disaat dia ada dikamar mandi itu, sedang asyiknya Ranti dan Jefri mendengarkan cerita Kakeknya terdengar suara ketukkan pintu. Ranti langsung berlari dan membuka pintu, ternyata Putri dan Fadli yang bertamu kerumahnya.
     Putri heran dan terkejut saat Ranti membuka pintu, Putri langsung bertanya kepada Ranti, kenapa Ranti ada didalam rumah itu. Ranti menjelaskan bahwa ia sekarang ada di rumah kakeknya. ?Apakah nama kakekmu Hardi?? Putri langsung menanyakan hal itu kepada RAnti. Ternyata Hardi adalah salah satu pembunuh Sulaiman dan keluarganya. Putrid an Fadli menceritakan semuanya kepada Ranti, Jefri dan kakeknya Ranti. Ranti sangat kecewa kepada Kakeknya. Hardi mengakui semuanya, bahwa memang benar dialah yang membunuh Sulaiman dan keluarga Sulaiman. Teman Hardi yaitu Joko yang sudah lama meninggal dunia. Hardi sangat merasa bersalah, ia menyesali semua atas apa yang telah ia lakukan kepada Sulaiman dan Adik Isteri Sulaiman.
     Hardi datang kerumah tua itu, ia meminta maaf kepada arwah Sulaiman dan adik perempuan Isteri Sulaiman. Dengan rasa sesal, Hardi meminta maaf dengan setulus hati, ia rela mendapat hukuman apa saja walaupun nyawanya sekalipun. Namun arwah Sulaiman tidak membalaskan dendamnya kepada Hardi. Sekitar sejam kemudian Hardi menemui Isteri Selaiman, Bu Ani yang merupakan nenek Putri. Hardi meminta maaf kepada nenek Putri, namun nenek Putri tidak memaafkan Hardi, ia ingin Hardi merasakan penderitaan yang selamanya ini dirasakan oleh nenek Putri selama ia ditinggal oleh keluarganya. Nenek Putri menangis dan sangat bersedih, ia berharap ada hukuman yang setimpal kepada Hardi.
     Sehari kemudian, dirumah Ranti dan didalam kamar, Ranti melihat kakeknya sudah terbaring kaku dengan busa yang keluar dari mulut kakeknya serta muka dan badannya pucat. Ternyata Hardi sudah meninggal dunia, Ranti memberi tahu kepada kedua orang tuanya yang ada diluar kota. Ranti juga memberi kabar kepada Putri dan keluarga Putri bahwa kakeknya sudah meninggal dunia.
     Di pemakaman, Nenek Putri akhirnya memaafkan Hardi. Nenek Putri langsung pulang dan mengajak Putri pergi dari tempat itu. Ayah dan Ibu Ranti sangat berduka, Ibu Ranti sangat besedih kehilangan ayahnya, begitu juga dengan Ranti. Sebulan setelah kejadian itu, tidak ada kejadian yang aneh lagi yang tejadi di rumah tua itu. Rumah tua itu sudah seperti rumah yang biasa. Arwah yang gentayangan di rumah tua itu tidak ada lagi. Putri, adiknya Juni dan neneknya kembali beraktivitas seperti biasanya. Putri dan Ranti kembali bekerja seperti biasa, begitu juga dengan Fadli dan Aldo yang bekerja di bengkel Ayah Aldo.
 Sambungan Cerpen ini hanya karangan. Cerpen ini saya buat pada tanggal 16 Juni 2012 pada pukul 22:20 malam dan saya ketik pada tanggal 24 Juni 2012 pada pukul 14:54 di Kostan MAIB.
   Thanks For Read ^^The Writter : Albert

Cerita Misteri Kampus Universitas Indonesia

selama kuliah di Fakultas Sastra (FS) UI dan juga di Fakulta Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) UI, selain mendengar rumor-rumor tentang kisah-kisah seram, saya juga mengalami sendiri beberapa kejadian yang membuat bulu kuduk berdiri. Apalagi di gedung VI FSUI (sekarang telah berubah menjadi Fakultas Ilmu Budaya, FIB) yang terletak di ujung komplek fakultas, di pinggir lembah Teksas (Teknik, Ekonomi Sastra). Tak jarang saya juga diminta jadi paranormal dadakan untuk mengobati rekan-rekan mahasiswa yang kesurupan.
?
Image
Menarik untuk disimak, ternyata ada beberapa kisah horor yang berkembang turun temurun terkait kampus rakyat. Apalagi, dari sekitar 600 hektar luas komplek ini, mayoritasnya masih terdiri dari hutan dan danau. Saya coba rangkum dan ceritakan ulang 5 kisah misteri yang biasa menghantui 5 lokasi berbeda di UI. Simak baik-baik dan siap-siap untuk merinding.

Hantu Mahasiswi di Gerbatama
Alkisah ada seorang mahasiswi yang meninggal karena ditabrak lari di sekitar gerbang utama (gerbatama). Hantunya gentayangan, karena pulang kuliah dia tidak bisa lagi pulang ke rumah. Hantu ini selalu menghantui taksi-taksi kosong yang baru mengantar penumpang ke dalam kampus. Buat para sopir yang sudah mengetahui kisah ini, mereka akan berhati-hati. Tapi sial bagi yang tidak tahu, karena harus membawa si hantu mahasiswi pulang ke rumahnya di sekitar Bintaro. Hantu ini juga tak jarang mengganggu mereka yang berdiri atau berjalan sekitar gerbatama, terutama satpam.

Gadis Gantung Diri di Rektorat
Seringkali sivitas akademika yang beraktivitas hingga larut malam, baik mahasiswa maupun dosen menghindari lewat rektorat. Karena, banyak sekali saksi mata yang pernah melihat penampakan seorang gadis berjalan tertatih-tatih dengan kepala terkulai. Ketika ditegur dia takkan menyahut dan ketika diperhatikan akan terlihat wajahnya yang pucat dengan mata melotot, bibir kebiruan dan lidah terjulur. Dia adalah mayat gadis yang gantung diri di sekitar rektorat. Penyebabnya, diputuskan pacarnya dalam keadaan hamil. Jadi, masih berani pulang lewat rektorat malam-malam?
Hantu Berkebaya di Fakultas Teknik
Tiap tahun saat acara wisuda di Fakultas Teknik (FT) UI selalu ada penampakan mahasiswi lengkap dengan kebaya dan sanggulnya berdiri di salah satu balkon gedung kuliah menghadap ke arah lapangan. Atau terkadang berjalan dan ikut berbaur dengan para wisudawan tapi tidak dikenal oleh siapapun. Konon dia adalah hantu gentayangan mahasiswi yang kecelakaan saat akan berangkat wisuda ke kampu. Rupanya si arwah tidak bisa menerima kenyataan kalau tidak jadi diwisuda. Jadi, hati-hati kalau saat wisuda ada perempuan tak dikenal yang mengajak kenalan ya...
Image
Kereta Hantu Stasiun UI
Ini adalah kisah paling klasik yang sudah beredar dari pertengahan 90an. Ceritanya ada seorang mahasiswa yang baru pertama kali naik kereta sehingga tidak tahu jam operasionalnya. Stasiun kereta UI yang sangat sepi tak membuatnya curiga. Tiba-tiba kereta datang dan berhenti di hadapannya. Berbekal karcis abodemen, dia langsung masuk gerbong dan duduk. Saat dia melihat sekeliling, suasananya sangat kuno. Semua penumpang menunduk lesu, pakaiannya lusuh dan tak peduli satu sama lain. Atribut dan aksesoris yang digunakan mereka pun kuno dan ketinggalan jaman.
Tanpa curiga, ia tetap saja duduk. Anehnya, kereta itu tak berhenti di semua stasiun hingga mahasiswa itu ingin turun di stasiun Tebet. Tak ada penumpang lain yang turun kecuali dirinya. Mahasiswa itu baru tersadar ketika penjaga stasiun Tebet menegurnya dan bertanya apa dirinya tidak capek berjalan sepanjang rel kereta. Si mahasiswa syok karena merasa dirinya naik kereta. Si penjaga menenangkan sambil berkata kalau si mahasiswa baru saja menaiki kereta hantu. So, jangan nekat untuk menunggu kereta kalau tidak tahu jam operasional terakhirnya!
Hantu Mpok Betawi di Fakultas Hukum
Beberapa kali baik mahasiswa maupun masyarakat yang melintas di depan Fakultas Hukum (FH) UI maupun di Balik Rel (Barel) melihat seorang mpok-mpok berpakaian Betawi kuno. Dia akan selalu menanyakan arah jalan kepada tiap orang yang ditemuinya. Ada sebuah kejadian lain, dimana setelah ditanya si mpok-mpok, seorang mahasiswa diikuti dan akhirnya melihat penampakan kepala si mpok di depannya. Hiii... Diduga si mpok adalah korban perampokan di jaman dulu dan dibuang di lokasi FHUI. FHUI dulunya adalah hutan dan rawa-rawa.
Itulah beberapa kisah seram yang saya ingat beredar dari dulu dan mungkin hingga sekarang. Entah apakah sekarang, mereka masih gentayangan menghantui kampus Makara ini? Atau justru anda sudah tidak sendirian lagi saat membaca kisah ini? Apalagi tulisan ini diterbitkan pada hari Jumat tanggal 13. He7x... Tak ada satupun niatan untuk menakut-nakuti loh!. So, kuatkan nyalimu dan jangan pernah ragu akan keberadaan Tuhan yang selalu melindungimu dari gangguan dan godaan Setan yang terkutuk.
Thanks For Read ^^
The Writter :
Albert

Cerita Misteri Gadis Kecil

  Malam yang sunyi itu, Mellyza mengerjakan PR-nya di ruang keluarga. Semua keluarganya sudah tidur, kecuali Mellyza dan kakaknya. Sebenarnya, hari itu adalah hari Kamis, dan lebih tepatnya malam Jumat.
Mellyza hampir menyelesaikan PR-nya saat jam di rumahnya berdentang 10 kali yang menandakan bahwa saat itu sudah pukul 22.00.
"Tok...tok...," Mellyza mendengar bunyi seperti orang memukul palu.
"Siapa yang malam-malam begini memasang paku?" tanyanya bingung.
"Tok...tok...," bunyi itu terdengar lagi. Namun, kali ini bunyi itu disertai dengungan keras. Mellyza yang penasaran, segera naik ke kamar mama-papanya yang ada di lantai 2.
"Ma, Lyza pinjam balkon sebentar!" katanya pada Mama yang masih sibuk dengan laptop. Mama mengangguk.
Angin berhembus kencang saat Mellyza berlari ke balkon kamar mamanya yang sedikit luas. Ia menoleh ke rumah di sebelah kirinya.
Tiba-tiba, "Kyaaa... Setan!!" teriak Mellyza ketakutan. Mama terkejut, dan segera mendatangi Mellyza.
"Ada apa, Sayang?" tanya Mama.
"Ada setan, di kiri rumah kita Ma!" jawab Mellyza masih ketakutan. Mama dan Papa segera melihat ke rumah sebelah. Papa mengantarkan Mellyza ke kamarnya.
Lampu kamar Mellyza dimatikan, kemudian menyala lampu tidurnya.
"Selamat tidur, anak Papa. Mimpi indah!" ucap Papa lembut. Mellyza menarik selimutnya, ketika Papa pergi.
"Tok...tok...," Mellyza merinding, seketika ia menutupi tubuhnya dengan selimut. Selimut Mellyza tiba-tiba tertarik sendiri. Dan pintu kamarnya terbuka lebar.
"KAKAK!!" jerit Mellyza melihat kakaknya tergantung di depan kamarnya.
"Lyza, ada apa?" tanya kakak Mellyza khawatir akan adiknya itu. Mellyza terbangun, ternyata ia mimpi. Di sekelilingnya sudah ada keluarga besarnya.
"Kak, aku enggak mau tinggal di rumah ini!" jawabnya penuh keringat dingin. Nenek Mellyza dan Tantenya saling berpandangan dengan wajah penuh ketakutan.
"Nenek sama tante tahu sesuatu?" Mellyza bertanya pelan.
"Sebenarnya..."
"Sebenarnya... kamu diincar," jawab Nenek. Mellyza mengerutkan dahi, ia bingung dengan semua ini.
"Diincar? Siapa dan kenapa?" kakak Mellyza yang sedari tadi diam jadi ikut bingung. Mata Tante Mellyza dan Nenek tampak berkaca-kaca.
"Mahkluk astral... Mereka ingin membawa adikmu, agar mereka bisa hidup ke dunia ini lagi," jawab Tante Charien. Mellyza tak menyangka mendengar jawaban tantenya. Dengan wajah sedih, ia berlari turun ke bawah untuk menemui ayahnya.
"Mellyza..." panggil kakak Mellyza.
Kenapa aku? Mungkinkah Tuhan menginginkanku pergi? Jika begitu, tidak perlu begini. Aku ketakutan, mereka tinggi dan berdarah...
Itu adalah tulisan Mellyza yang ditulisnya terakhir kali, sebelum ia tidak sadar untuk selamanya.
Mellyza melihat tubuhnya sendiri, ia dikelilingi oleh keluarganya. Isak tangis dari Mama dan kakaknya terdengar. Tiba-tiba ia melayang tinggi, masuk ke dalam lubang dan...
"Di mana aku?" Mellyza mendapati rohnya berada di depan rumahnya. Ia masuk, namun tidak menemukan siapapun. Mellyza naik ke kamarnya, di dalamnya ada boneka patung mirip keluarganya. Ia memeluknya, dan segera pergi dari rumahnya.
"Tok...tok...," bunyi itu terdengar lagi, namun kali ini agak pelan. Mellyza mendekati rumah kosong di samping rumahnya. Kriekk... Mellyza menginjak batang kayu, seseorang yang ada di dalam rumah itu segera keluar. Mellyza dengan cepat bersembunyi agar tidak ketahuan.
"Siapa itu?" orang itu bersuara seperti anak kecil, namun ia tinggi besar dan ditubuhnya penuh darah. Orang itu mendekati tempat persembunyian Mellyza, dan ia sudah amat dekat. Mellyza berdoa supaya ia tidak ketahuan. Tempat persembunyian Mellyza dibuka, namun tidak ada Mellyza di dalamnya. Lalu dimana Mellyza? Seseorang ternyata membantunya. Kini ia aman di dalam gudang di rumahnya.
"Hey, kamu siapa?!" teriak Mellyza kecil.
"Aku Nessyza," dia dingin sekali, itu membuat Mellyza tak nyaman.
"Aku harus kembali," katanya.
"Tidak, atau kau mati," cegahnya. Kali ini Mellyza tak mau menurut, Mellyza memberontak. Dia hendak berlari, namun rasanya kakinya sakit.
"Aku sudah melarangmu kembali, atau kau mati!" ujarnya. Mellyza menangis, ia rindu mama dan papanya.
Krieet...Dorr... bunyi yang pernah didengar Mellyza.
"Pasti disekitar sini, ada orang mendekat," gumamnya. Mellyza menarik Nessyza.
"Ada apa?" tanyanya.
"Seseorang datang mendekat," jawab Mellyza. Mereka pergi secepat mungkin. Surat itu jatuh... Orang itu tahu di mana Mellyza pergi. Ia terus mengincar, hingga...
Hingga orang yang mengincar Mellyza itu tahu dimana tempat Mellyza. Ditempat lain, Mellyza dan Nessyza bersembunyi. Mellyza sangat ketakutan, ia dalam hati ingin kembali ke pada keluarganya.
"Di mana kita?" tanya Nessyza yang belum kenal tempat itu.
"Kita aman di rumah pohonku," jawab Mellyza. Sreett...Kyaakk..Doorr... bunyi keras itu terdengar didekat rumah pohon Mellyza. Mellyza dan Nessyza menutup mata, ketika orang yang mengincar Mellyza tepat berada di depan mereka.
"Aku pasti menemukanmu...," kata orang itu dengan suara beratnya. Apa yang terjadi? Orang itu berlalu pergi tanpa menoleh sedikit pun ke rumah pohon Mellyza.
"Fiiuuh... syukurlah dia tidak melihat kita," ucap Nessyza menarik nafas. Mellyza bingung, ia harus melakukan apa supaya dapat kembali ke tubuhnya.
"Aku tahu, kau harus melawan orang itu.. Atau kau menyerah? Tidak ada jalan pulang," jawab Nessyza yang seolah-olah mengetahui pikiran Mellyza.
Di rumah Mellyza,
"Lyza, sadar, dong, Sayang. Mama kangen sama kamu," isak Mama Mellyza sambil memeluk tubuh Lyza.
"Cucu Nenek, Lyza. Lawan orang itu, kamu pasti bisa!" Nenek Mellyza menyemangati Mellyza. Nenek Mellyza sudah tahu, jika cucunya sekarang tidak berada jauh dari rumah itu.
Mellyza segera pergi dari rumah pohon itu, ia ingin melawan orang yang mengincarnya. Namun, anehnya tiba-tiba rumahnya menjadi seperti pasar yang dilalui oleh beberapa mahkluk astral. Salah satu mahkluk itu melihat Mellyza, mahkluk itu mengejar Mellyza.
Mellyza terus berlari hingga ia sudah tidak tahu lagi dimana ia berada. Nessyza menolong Mellyza dengan memberikan peta kemana ia harus menemui orang yang mengincar Mellyza.
"Terima kasih Nes," gumamnya pelan sambil terus berlari. Setelah tahu mahkluk di belakangnya sudah tidak ada, ia menuju tempat yang ditunjukan oleh Nessyza. Letaknya tidak jauh dari tempat Mellyza sekarang berdiri.
Nessyza mengikuti Mellyza secara diam-diam, ia takut Mellyza terluka. Mellyza masuk ke dalam rumah kosong. Ia terkejut saat melihat rumah itu sangat terang. Mellyza masuk ke sebuah ruangan yang baginya cukup gelap. Ia duduk di kursi kecil dan bernyanyi lirih. Angin kencang tiba-tiba masuk di dalam ruangan itu, sesosok tubuh kecil keluar dari dalam angin itu. Cahaya merah keluar di tubuhnya. Mellyza tidak tahan, ia pingsan.
"Lyza, bangun. Mahkluk itu sudah tahu kita datang," bisik Nessyza. Mellyza kemudian sadar, ia menemukan sebuah pedang bercahaya berada di dekatnya. Pedang itu ukirannya sangat indah, sehingga Mellyza mengambilnya.
"Dia belum tiba, dia bersama pasukannya," kata Mellyza sedikit berteriak.
Mellyza benar, mahkluk itu mengumpulkan pasukannya. Mereka pasti akan berperang melawan Mellyza dan Nessyza.
"Aku ingin kita menang! Dengan kemenangan kita, aku bisa hidup kembali. Dan kalian juga akan menemukan banyak tubuh untuk dimasuki!" teriak mahkluk itu.
Waktu yang ditunggu telah tiba, mahkluk itu bersama pasukannya sudah berada di depan rumah kosong yang ditempati Mellyza dan Nessyza. Mellyza dan Nessyza yang berada didalam berdoa dan menyiapkan senjata. Mellyza akan menggunakan pedang bercahaya itu.
3..2..1.. pasukan mahkluk astral itu menyerang dari berbagai penjuru. Nessyza menembakan pistol apinya ke 3 pasukan mahkluk astral itu. Whoos..Doorr.. bunyi tembakan pistol itu membuat pasukan mahkluk yang mengincar tubuh Mellyza datang ke tempat mereka.
Semua berjuang mati-matian agar bisa hidup, walaupun itu hanya hidup di alam kedua.
"Rasakan ini... Hyaat..." Mellyza menusukan pedangnya ke-5 mahkluk astral dalam sekejap. Mahkluk itu segera berubah menjadi abu. Nessyza melindungi Mellyza dari 8 pasukan mahkluk astral yang mengelilingi Mellyza.
"Awas kau, ya! ..." Nessyza menembakan pistolnya ke arah mahkluk yang mengelilingi mereka.
Pasukan mahkluk astral itu hampir habis, hanya berjumlah 5-6. Hal itu membuat mahkluk astral itu marah. Ia masuk dan menghadapi Mellyza serta Nessyza. Dengan cermat, Mellyza dan Nessyza berhasil menghindar dari serangan mahkluk itu.
"Matilah kau, Mellyza!" seru mahkluk itu sambil mengarahkan senjatanya ke arah Mellyza.
"Tidak akan, mahkluk aneh!" balas Mellyza menolak.
"Kembalikan aku ke bumi! Kembalikan aku ke tubuhku! Hyaat..." jerit Mellyza marah. Ia melompat, lalu menusukan pedang ke tubuh mahkluk itu. Mahkluk itu mulai melemas, Nessyza membantunya. Ia menembakan pistol ke arah mahkluk itu dan....
Dan mahkluk itu mengeluarkan cahaya yang menyilaukan. Mahkluk itu berubah menjadi seorang gadis kecil berambut panjang dengan jubah yang menutupi seluruh tubuhnya.
"Kau masih ingat aku, Mellyza?" tanya gadis itu. Mellyza sejenak memandang gadis kecil itu.
"K..k..kamu.. Eneria!" jawab Mellyza terkejut.
"Ya.. Aku sahabat lamamu! Relakan tubuhmu untukku, Lyza!" serunya.
"Tidak akan pernah, Eneria!!" teriak Mellyza. Ia mengambil pistol dari tangan Nessyza dan mengarahkannya ke arah Eneria.
"Maafkan aku Mellyza, aku hanya ingin hidup!" bisiknya.
Doorr... Mellyza menembak Eneria, Semoga apa yang kulakukan ini benar... ucap Mellyza dalam hati. Eneria tergeletak dengan penuh darah, ia memandang wajah Mellyza. Senyum mengembang diwajah Eneria, pelan-pelan matanya tertutup. Semua tiba-tiba gelap, alam semesta seakan-akan berputar.
Cahaya terang telah berada dekat dengan Mellyza.
"Uh, Mama..." panggil Mellyza. Mama Mellyza menoleh ke arah Mellyza yang sudah sadar.
"Mellyza, sudah sadar? Minum dulu, ya!" kata Mama Mellyza sambil meminumkan segelas air putih ke Mellyza.
"Selamat ya, cucu Nenek sudah menang," ucap Nenek Mellyza penuh haru.
"Makasih, Nek," jawab Mellyza.
Pyarr... kaca jendela ruang depan dipecah. Mellyza segera turun untuk melihat. "Surat?" gumam Mellyza sambil menoleh ke segala arah. Ia duduk di sofa ruang tamu dan membaca isi surat itu.
Dear Mellyza,
Selamat tinggal sahabatku. Maafkan aku telah berbuat begitu buruk kepadamu, mungkin kamu masih trauma dengan kejadian tadi. Aku mohon, kamu memaafkan aku. Kamu jangan kaget jika surat ini sampai kepadamu, sebenarnya Nessyza adalah roh nenekmu. Nenekmu pasti tak ingin kamu kenapa-napa, jadi dia membantu mu. Aku berutang budi padamu, karena kamu telah membebaskanku. Selamat tinggal sahabatku tersayang, I love you !
 Salam,
 Eneria Belllinda (Sahabatmu)
Mellyza terkejut, Nessyza adalah roh neneknya? Eneria iri kepada Mellyza? Ia telah memaafkan Eneria, dan mendoakan Eneria. Jedaar... bunyi apa lagi itu?
Mellyza mencari ke arah sumber suara, ia melihat rumah kosong di sebelah. Ayunan di depan rumah kosong itu bergerak, seperti ada yang menaikinya. Mellyza tersenyum, ia tahu siapa yang menaikinya.
"Sampai jumpa, Eneria! Aku sudah memaafkanmu.." ucap Mellyza. Ayunan itu berhenti berayun, kemudian Mellyza melihat Eneria melambai ke arahnya.
Kakak Mellyza menghampiri adiknya yang sedang melambai.
"Hei!!" panggil kakaknya. Mellyza menoleh, senyum terpancar diwajahnya.
"Apa?" tanya Mellyza.
"Masuk!" jawab kakaknya. Mellyza masuk dengan wajah tenang.
Nenek Mellyza membisiki sesuatu ke Mellyza, "Kamu bisa mengalahkannya!". Mellyza mengangguk. Ia teringat Nessyza. "Makasih, Nessyza," kata Mellyza seakan tak tahu siapa Nessyza. Neneknya tertawa.
Seseorang tersenyum di jendela kamar Mellyza, ia mengucapkan selamat tidur pada Mellyza.
"Bye, Mellyza.." itulah suara terakhir Eneria sebelum ia pergi selamanya.
Akhirnya Eneria dapat hidup tenang, dan Mellyza juga. Ah, akhirnya masalah selesai!!
Note : Sebenarnya itu mau dipake cerbung, tapi, males... ya udah disatukan aja biar panjang! Hehehe... :D
Thanks For Read ^^
The Writter :
Albert

Misteri Bangku Kereta Api Nomor 13

Perjalanan jauh dengan kereta merupakan sebuah perjalanan yang penuh dengan petualangan. Banyak hal yang bisa kita dapat dari perjalanan jauh ini. Seperti halnya kisah perjalananku selama dua hari satu malam dengan Kereta Bima, Jakarta-Surabaya. Perjalanan kali ini, seperti halnya perjalana-perjalanan sebelumnya, tak pernah kusia-siakan hanya dengan melihat-lihat pemandangan lewat jendela ataupun tertidur sepenjang perjalanan. Ada suatu hal yang biasa kulakukan untuk mengisi perjalanan dengan kereta api yaitu dengan ?mengobrol?. Mengobrol merupakan cara yang ampuh untuk mengusir rasa bosan dan juga baik untuk kesehatan terutama otot-otot muka guna menjaga keremajaan kulit dan elastisitasnya. Mengobrol hanya membutuhkan sedikit energi dengan sedikit cemilan dan sebotol softdrink lengkap sudah fasilitas untuk memulai suatu obrolan.
 Sudah tiga puluh menit berlalu semenjak aku terduduk sendiri di bangku nomor 14 gerbong ketiga. Kulihat bangku nomor 15 yang terletak disebelahku belum juga terisi penumpang dan juga bangku nomor 13 dan 12 yang terletak di hadapanku kosong sama sekali. ?Kalo begini gimana aku bisa dapat teman ngobrol??.
 ?Ting?teng?ting?teng?lima menit lagi Kereta Bima akan segera diberangkatkan?, begitu bunyi pengumuman dan petugas stasiun. Kereta mulai penuh oleh para penumpang. Semua bangku telah terisi kecuali tiga buah bangku yang ada di dekatku, tak juga ada yang menempati. Sudah empat puluh menit aku menunggu teman seperjalananku, namun mungkin takdir berkata lain. Di perjalanan kereta kali ini, mungkin akan kulewatkan dengan tidur atau melihat-lihat pemandangan saja.
 ?Huaaaah?!!?, suasana ini membuatku mengantuk, mataku mulai berkaca-kaca. Tak terasa aku pun terlelap untuk beberapa waktu. ?Roooeng?!!!?, ?Hah, bunyi apa itu???, aku tersentak, dan bangun dari tidurku. Oh rupanya bunyi yang melengking itu hanyalah bunyi pertanda kereta akan segera diberangkatkan. Kereta pun mulai berangkat. ?Huaaah?!!?, lagi-lagi meliuk-liukkan tubuhku, mencoba melemaskan semua otot-otot yang tadi kaku karena kugunakan tidur dalam keadaan duduk. Kini ngantukku serasa hilang dalam sekejap oleh getaran-getaran berirama yang ditimbulkan oleh roda-roda kereta. Kuperhatikan sekelilingku, nampaknya bangku nomor 12 dan 13 yang ada dihadapanku serta bangku nomor 15 yang terletak di sampingku memang tak ada yang menempatinya. Atau memang tak ada yang mau mendudukinya? Ah masa bodoh?
 Tiba-tiba seorang wanita muda dengan tergesa-gesa berjalan sambil menyeret sebuah koper yang tampaknya cukup berat menuju ke arahku. Dia tampaknya butuh pertolongan. Pak kondektur pun menghampirinya. ?Anda butuh pertolongan Nyonya??, tegurnya dengan sopan. ?Iya Pak, tolong saya Pak!?, ujar nyonya itu dengan nada setengah panik. ?Maaf nyonya, bisa tolong tunjukkan tiket anda??, ujar sang kondektur. ?Ini pak, saya duduk di bangku nomor 13?, jawabnya dengan nafas terengah-engah. ?Oh bangku nomor 13 ada di sebelah sini nyonya. Silahkan, anda bisa duduk dan tenangkan diri anda terlebih dahulu?, ujarku memotong pembicaraan mereka.
 ?Pak kondektur..anak saya pak?anak saya hilang di kereta ini?, ujar nyonya itu yang tampaknya tak menghiraukan perkataanku.
 Pak kondektur pun berkata lagi pada nyonya itu dengan lembut ?Nyonya, anda bisa duduk dulu di bangku dan ceritakan semua kejadiannya pada kami.?
 Mendengar hal itu kemudian si nyonya pun akhirnya duduk dan kemudian mulai mencoba menenangkan diri. Setelah merasa cukup tenang ia pun bercerita ?Begini Pak Kondektur, aku naik ke kereta ini bersama anak laki-lakiku yang bernama Andi. Ketika kami tiba di stasiun, kereta hampir saja berangkat. Karena takut ketinggalan kereta aku pun menaikkan Andi terlebih dahulu kemudian aku turun lagi untuk membawa koper yang kutitipkan pada seorang penjual makanan yang menunggu di depan pintu masuk gerbong lima kereta ini. Sementara itu Andi ku suruh mencari tempat duduk nomor 13 dan 14 yang telah kami pesan. Saat itu para penumpang masuk secara berdesakkan, mungkin mereka juga tak ingin ketinggalan kereta. Bahkan ketika aku ingin masuk, hampir saja aku terdorong keluar oleh penumpang lain yang juga turut berdesak-desakkan. Dan sesampainya di dalam kereta aku mencari-cari Andi dan tidak menemukannya.?
 ?Oh begitu?, ujar kondektur manggut-manggut. ?Ehm begini saja nyonya. Sekarang saya akan mencari anak nyonya dan nyonya silahkan tunggu di sini. Oh ya apakah nyonya yakin kalau anak nyonya sudah masuk ke dalam kereta ini??, Tanya pak kondektur.
 ?Saya yakin pak. Anak saya tak mungkin keluar lagi, karena ketika kami masuk, para penumpang yang lain juga masuk bahkan hingga berdesak-desakkan sehingga tak mungkin ia bisa keluar.?, jelas nyonya itu.
 ?Oh ya, bagaimana ciri-ciri anak nyonya??
 ?Hmm?anak saya memakai baju kemeja warna biru laut dan celana pendek warna hitam. Umurnya 10 tahun dan tingginya sekitar 150 cm. Ia berkaca mata dan rambutnya hitam lurus.?, jawab nyonya itu.
 ?Ya?cukup jelas, kami pasti menemukannya?, ujar sang kondektur meyakinkan nyonya itu.
 Lima menit telah berlalu, namun si kondektur tadi tak juga kembali. Nyonya itu nampak masih gelisah sejak tadi, wajahnya memerah dipenuhi sejuta penyesalan.
 ?Maaf nyonya, mau permen??, ujarku seraya menyodorkan lima bungkus permen cokelat yang tadi kubeli dari pedagang kaki lima.
 ?Hmm maaf?terima kasih?, ujarnya menolak.
 ?Tenang saja nyonya, tak perlu terlalu gelisah. Anak nyonya pasti ditemukan, mungkin saja dia tadi bingung dan tersesat di gerbong lain. Kereta ini kan hanya terdiri dari beberapa gerbong dan anak nyonya tak mungkin akan jauh-jauh pula dari sini?, ujarku mencoba menenangkannya.
 ?Oh ya, tujuan nyonya mau kemana??
 ?Hmm?.saya mau ke Surabaya, ke rumah kakak ipar saya untuk mengabarkan suatu hal?, jawab nyonya itu.
 ?Lalu suami anda???
 ?Dia baru saja wafat tiga hari yang lalu?
 ?Oh maaf nyonya?ehm saya turut berduka cita atas wafatnya suami nyonya.?
 Waktu pun telah berlalu dua jam lamanya. Hari kini mulai beranjak sore, kereta api delapan gerbong yang kini kunaiki mulai menembus senja. Obrolanku dengan nyonya ini semakin menarik saja, dan nampaknya si nyonya mulai melupakan anaknya yang belum juga ditemukan.
 Saat ini aku mulai tahu banyak tentang nyonya itu. Ternyata yang duduk di bangku nomor 12 adalah anaknya dan yang duduk di bangku nomor 15 yang ada disebelahku adalah suaminya yang kini telah wafat semenjak tiga hari yang lalu. Suaminya adalah seorang polisi lokal. Ia wafat karena tertembak ketika terjadi baku tembak dengan para perampok bank tiga hari yang lalu. Semula mereka bertiga memang hendak liburan ke rumah Nenek anak semata wayangnya di Surabaya. Kematian sang Ayah pada mulanya membuat rencana kepergian Si Nyonya dibatalkan. Namun karena si Nyonya kemudian mendapat kabar bahwa ibundanya di kampung halaman sedang sakit keras, dan dengan pertimbangan tiket yang sudah dipesan, jadilah mereka berdua memaksakan diri pergi ke Surabaya meskipun masih dalam suasana duka.
 ?Maaf nyonya apa makanan favoritmu??, tanyaku.
 ?Hm?aku amat menyukai cokelat, suamiku dan anakku juga menyukainya. Cokelat sudah lama menjadi makanan favorit keluarga kami.?, jawabnya. ?Kalau anda Tuan??
 ?Hmm?aku juga suka cokelat, tapi terkadang aku juga suka permen dan juga kembang gula. Pokoknya semua makanan yang manis-manis aku menyukainya.?, jawabku.
 Tiba-tiba si nyonya itu mengeluarkan sebuah kotak dari tas kecil yang diipangkunya. Dan ia membuka kotak itu. Ternyata isinya adalah cokelat.
 ?Anda mau cokelat, Tuan??, ujarnya seraya menyodorkan kotak itu ke arahku.
 Aku pun mengambil tiga bungkus cokelat dari kotak itu. ?Hmm?terima kasih nyonya.?, ucapku seraya menaruh dua bungkus cokelat ke dalam saku kemejaku. Sementara yang sebungkus lagi kubuka dan kumasukkan ke dalam mulutku.
 ?Bagaimana rasanya, Tuan??, Tanya nyonya itu.
 ?Hmm?sangat enak.?, jaawabku.
 Nyonya itu cukup menarik untuk dijadikan teman ngobrol. Setelah sekian lama mengobrol tampaknya aku mulai suka padanya. Wanita itu lumayan cantik, wajahnya sangat ayu dengan bibirnya yang manis. Matanya juga indah. Rambutnya tergerai lurus sepinggang. Lama-lama aku merasa tertarik kepadanya. Hatiku mulai bertanya-tanya ?Apakah aku telah jatuh cinta??
 Dalam sekejap kami menjadi lebih akrab. Rupanya si nyonya itu juga suka mengobrol sepertiku. Kami pun melanjutkan obrolan kami hingga lupa waktu.
 Sejam kemudian. Pak kondektur datang mengantarkan seorang anak berambut lurus dan berkaca mata. ?Oh anakku!?, si nyonya sejenak tersentak melihat anaknya, lalu memeluknya sambil menetesakan air mata. Ia baru ingat bahwa anaknya telah hilang di kereta beberapa jam yang lalu. Dengan perasaan bersalah ia pun memeluk anaknya erat-erat sambil menangis.
 Aku dan pak kondektur hanya bisa memandang kedua anak dan ibu itu sambil tersenyum lega. Setelah itu si nyonya itu pun kemudian berterima kasih kepada pak kondektur.
 ?Maaf nyonya kami terlalu lama menemukan anak anda. Tampaknya anak anda tersesat di kereta ini dan kelelahan, lalu ia pun tertidur di dekat tumpukkan barang di pojok gerbong delapan. Tadinya kami tak mengira anak itu bersembunyi di sana. Namun, setelah kami berpikir bahwa tak ada salahnya memeriksa tumpukkan barang kami pun memeriksanya dan berhasil menemukan anak nyonya ini.?, jelas pak kondektur.
 ?Tak apa-apa pak kondektur, yang penting saat ini anakku sudah di temukan. Terima kasih?.pak?saya ucapkan beribu-ribu terima kasih.?, ujar nyonya itu.
 ?Tak apa nyonya, itu memang sudah tugas kami.?, ujar pak kondektur.
 Tak lama kemudian suasana pun kembali tenang. Sang anak sudah duduk di bangkunya dan si nyonya kembali melanjutkan obrolannya denganku. Kami pun mengobrol cukup lama dan kuperhatikan, selama kami mengobrol, anak nyonya itu menatapku tajam ke arahku. Aku jadi sedikit salah tingkah.
 Anak nyonya itu tampaknya tak suka kepadaku. Ia lalu menarik-narik ibunya dan membisikkan sesuatu ke telinga ibunya. Si nyonya manggut-manggut lalu berbicara lirih kepadaku ?Tampaknya anakku tidak terlalu menyukaimu, maaf ya, harap di maklumi karena anakku baru saja kehilangan ayahnya. Jadi, ia tak begitu suka kalau ada lelaki lain yang mendekatiku.?
 Aku pun manggut-manggut seraya mengerti apa yang dimaksud si nyonya itu. Aku pun bisa memahami perasaan mereka. ?Hmmm?.baiklah kalau begitu aku mohon diri sejenak, rasanya ingin aku berjalan-jalan ke gerbong lain. Lagi pula kakiku rasanya mulai kesemutan semenjak tadi duduk di bangku.?, ujarku pamit untuk pergi sejenak.
 Sambil berjalan santai aku pun menelusuri gerbong-gerbong kereta sampai di ujung gerbong ke delapan yang terletak paling ujung, aku duduk di sebuah bangku kosong yang terletak di depan bagasi tempat barang-barang. Bangku-bangku di gerbong delapan nampaknya banyak yang kosong. Aku kemudian menatap keluar jendela sambil memandang bulan purnama yang membumbung tinggi di luar sana.
 Tak terasa tiga puluh menit berlalu dengan cepatnya. Aku bangkit dari tempat duduk dan berjalan menuju bangku nomor 14, tempat dudukku yang semula, ?Mungkin si anak tadi sudah lelap tertidur dan aku pun bisa ngobrol lagi dengan si nyonya tadi.?, pikirku.
 Namun, sesampainya di bangkuku, yang ada hanya anak tadi yang masih terjaga. Kemudian aku pun duduk, dan memberanikan diri bertanya kepada anak itu. ?Nak, dimana ibumu??
 ?Mau apa kamu mencari-cari ibuku! Lagi pula apa urusanmu menanyakan dimana ia berada, toh kamu kan bukan ayahku!?, ucapnya kasar.
 Hatiku bergetar mendengar perkataan anak kecil itu, sesaat aku menganggap anak ini kurang ajar, tapi mungkin ada benarnya juga. Walaupun aku suka kepada ibunya tapi kan ia sudah berkeluarga dan sulit bagi sebuah keluarga untuk dengan mudah kehilangan salah satu anggota keluarga yang dicintainya maupun dimasuki oleh orang yang baru mereka kenal. Aku dan anak itu pun terdiam beberapa lama kemudian anak itu tertidur pulas. Aku pun mulai mengantuk karena semenjak tadi hanya diam mengunci mulut. Akhirnya aku pun memejamkan mata dan tertidur pulas.
 Beberapa saat kemudian terdengar lagi olehku deru roda-roda kereta yang berirama. Aku pun mulai membuka mataku lagi. Namun, kini di hadapanku duduk seorang pria gagah yang mengenakan sebuah kemeja putih dan bercelana cokelat. Rambutnya tampak klimis dan dia juga tampak lebih arif dengan kacamatanya. Aku mulai bingung, bukankah yang tadi duduk di hadapanku ini seorang nyonya dan anaknya. ?Ah mungkin saja aku sedang bermimpi.?, batinku.
 Aku pun berkenalan dengan pria itu, namanya Andi. Persis seperti nama anak kecil yang kutemui dalam mimpiku tadi. Dan kami pun mengobrol tentang segala hal. Andi mulai terbawa pembicaraan. Begitu pula denganku. Kami saling berbagi pengalaman, berbagi cerita dan juga berbagi alamat dan nomor telepon.
 ?Oh ya, Tuan. Maukah engkau kuceritakan sebuah kisah menarik saat aku berumur 10 tahun??, Tanya Andi. ?Oh tentu saja.?, jawabku. ?Baiklah, akan kuceritakan.?, Andi pun bercerita tentang pengalamannya ketika ia berusia 10 tahun. Ketika itu ia tersesat di gerbong kereta dan tidur di bagasi barang. Dan saat ditemukan dan di bawa oleh kondektur menemui ibunya, ia mendapati ibunya sedang asyik mengobrol dengan seorang pria yang tak ia kenal dan ia pun akhirnya merasa cemburu karena belum lama ayahnya meninggal. Ia tak ingin punya ayah yang baru karena ia amat mencintai ayahnya. Andi menyuruh ibunya agar berhenti ngobrol dengan lelaki itu dan menyuruhnya pergi. Lalu sesudah lelaki itu pergi, Andi bertengkar dengan ibunya sehingga ibunya kesal dan akhirnya pergi untuk pindah gerbong. Ketika ibunya telah pergi, lelaki yang semenjak tadi mengobrol dengan ibunya datang kembali dan menanyakan tentang keberadaan ibunya. Adi menjawab dengan nada ketus ?Mau apa kamu mencari-cari ibuku! Lagi pula apa urusanmu menanyakan di mana ia berada, toh kamu kan bukan ayahku!?
 ?Aku merasa bersalah dengan perbuatanku terhadap lelaki itu dan ingin rasanya aku memohon maaf atas sikap kasarku dulu kepadanya.?, Andi menutup ceritanya.
 ?Lalu dimana ibumu saat ini??, tanyaku.
 ?Ibuku pindah gerbong dan ternyata ia pindah ke gerbong belakang. Beberapa saat setelah aku tertidur aku merasa aneh dan beranjak dari tempat dudukku. Tiba-tiba terjadi tabrakan antara kereta yang kutumpangi dengan kereta lain. Saat itu aku berada di gerbong tiga dan selamat sedangkan ibuku rupanya tewas karena ia pindah ke gerbong belakang yang hancur akibat tabrakan itu. Aku amat menyesal seandainya saja aku membiarkan ibuku tetap mengobrol dengan pria itu mungkin ibuku tak akan pindah gerbong dan menyusul ayahku ke alam baka.?, Andi menjelaskan panjang lebar untuk kesekian kalinya.
 ?Oh, aku turut bersedih atas pengalamanmu yang amat menyedihkan.?, ujarku bersimpati. Dalam hati aku berfikir mungkinkah aku melenggang ke masa lalu selama aku tertidur, ataukah mimpi itu hanya kebetulan saja.
 ?Hmm?boleh aku tanya sesuatu??, tanyaku.
 ?Oh ya, silahkan.?, jawab Andi.
 ?Hmm?aku ingin tahu, saat kau terbangun?.sebelum kecelakaan itu..kau tahu dimana pria yang duduk dihadapanmu??, tanyaku lagi.
 ?Kurasa ia pergi ke gerbong lain saat aku tertidur, yang jelas aku tidak menemukannya saat aku terbangun.?
 Seribu satu tanda tanya mulai memusar di dadaku. Apakah benar pria yang ada di masa lalu itu adalah aku? Sesaat aku masih ingat senyuman nyonya yang tadi duduk di bangku nomor 13 dan mengobrol denganku sambil menunggu anaknya ditemukan hatiku mulai gundah, tak mungkin ini suatu kebetulan?tapi bagaimana bisa?
 ?Maaf, Tuan. Apa kau suka berjalan-jalan dengan kereta??, Andi tiba-tiba memotong lamunanku.
 ?Oh?eh?iya?tentu saja??, jawabku gugup.
 ?Selama hidupku aku merasa dihantui perasaan bersalah terhadap pria yang kucaci maki 10 tahun lalu. Setiap aku bepergian naik kereta aku selalu memesan bangku nomor 13 tempat dahulu ibuku duduk sebelum ia pergi untuk selama-lamanya. Dan aku juga selalu menceritakan kisah ini kepada setiap orang yang duduk di bangku nomor 12, 14 dan 15. aku juga selalu berpesan kepada semua orang yang kuceritakan tentang kisah ini untuk menyampaikan permohonan maafku yang sebesar-besarnya untuk pria yang 10 tahun lalu kucaci maki. Ibu dan ayahku di sana pasti tak suka memaafkanku jikalau permohonan maaf ini tak sampai kepada pria itu. Maukah Tuan membantuku??, pinta Andi.
 ?Baiklah aku akan membantumu. Dan aku yakin pria itu pasti sudah memaafkanmu, karena dulu umurmu kan masih 10 tahun.?, ujarku menghibur Andi.
 ?Saat ini pasti pria itu sudah berumur sekitar 40 tahun dan mungkin dia sudah punya istri dan anak.?, ujar Andi.
 Kereta pun terus melaju, hingga akhirnya tiba di kota Surabaya. Aku dan Andi pun turun di salah satu stasiun di Kota Pahlawan itu. Dari sana kami berpisah menuju ke tempat tujuan kami masing-masing. Walaupun kami sudah berpisah masih saja aku memikirkan serentetan peristiwa yang kutemui di kereta tadi. Semenjak saat itu aku pun mulai berjanji, aku tak akan banyak ngobrol selama perjalanan dengan kereta. Aku juga nggak bakal lagi-lagi tertidur di bangku kereta. Mungkin aku bisa mengusir kebosanan dalam perjalanan dengan membaca-baca buku sambil minum kopi, atau melihat-lihat pemandangan sepanjang perjalanan.
 Tapi ?Ops?!?, tak kusadari kedua ikatan tali sepatuku terlepas, aku pun berjongkok untuk menalikannya kembali. Namun saat aku berjongkok, ?Pluk?!!?, dua bungkus cokelat jatuh dari sakuku. Aku mulai berfikir dari mana cokelat-cokelat ini, aku merasa tak pernah membeli cokelat sepanjang perjalanan. ?Ah?.aneh-aneh saja yang terjadi hari ini.?
Thanks For Read ^^
The Writter :
Albert

Cerita Misteri Pintu Belakang Rumah

 Kisah ini berawal dari seorang gadis yang berumur 15 tahun bernama Shea. pulang ke rumah di tengah malam, dan orang tuanya sudah tidur. Dan dia memutuskan untuk membuka pintu belakang rumahnya dan dibiarkan terbuka untuk kakaknya yang belum pulang ke rumah.
Kesalahan besar yang dia buat adalah membiarkan pintu rumah dibelakang dalam keadaan terbuka. Saat itu tengah malam, gadis itu terbangun dan merasakan sesuatu yang dingin dan menekan di lehernya. Pada awalnya, dia pikir itu adalah sebuah lelucon dari kakaknya yang baru pulang kerumah. Saat itu kamar gadis itu dalam keadaan gelap gulita dan dia tidak dapat melihat sesuatu apapun di kamar yang gelap. Kemudian ia merasakan tangan yang besar menutupi hidung dan mulutnya, dan dia tidak bisa bernapas. Dia mendengar suara aneh, kali ini suaranya sangat berat dan serak sepertinya ini bukan suara dari kakaknya, suara itu berkata, "Jika kau berteriak, aku akan membunuhmu sekarang!".
Saat matanya sudah terbiasa dengan melihat di dalam kegelapan, dia bisa melihat sesosok figur seorang pria sedang membungkuk tepat di atasnya. Pria itu menutupi wajahnya dengan sebuah alat penutup wajah berwarna hitam, dan hanya terlihat sepasang mata yang besar melotot dan memandang ke arahnya. Pria itu memegang sebuah pisau dan menempelkanya tepat di lehernya. Orangtuanya sedang tidur di kamar sebelah, gadis itu mencoba untuk membuat suara sebanyak yang dia bisa, tetapi tangan pria itu telah menutup jeritannya dan dia merasakan sesuatu aroma yang tajam dari tangan pria itu, aroma itu tercium seperti bau amis darah. Saat itu dia mencoba untuk bangkit dan menendang kakinya, mencoba untuk menggedor dinding kamar orangtuanya sehingga mereka akan mendengarnya.
Di kamar sebelah, kedua orangtuanya sedang tidur nyenyak. Tiba-tiba, beberapa suara-suara aneh telah terdengar dan membangunkan mereka. Mereka memutuskan untuk memeriksa putri mereka yang berada di kamar sebelah, dan berpikir dia hanya sedang mengalami mimpi buruk. Ketika orang tua gadis itu membuka pintu kamarnya, mereka dihadapkan oleh pemandangan yang sangat mengerikan. Yang mereka bisa lihat di ruangan gelap itu, hanya suatu siluet hitam yang sedang membungkuk di putri mereka, ia sedang memegang pisau ke arah leher putrinya, dan itu adalah seorang penyusup. Begitu ia melihat pisau, Ayahnya langsung melompat menuju ke atas penyusup itu dan berjuang untuk meraih pisau ditanganya. Ketika itu Ibunya berlari dan meraih pergelangan tangan pria itu dan berhasil mengambil pisau dari tangannya. Ayahnya telah berhasil menghajar pria itu dan membuatnya tertidur lemas dilantai.
Setelah semuanya berakhir dan keadaan menjadi tenang, gadis itu berlari dan meraih ponselnya di atas meja dan berlari keluar rumah untuk menghubungi 911 untuk meminta pertolongan. Orangtuanya masih terus menjaga sang penyusup di lantai kamar tidur sampai polisi tiba dirumah. Setelah itu pintu kamar telah terbuka dan polisipun mulai berlari masuk ke dalam kamar dengan memegang sebuah pistol, kemudian polisi itu mulai memborgol si penyusup dan menyeretnya keluar dari rumah, polisi itu berkata padanya "Diam! Dan jangan banyak bergerak atau aku akan menembak kepalamu!". Di luar rumah, polisi menemukan sebuah truk kecil dan truk itu adalah milik si penyusup, ketika polisi menggeledah truk pria itu, mereka menemukan berbagai senjata api lengkap dengan peluru dan ada beberapa pakaian berdarah di dalam tas. Setelah polisi menanyakan siapa pemilik pakaian bernoda darah ini, namun penyusup itu berkata bahwa pakaian itu adalah milik korban yang berhasil ia bunuh dan mengambil pakaianya untuk menghilangkan bukti apa yang ia perbuat. Di sisi lain keluarga ini tidak mengetahui hal apapun mengenai penyusup itu, tetapi hal yang paling mengejutkan bagi mereka adalah mereka baru saja menangkap seorang pembunuh berantai.
Kisah ini adalah kisah nyata dan benar-benar terjadi dialami oleh keluarga McDonagh. Nama gadis itu adalah Shea McDonagh, kemudian nama dari penyusup dan sekaligus pembunuh itu adalah Adam Leroy Lane. Pria itu akan menghabiskan waktunya di penjara selama 25 sampai 30 tahun berikutnya.
Jadi pesan moral dari kisah ini adalah Selalu pastikan pintu belakang rumah kalian dalam keadaan terkunci. Tetap selalu waspada dan waspada, kalian tidak ingin menjadi korban dari kejadian ini bukan?
Thanks For Read ^^
The Writter :
Albert

Cerita Misteri Rahasia Dibalik Lawang Sewu


Selamat Berjumpa kembali kali ini saya akan mencoretkan tentang Rahasia di balik Lawang Sewu Mungkin  sedikit membuat kita merinding kali ya hehehehehe.... Menurut Sejarah Lawang Sewu yang terletak di tengah Kota Semarang Jawa Tengah ternyata menjadi sebuah tempat  yang disukai bagi wisatawan mancanegara maupun dalam negri kita sendiri, apa si yang mereka ketahui tentang Lawang Sewu yang terkenal sampai mancanegara apa karna sejarah nya atw mesteri nya, Meski pihak pengelola wisata Jawa Tengah termasuk Dinas Pariwisatanya tidak ingin destynasinya dikenal karena aura misteri akan tetapi nilai sejarahlah yang harus digali di lingkungan Lawang Sewu , sejak pendiriannya hingga keberadaannya kini. Kata salah satu Pemandu Wisata (Joko) nama disamarkan, di Semarang Kamis malam 17 Januari 2013.

 
Rahasia Dibalik Lawang Sewu
 
 Kenapa wisatawan lebih suka pada cerita misteri dari pada sejarah, ternyata Lawang Sewu yang dimisterikan dari kejamnya sang Jepang dalam mengelola gedung tersebut yang dulu sebagai pusat perkantoran perkereta-apian  diubah sebagai tempat pembantaian bagi penduduk Indonesia di bawah tanah dari lubang pembuangan yang ada di Lawang Sewu. Gedung tua ini sebelum jaman penjajahan Jepang adalah bangunan biasa saja.kantor perkereta - apian yg dikelola belanda.cerita misteri bermula saat jepang masuk menyerbu gedung dan menjadikan gedung sebagai salah satu basis peristirahatan tentara jepang.
 Mengapa gedung ini disebut Lawang Sewu (pintu seribu) memang memiliki alasan tersendiri, pintu tersebar dimana-mana. Sebagai gambaran lantai 2 di bagian belakang gedung memiliki sekitar 20 ruangan berjajar yang masing2 memiliki 6 pintu. Jika lawang bisa diartikan sebagai pintu atau pintu menyerupai jendela, maka saya yakin lawang sewu memiliki 1000 pintu.memiliki kesan horor pun berlanjut ke 'bungker' bawah tanah. sebenarnya ini bukanlah bungker, melainkan tempat penyimpanan atau persediaan air bersih pada jaman Belanda. maka tak heran sampai sekarang bangunan tersebut terus tergenang air dan harus di pompa keluar agar air tidak membanjiri objek wisata utama di Lawang Sewu tersebut. Di dalam nya Lawang Sewu memiliki, Penjara Jongkok; lima sampai sembilan orang dimasukan dalam sebuah kotak sekitar 1,5 x 1,5 meter dengan tinggi sekitar 60 cm, mereka jongkok berdesakan lalu 'kolam' tersebut diisi air seleher kemudian kolam tersebut ditutup terali besi sampai mereka semua mati, ya benar aja mati.
terdapat 16 kolam dalam setiap ruangan, 8 ruangan bagian kanan dan 8 bagian kiri, ratusan kolam.Penjara Berdiri; karena banyaknya orang yang ditangkap, dan penuhnya kolam penyiksaan mereka membuat tempat baru. lima sampai enam orang dimasukan dalam sebuah kotak sekitar 60 cm x 1 meter, mereka berdiri berdesakan kemudian ditutup pintu besi sampai mereka semua mati.Dipenggal; jika dalam seminggu mereka yg di penjara jongkok dan penjara berdiri masih hidup maka kepala mereka dipengggal dalam ruangan khusus.menggunakan bak pasir untuk mengumpulkan mayat tersebut.semua mayat dibuang ke kali kecil yang terletak disebelah gedung tersebut.
 Menurut Cerita dan mitos yang beredar di kalangan masyarakat si di lawang sewu terdapat ruangan bawah tanah yang memiliki kesan sangat menyeram kan di ruang bawah tanah ini sering terdengar suara-suara mistis yang menyeramkan. Bahkan salah satu stasiun televisi swasta pernah meliput dan mengadakan acara uji nyali ditempat ini. Saya pun sedikit merasakan bagaimana perasaan peserta uji nyali pada saat itu. Pasti merinding karena diruang bawah tanah ini suasananya gelap, basah, dan sunyi.
 Sekian Dulu ya coretan dari saya semoga apa yang tercoret di sini menjadi pengetahuan yang mungkin bemanfaat bagi yang membaca nya Terimakasih dan Sampai berjumpa lagi hehe


Thanks For Read ^^
The Writer :
Albert

Cerpen Shark Lake

Saat liburan tiba albert dan kawan kawannya akan berlibur di suatu tempat yaitu di rumah keluarganya yg sepi dekat danau  lousiana. Kawan kawannya yaitu Yasen, Devina, Sitta, Priska, Daniel, Duncan, Aulia, Sara dan wahyu.
Dengan cepat mereka mengenakan baju renangnya dan bermain air.
Saat wahyu sedang menaiki papan selancar yang ditarik kapal itu tiba tiba papan selancar itu bergoyang goyang hingga wahyu terjatuh di air dan kawan kawannya pun kaget dan panik melihat kejadian ini. Akhirnya wahyu sudah sampai didaratan dan kawan kawannya pun lega tapi tiba tiba
" Uhhh Uhhh ahhh srrrgghhhhh tanganku. kata wahyu dengan menangis "
" Aaaaaaaaaaa, Kawan kawannya pun terkejut melihat tangan wahyu yg patah"
Dengan cepat mereka mengambil kotak P3K untuk tangannya wahyu. Wahyu  lemas dan tak berdaya.
" Kaa lii aann taa uu dii da naauu ii tuu ada ikan hiu pemaa akaann daa gingg kata wahyu terbata bata. "
" Apa ? Ikan hiu ?" Kata albert terkejut
" Iyaa al " katanya singkat
Albert pun memberitahu kepada kawan kawannya tentang mengenai ikan hiu itu di danau lousiana itu.
" Kawan, kata wahyu tangannya patah karena dimangsa oleh ikan hiu pemakan daging di danau itu " kata albert sedikit gugup.
" Emang beneran ? Ah gak mungkin deh,  ada ada saja kamu ni" kata daniel dan sitta penasaran.
" aku sih ga percaya deh masak didanau kok ada hiu nya sih :? " Seru duncan dan yasen "
" Yaudah lah kita tanya saja sama wahyu " kata albert dan devina
" Yuk ayukk " kata kawan kawannya .
 ***
 " Wahyu emangnya didanau itu ada danaunya ada ikan hiu nya ya ?" Kata priska dan sara penasaran banget.
"Iyaa pris makanya aku beritahu supaya kalian gak seperti aku kayak gini " kata wahyu dengan nada pelan "
" Kita kedanau yuk ? " Kata daniel mengejek. "
" Ngapain ? " Ucap aulia, devina, sitta dan sara
" Buktikan lah yaa, bener nggak kata wahyu " ucap daniel
" Yauda yukk " ucap kawan kawan
 ***
 Mereka pun pergi meninggalkan wahyu untuk mencari bukti tentang ikan hiu itu. Sesampai ditengah danau daniel dan duncan menyelam untuk mencari hiu itu.
" duncan yuk kita menyelam kedanau " kata daniel
" Engga ah aku takut dimangsa hiu itu " kata duncan ketakutan.
" Ayolah gak usah takut kan ada gue " hehe " kata daniel mengeledek.
"Yaudah ayo "
" Byuurrrrr "
Mereka pun mencari hiu itu, tiba tiba seekor hiu pun muncul menyambar dan memangsa daniel dan duncan.
"Astaga !! " Daniel , duncan teriak albert
" Berarti bener dong ada hiu nya di danau itu "
Albert dan kawan kawan sedih karena kawan kawannya telah dimangsa oleh seekor hiu.
" Sabar yaa, semua nya" ucap albert sambil meneteskan air mata.
" Gimana mau sabar al teman kita telah dimangsa oleh hiu itu " ucap aulia dan yasen.
" Ada apa ini kok ribut ribut begini ? " Ucap wahyu.
" Daniel dan duncan dimangsa oleh hiu, benar kata mu , didanau itu ada hiu nyaa kata priska "
" Ayo cepat cepat kita segera meninggalkan tempat ini  " seru Albert dengan semangat
" Ayo ayo aku udah gak tahan dan takut liburan diisini lama lama aku juga dimangsa lagi ngeriii deh " ucap yasen
 ***
 Mereka cepat cepat ke kapal dan pergi meninggalkan rumah itu. Dan akan kembali ke rumah mereka masing masing. Alangkah terkejutnyaa kapal kehilangan kendali
" awas awas " kata yasen gugup
semua panik akibat kapal kehilangan kendali dengan cepat kapal menabrak pohon di danau itu dan mereka tercebur di danau itu dan mereka cepat cepat menyelamatkan diri, alangkah sia sia nasib nya, nyawa mereka semua telah tak ada  karena dimangsa 6 hiu pemakan daging itu.
 ***
 Sebuah liburan yang menjadi tantangan untuk menyelamatkan diri dan untuk bertahan hidup.
                       THE END ^^
                 Thanks for Read ^^
                               The Writer : Albert

Cerpen Sahabat Tukang Tikung


" Bel, Itu Ada Apaan Kok Rame Rame Ya ? " Ucap Shelvi Kepada Abell
" Yaudah Kesana Yuk!!" Seru abell
Di sekolah SMA Negri 96 Jakarta Barat Kedatangan Murid Baru Dan Anaknya Itu Keren Dan Tajir Semua Orang Memandang Anak Itu Keren Dan Tajir. Mereka Pun Pada Minta Kenalan Begitu Pula Dengan Shelvi.
" Bel, Bentaran Yaa Gue Mau Kenalan Sama Cowo Kece Itu " Katanya centil
" Ah.. Basi Lo ! Penyakit Kepo Lu Dateng " Ucap Cemberut.
" Hay boleh Kenalan ? " Ucap shelvi malu malu
" Boleh.. ? Siapa Nama Kamu ? " Memandang Tersenyum.
" Namaku Shelvi Namamu ?
" Namaku Firdauz "
" Salam Kenal Yaa :-) "
" Oke "
Bel Berbunyi Saat nya Masuk Kekelas Masing masing dan anak anak kelas XI kaget semuanya karena cowok kece yg tajir itu sekelas dengan mereka.
" OMG Hellow " dia sekelas sama kita ? " Ucap abell " iya bel " seneng deh "
Cowok tajir itu memperkenalkan diri di depan sekolah sambil memandang abell
" Perkenalkan nama saya firdauz saya pindahan dari amerika semoga semua senang dengan saya " kata cowok itu"
" Silahkan duduk firdauz " ucap ibu guru
" Kamu duduk dibelakangnya abell, mari saya antar "
" Terimakasih bu "


***


Saat Malem Tiba Nggak Biasanya Abell Suka Tawa Sekarang Malah Hobby Ngelamun.
" Duh kenapa gue kepikiran cowo itu ya ? Apa jangan jangan gue jatuh cinta lagi ? Ah masak sih " Ucap dalam hati.
" Mungkin iya kali gue jugak tadi agak gimana gitu sama shelvi " ( dalam hati )

***

" Hay ? Boleh kenalan ? " Kata firdauz
" Boleh kok " tersenyum
" Namaku abell "
" Salam kenal yaa "
" Iya bel "
Makin lama mereka semakin akrab dan begitu akrab sekali sering bercanda, jahil dan sebagainya.
" Kamu udah punya pacar bel ?
" Kenapa tanya itu ? " Ucapnya ragu
" Cuma nanya aja kok bel hehe " tersenyum
" Aku single kok " mengedipkan mata
" Hayo mentang mentang udah deket terus nempel terus " kata shelvi ngeledek
" Apaan sih lo ! Biarin kek sana jangan ganggu gue lagi PDKT !
" Ha ? PDKT ? Nggak salah tuh yaudah gue pergi deh " ucap shelvi


***

Pulang Sekolah firdauz akan menembak abell pada suasana yang sepi.
" Abell aku mau ngomong sesuatu ! " Seru firdauz
" Iyaa ngomong apa ? " Ragu ragu
" Aku sayang kamu bel maukah jadi pacarku ?
" Emmmmmm gimana ya ? Iyadeh aku juga sayang kamu " ( sambil berpelukan )
" Yaudah aku antar pulang kamu ya " kata firdauz
" Enggak usah ya aku udah dijemput papa ! " Bye
" Love you bel " :* "
" Too :) "

***

" Omg hellow !!! Lo pacaran sama firdauz ? " Gue cemburu tau gak !!
" Loh knp cemburu sih katanya gak suka ? " Katanya abell
" Gue suka tp aku diem ajaa ! " Cemberut !
" Iya iya sorry say " kata abell menghibur

***

Sepulang sekolah ternyata shelvi menunggu firdauz biasa ngomong hal yg gak penting
" Lo pacaran sama abell ? Benar ? " Kata nya ketus
" Iyaa kenapa emgnya ? Tapi aku juga sayang kamu shelvi " Kata merayu
" Masak lo ? Yg bener ! " Ketus
" Iyaa maukah kau jadi pacarku ? " Katanya firdauz " gila kau ! Lo kan miliknya abell "

***

( Berfikir sejenak )
( Dalam hati ) : iya juga ya lagian gue juga sayang sama firdauz
" Gimana ? Mau gak ? "
" Iya mau tp backstreet ya agar gak ketauan abell "
" Sipp sayang ! :* "

***

tetapi aneh dari kejahuan yusuf sahabatnya firdauz melihat kejadian itu dan merekanya lewat ponsel dan langsung mengaddu ke abell 
( SMS )
" Bel ternyata firdauz selingkuh sama shelvi tp dia backstreet terus shelvi nya aja mau berarti shelvi nikung lo bel "
" Masak ah shelvi gak mungkin gitu lagian firdauz kan pcr gue ! "
" Ga percaya ? Gue kirim video lewat BBM sekarang ! "
" Bener kata lo thanks ya udh ngasih info tentang kejadian ini.
" Sama sama bel "

***

" Dasar sahabat tukang nikung !! ( Menampar wajah shelvi ) "
" Apaan sih lo ! Gue bukan tipe kayak gitu ya bel ! ( Cemberut )
" Ini apa ? " ( Menunjukan video rekaman yg dari yusuf )
" Emmmm sorry bel iya aku pacaran sama dia karena aku syg sama dia makanya aku nikung lo sekali lagi maaf "
" Apa apaan ini ! " Kata firdauz
" Dasar cowok ! Lo selingkuh kan sama shelvi !
" Enggak sayang ! " Kata firdauz
" Stop ! Jangan bicara ! " Ketus banget
" Lebih baik lo jauhin gue ! Dan gue gak akan mengganggu hubungan kalian ! " Ketus sambil menangis.
" Lo emg keterlaluan ya ! " Kata yusuf !
" ( Diam saja ! )

***

Shelvi dan firdauz meminta maaf kepada abell karena perbuatannya yg membuat abell sakit !!!
" Gue minta maaf ya bel " kata firdauz
" Gue juga bel " kata shelvi
" Iya gpp kok " ( sambil mengusap air matanya )

***


THE END ^^

Thanks For Read 

The Writter 
Albert

Cerpen Papan Tulis Berdarah

" Tettt tettt tettt " suara bel berbunyi "
Pulang sekolah telah tiba dengan cepat cepat lia membereskan semua alat alat sekolahnya.
" Kenapa aku merasa ada yang aneh di papan tulisnya ya " ucap lia ( dalam hati )
" Ah masak sih aneh, ada ada ajaa deh " ( ujarnya lagi )
" Hei!! ( Lia kaget ) apaan sih tin bikin kaget ajaa " katanya dengan nada kesal
" Kamu kenapa melamun begitu sambil memandang papan tulis kita ?" Ucap tina ragu ragu sambil menopang dagu.
" Kayaknya ada yg aneh deh di papan tulis kita " sambil menunjuk papan tulis
" Ah masak ! Ada ada sajaaa kebanyakan nonton film / sinetron jadi begituu kamunya"
" Ah enggak emg beneran " ucap dengan nada melotot.
" Terserah kamuuu lahhh, yuk pulang "
" Yukk "
****
Keesokan hari nya lia pun sengaja untuk berangkat sekolah lebih awal untuk melihat lihat papan tulis itu.
" Maa aku berangkat sekolah dulu ya " ucap lia tergesa gesa.
" Gak kayak biasanya kamu berangkat pagi nak ?" Ujar ibunya.
" Hari ini ada jumat bersih ma"
" Iyasudahlah hati hati dijalan sayang " katanya lembut.
" Oke mamm byeee " melirik ibunya dengan senyuman.
***
Sesampai disekolah dengan cepat lia menuju kelas dan melihat papan tulisnya.
" Apaan itu kok ada darah menetes di papan ada apa sihh " ucapnya merinding ketakutan
 Lia pun membau bau disekitar papan tulis dengan cepat di belakang papan tulis ada sebuah lubang kecil di dinding. Lia pun melihat dilubang itu sampai kagett
" Ituuu apaan ? Kayak ada orang baunya busuk ?
" Jangan jangan ada mayat yg di pendam di dinding papan tulis ini "
Sara menyongkel dinding hingga terlihat ada sebuah mayat yg tergeletak disitu dg bau yg busuk dan memakai seragam osis sma
" Aaaaaa mayattt " lia terkejut
" Tolong tolong tolong ada mayattt " suara lia membuat guru guru dan penjaga sekolah panik.
" Ada apa lia kenapa kamu ketakutan begini ? Ucap ibu guru.
" Di kelas ada mayat yg dipendam di dinding papan tulis bu " katanya dengan gugup.
" Masak ? Kamu mengada ada ajaa " ucap ibu guru.
" Kalau tidak percaya lihat saja dikelas bu dinding udah saya congkel sedikit biar bisa melihat yg ada didalam dinding ituu.
dengan cepat ibu guru kekelas "
" Astaga !!! ( Ucap ibu guru setengah kaget)"
" Benar kan bu " ucap lia
" Kenapa mayat ada disini ? Dan kenapa kamu tahu ?
" Aku juga tidak tahu bu aku tahu karena ada bau busuk di dinding itu "
" Sudahlah kita panggil polisi saja dan mengurus mayat ini "
" Iyaaa bu "
***
Dari kejahuan ada bayangan putih yg membuat lia takut.
" Terimakasih, sudah mengetahui saya disini dan saya akan tenang di alam sana " ucap roh mayat tadi.
" ( Lia tersenyum ) iyaa sama sama "
Bayangan itu sudah menghilang begitu cepat dan tidak ada lagi misteri disekolah lia.
                         THE END ^^
                  Thanks For Read ^^
                                             The Writer : Albert


Cerpen Misteri Boneka Sitta

"Gak boleh sara, itu boneka mariska nanti dimarahin sama mariska!" Marah kata yasen kepada sara.
"Uh! Kan udah gak dimainin sama mariska nya, aku boleh donk! Kan dia sahabat aku!" Marah sara tak kalah seru.
"Ya udah, kalau di marahin sama mariska aku gak tanggung jawab yah!" Ujar yasen
"Amit-amit minta pertanggung-jawaban kamu!" Kata sara  sambil menjulurkan lidahnya.
    Yasen pergi meninggalkan sara sendirian.
Sara bermain dengan boneka itu. Karena lelah, dia pun pulang kerumah.
"Mama, mariska kasih sara boneka lucu lho! Liat nih, bagus kan?!" Tanya sara kepada mamanya.
Mama setengah kaget melihat boneka itu.
"Iya, bagus, tapi, boneka itu sangat berbahaya bagi kamu." Jelas mama
"Kenapa bahaya,ma? Kan, cuman boneka?" Tanya sara lagi.
"Mama mau ceritain Misteri boneka itu, tapi... Setelah itu janji ya, mau lakuin apa yang mama minta?!" Minta mama
"Iya, ma!" Janji sara
"Dulu, ada anak kecil yang seumuran sara, dia anak yatim piatu. Namanya Sitta. Sitta pingin punya boneka.
Sitta terus berpikir gimana caranya supaya dia, dapat boneka.
Akhirnya dia menemukan ide. Sitta mencari kaleng bekas, kemudian dia memukulnya, alhasil dia jadi pengamen.
Setelah mengamen, dia pun menghitung uang hasil ngamennya. Ternyata, uangnya cukup untuk beli boneka.
Sitta langsung pergi untuk membeli boneka.
Sitta pulang membawa boneka itu. Sewaktu perjalanan pulang,  bonekanya di rampas oleh temannya, ade
Ade ternyata membawa pisau untuk membunuhnya.
Sebelum sita dibunuh, dia sempat bersumpah:
"Siapapun yang membawa pulang boneka saya, saya akan menghantuinya, saya akan membunuhnya!, Saya akan menunggu boneka itu entah itu pagi siang sore malam!"
    "Jadi, sara buang aja ya bonekanya" kata mama
"Oke ma!"
" Buang jauh jauh jangan sampai jatuh ketangan orang ya!"
" Sip deh "
Sara tidak membuangnya tetapi malah dikubur dibelakang rumahnya tanpa sepengatahuan mamanya. Dengan cepat sara mengubur boneka itu dan berkata
" Ahaha biar gak jatuh ketangan orang mendingan aku kubur ajaa kayak orang mati haha " melirik rumahnya
" Saraaaa!!! " Teriak mamanya
" Iyaa mam, ada apaa " katanya gugup
" Udah kamu buang bonekanya ? " Kata mama penasaran.
" Udah ma "
" Baiklah kalau begitu .. "
 ***
 Saat disekolah pada jam istirahat sara curhat sama mariska tentang boneka itu.
" Mar.. Gue mau ngomong sama elo kata mama gue boneka elo itu berhantu ya ? " Ucap sara ke mariska penuh curiga "
" Gak tau juga, aku dapat nemu di jalanan, bonekanya masih bagus ya aku ambil ajaa gitu"
" Ohhh, " kata sara

 ***
 " Siang mam "
" Ehh sara udah pulang " kata mamanya
" Iyaa mam "
" Aku main dulu ya mam " kata sara keburu buru.
" Iya, jangan lama lama ya!" Ujar mama
" Ok!"
 Sara pergi ke belakang rumahnya tempat mengubur boneka itu sara menggali tanah tetapi sara terkejut bonekanya hilang.
" Astaga ! " Sara terkejut
" Boneka nya dimana serasa kemarin gue ngubur boneka itu disini ? " Sara panik
" Apa jangan " diambil orang ? ( Ah masak diambil org mana ada ) ucap dalam hati.
 Sara pergi meninggalkan halaman belakang dan kembali ke rumah..
 ***
 Malam hari, pukul 22.00 ada yg mengetuk kamar sara. Tetapi sara tidak tau yg mengetuk siapa sebab tak ada orang.
" Tuk tuk tuk " suara bunyi ketukan
" Siapa ya ? " Kata sara
" Uhh siapa sih malam malam ketuk pintu. "
Mata sara yg setengah membuka melirik jam dinding sudah pukul 23.00 dengan cepat sara tidur.
" Tuk tuk tuk " suara berbunyi ketukan keras
" Ah siapa sih ! malam malam ganggu gue tidur aja " kata sara marah
" Aaaaaaaaaa boonneeekaaa haantuuu " sara ketakutan
Dengan cepat sara berteriak dan menuju kamar mama nya.
" Ma boneka itu datang dan membawa pisau aku takut mam !"
" Ahhh sara menganggu mama tidur " mama kembali tidur"
" Ini beneran ma " sara setengah mati ketakutan
 Saat sara dan mamanya melihat boneka ituu membawa pisau untuk membunuh sara dan mamanya dengan cepat mama sara mengambil tongkat untuk memukul boneka itu !
" Uh uh uh uh mati kau ! " Kata mama
" Ma aku takuut.. " Kata sara serasa ketakutan.
" Sara kamu mengubur boneka itu ? Astaga "mama terkejut
" Maaf mam , aku merasa bersalah" ujar sara menyesali dirinya
 ***
 " Akan kubunuh kau karena aku sudah kamu kubur selama satu malam dan saat ini aku balas dendam atas perbuatanmu " kata boneka marah.
" Tidak , kau tidak bisa membunuhku ! Kau hanya boneka yg dikutuk !!
" Ma, cepat bakar boneka itu sebelum terlambat " ujar sara lagi
Dengan cepat mama kedapur mengambil korek api dan minyak gas. Alhasil
" Srekkk mama sara membakar boneka ituu hingga hangus "
Saat sara mendekati boneka itu sara terkejut boneka itu belum juga mati dan menjambaki rambut sara dan menggigit lehernya. Mamanya pun menyambar boneka itu hingga boneka terjatuh dan terus ingin membunuh sara dan mamanya. Tanpa berfikir panjang sara mempunyai ide .
" Srekkkkk sara menusuk dada, mata, telinga, dan semua bagian boneka itu hingga keluar darah sedangkan mamanya membakar boneka lagi hingga hangus.
 Dan boneka itu hangus dan dibuang ke tempat yg jauh dari rumah sara.
Sara dan mama nya lega boneka itu sudah tidak menghantuinya lagi.
                       THE END ^^
                 Thanks For Read ^^
                                 The Writer : Albert